Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
PELATIH timnas Yordania Hussein Ammouta mengakui timnya gagal mengatasi tekanan tampil pertama kali di final Piala Asia setelah mereka kalah 3-1 dari tuan rumah timnas Qatar, Sabtu (10/2) malam WIB.
Tim tuan rumah sukses mempertahankan gelar Piala Asia mereka lewat hattrick eksekusi penalti yang dilesakkan Akram Afif di Stadion Lusail.
Qatar unggul di babak pertama dan tampil lebih baik di awal laga aebelum Yordania menyamakan kedudukan lewat aksi Yazan Al-Naimat.
Baca juga : Akram Afif, Pemain Terbaik Piala Asia 2023
Namun, Qatar membalas lewat dua eksekusi penalti, yang semuanya dieksekusi dengan baik oleh Afif, untuk memastikan kemenangan atas Yordania.
"Saya berbicara sebelum laga mengenai aspek mental," ujar Ammouta.
"Saya mengatakan kepada para pemain untuk menikmati pertandingan. Ini memang laga final namun para pemain harus memainkan laga dengan riang," lanjut pelatih asal Maroko itu.
Baca juga : Tekuk Iran, Qatar Melaju ke Final Piala Asia
Dia kemudian menambahkan, "Ada fokus besar di para pemain dan saya rasa hal itu memengaruhi mereka."
"Orang boleh memiliki niat baik namun hal itu mempengaruhi para pemain."
"Interaksi mereka dengan keluarga dan di media sosial membuat mereka tertekan dan itu jelas."
Baca juga : Yordania Maju ke Final Piala Asia untuk Pertama Kali Usai Taklukkan Korea
"Saya adalah pelatih mereka namun saya tidak bisa mengambil ipad dan ponsel mereka," imbuhnya.
Yordania telah mencetak sejarah dengan mencapai semifinal untuk pertama kalinya dalam sejarah Piala Asia.
Mereka membuat sejarah itu menjadi lebih apik dengan menang 2-0 atas timnas Korea Selatan (Korsel) untuk melaju ke final. (AFP/Z-1)
Juru taktik Yordania menyatakan taktik kolektif merupakan satu-satunya cara untuk menahan permainan Korsel yang memiliki keunggulan di berbagai lini.
Susunan pemain timnas merupakan kombinasi pemain muda dan senior.
Kiper timnas putri Indonesia Iris de Rouw mengaku bangga dengan Garuda Pertiwi, terlepas kekalahan 0-2 dari rimnas Pakistan dalam laga kedua kualifikasi Piala Asia Putri.
Satoru Mochizuki melakukan dua perubahan pada starternya dengan membangkucadangkan Isa Warps dan Rosdilah Siti, untuk memasukkan Vivi Oktavia Riski dan Reva Octaviani.
Timnas Putri Indonesia menyerah 0-2 dari timnas Pakistan di pertandingan kedua Grup D Kualifikasi Piala Asia Putri 2026 di Stadion Indomilk Arena, Tangerang, Rabu (2/7).
Indonesia menempati posisi kedua klasemen sementara Grup D.
Sepanjang laga, penyerang timnas putri Indonesia Isa Warps kerap menyulitkan pertahanan timnas Kyrgystan dan mampu melesakkan gol pada menit ke-66.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved