Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KETUA Umum PSSI Erick Thohir menunjuk Maruarar Sirait sebagai Ketua Satuan Tugas (Satgas) Antimafia Bola, yang bertugas memberantas praktik pengaturan skor atau mafia di sepak bola Indonesia.
"Tadi pagi, saya dipanggil Pak Presiden. Selain melaporkan kesiapan Piala Dunia U-17 dan rencana peletakan batu pertama pusat latihan nasional PSSI di IKN, secara khusus, saya diperintahkan untuk memberi perhatian serius soal praktik pengaturan pertandingan dan mafia sepakbola. Bahkan, meminta keterlibatan tokoh-tokoh independen agar jelas transparansinya," kata Erick dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (20/9).
Erick melanjutkan, atas arahan Presiden dan juga didorong untuk melakukan introspeksi secara internal, keterlibatan beberapa tokoh independen dalam satgas diyakini akan memberikan dampak nyata dalam mewujudkan PSSI sebagai organisasi yang gamblang, bersih, dan terbuka atas berbagai input serta temuan segala praktik kecurangan.
Baca juga: Gabung Satgas Antimafia Bola, Najwa Shihab Dukung Independensi Tim
Satgas Antimafia Sepak Bola beranggotakan mantan Ketua Steering Committee Piala Presiden 2015-2019 Maruarar Sirait, jurnalis Najwa Shihab, mantan Ketua BPKP Ardan Adiperdana, dan koordinator Save Our Soccer (SOS) Akmal Marhali.
"Jika melihat individu-individu dalam tim ini, saya jamin satgas bisa bekerja maksimal. Mereka bisa langsung laporkan temuan ke Presiden karena tujuannya untuk percepatan dalam membersihkan sepak bola. Satgas ini juga akan berkolaborasi dengan FIFA sebagai bagian transparansi," ungkap mantan Presiden Inter Milan itu.
Maruar Sirait mengatakan Satgas Antimafia Bola ini harus mempunyai komitmen dan bekerja berdasarkan data dan fakta yang melalui proses audit secara audit keuangan, audit operasional dan audit investigasi.
Baca juga: PSSI Laporkan Persiapan Piala Dunia U-17 ke Presiden
"Saya langsung konkrit berkomitmen (ketika ditunjuk masuk Satgas Antimafia Bola). Tim ini tidak boleh ada yang masuk angin, tidak boleh ada yang bisa ditekan, tidak boleh ada yang takut, dan tidak boleh ada yang pilih-pilih. Dasar kerjanya juga berdasarkan data dan fakta melalui proses audit. Auditnya nanti ada audit keuangan, audit operasional, dan audit investigasi," tegas Maruarar. (Ant/Z-1)
Manajemen Persik curiga ada faktor nonteknis di balik kekalahan besar mereka dari Bhayangkara FC di laga Liga 1.
KAPOLRI Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta masyarakat untuk menjadi whistleblower engan melaporkan dugaan kasus pengaturan skor atau match fixing pertandingan
PENYIDIK Satgas Antimafia Bola Polri berhasil menangkap empat tersangka penyedia situs judi bola bernama SBOTOP melalui situs bolehplay dan sepaktop
SATGAS Antimafia Bola Polri menangkap Vigit Waluyo sebagai tersangka kasus dugaan pengaturan skor atau match fixing Liga 2. Vigit diduga sebagai otak dalam match fixing tersebut.
SATGAS Antimafia Bola menyebut klub Liga 2 yang melakukan suap untuk pengaturan skor atau match fixing dalam sebuah pertandingan Liga 2 saat ini berada di Liga 1 Indonesia.
SATUAN Tugas (Satgas) Antimafia Bola Polri menetapkan enam orang tersangka dalam kasus pengaturan pertandingan atau match fixing pertandingan Liga 2 pada tahun 2018.
Erick Thohir memastikan keputusan pemberhentian Shin Tae-yong murni keputusan terbaik yang sudah dipikirkan dengan matang untuk mewujudkan misi Indonesia berlaga di Piala Dunia 2026.
Dugaan terhadap adanya pengaturan pertandingan di liga sepak bola Indonesia di setiap tingkatan mulai Liga 1, Liga 2 dan seterusnya kerap terdengar.
PRESIDEN Joko Widodo mengapresiasi langkah pemberantasan mafia sepak bola. Usaha Polri membantu PSSI memberantas praktik kejahatan sepak bola
"Oleh karena itu, saya dan PSSI siap diperiksa jika memang diperlukan dalam pengungkapan mafia bola ini. PSSI akan selalu transaparan," katanya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved