Klub Liga 2 Akan Bawa Kasus Manipulasi Tanda Tangan ke Jalur Hukum

Akmal Fauzi
14/1/2023 12:30
Klub Liga 2 Akan Bawa Kasus Manipulasi Tanda Tangan ke Jalur Hukum
Liga 2(LIB)

Manajemen tim Persipal Palu berencana melaporkan kasus dugaan manipulasi tanda tangan surat keputusan bersama klub peserta Liga 2 yang mengusulkan kompetisi dihentikan. Pihak manajemen merasa tidak pernah tanda tangan persetujuan agar kompetisi kasta kedua liga Indonesia itu dihentikan.

Direktur Operasional Persipal Palu, Jely Rompas mengatakan ada yang memanipulasi surat kesepakatan bersama klub Liga 2 pada saat owner meeting klub Liga 2 14 Desember 2022 lalu. Jely menjelaskan surat kesepakatan yang ditandatangani saat rapat berbeda dengan surat yang menjadi konsideran PSSI menghentikan Liga 2, termasuk tanda tangan Persipal Palu yang diwakili atas nama Takbir Larekeng.

Saat itu, kata dia, perwakilan Persipal Palu menandatangani surat kesepakatan bersedia melanjutkan kompetisi dengan sistem terpusat di satu wilayah atau bubble. Namun, surat dari PT LIB yang dikirim ke PSSI sebagai dasar rapat anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI mengambil keputusan liga disetop seperti yang beredar di media sosial menyebutkan bahwa tim-tim klub Liga 2 termasuk Persipal Palu menginginkan Liga 2 dihentikan.

Jely mengatakan, pihaknya bersama dengan klub Liga 2 lainnya telah melayangkan surat protes kepada PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator liga dan PSSI tentang penghentian liga dan surat tanda tangan yang dimanipulasi. "Apabila belum direspons kami bersama klub lain akan segera menempuh jalur hukum," kata Jely kepada Media Indonesia, Sabtu (14/1).

Jely menegaskan, sejak awal Persipal Palu sangat antusias mengikuti perhelatan Liga 2 2022-2023. Bahkan setelah adanya keputusan untuk penundaan Liga 2 pada Oktober 2022 lalu, tim tidak diliburkan dan tetap melakukan aktivitas latihan dan persiapan hingga Januari 2023.

"Atas keputusan pemberhentian Liga 2 kami merasa sangat kecewa dan dirugikan," ujarnya.

"Sekali lagi kami tegaskan bahwa Persipal Palu ingin Liga 2 kembali dijalankan dan siap mengikuti kompetisi dengan format bubble match atau home-away,"

Sebelumnya, Direktur Utama LIB Ferry Paulus kepada Media Indonesia tidak menjelaskan secara jelas ihwal surat persetujuan tersebut. Ferry mengatakan, dalam pertemuan owner klub dengan PT LIB saat itu pilihan yang muncul hanya dua, yakni dengan sistem bubble atau liga dihentikan.

Ferry mengaskan, LIB tidak bisa memenuhi keinginan klub Liga 2 dilanjutkan dengan sistem bubble karena alasan finansial yang dibebankan ke LIB . "(Untuk tanda tangan surat persetujuan), silahkan klub mengirim surat ke LIB jika memang menginginkan kompetisi dilanjutkan," kata Ferry. (OL-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya