Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Sejumlah nama dinilai layak memimpin PSSI yang akan menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) pada 23 Maret 2023 mendatang. Salah satunya adalah KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman.
Jenderal Dudung Abdurachman mendapat dukungan dari anggota Komisi X DPR RI Sodik Mudjahid. Sodik menilai KASAD Dudung Abdurachman layak memimpin PSSI.
Direktur Eksekutif Sudra, Fadhli Harahap, dalam keterangannya, Jumat (4/11) mengatakan, siapa pun boleh menduduki posisi Ketua Umum PSSI sepanjang memenuhi syarat dan aturan main.
"Apalagi beberapa tahun terakhir, PSSI kerap disorot bukan karena prestasi, tetapi seringnya gonta-ganti ketum, yang pada akhirnya berdampak pada persepakbolaan tanah air," ujar Fadhli.
Menurut Fadhli, Ketum PSSI berikutnya haruslah orang yang tegas menerapkan aturan, disiplin dan tidak pandang bulu. Siapapun yang melanggar harus disanksi tegas.
"Sehingga keamanan dan kenyamanan masyarakat baik di dalam dan luar stadion terjaga," ujar Fadhli.
Fadhli pun menilai, sosok Jenderal Dudung Abdurachman layak menjadi Ketua Umum PSSI. "Layak-layak saja. Fokus lebih bagus. Karena Indonesia akan dihadapkan dengan banyak event nasional dan internasional ke depannya," ujarnya.
Baca juga: Erick Thohir Diusulkan Jadi Ketum PSSI untuk Sepak Bola yang Lebih Baik
Fadhli mengatakan, harapan penggemar sepak bola tanah air adalah bagaimana tim sepak bola tanah air berprestasi dan lebih berkembang dari segi fasilitas dan sarana prasarananya.
"Tentunya dengan digelarnya KLB akan menghasilkan pemimpin yang mengerti dan paham aspirasi itu. Jangan tiap tahun ganti ketum," tandasnya.
Sebelumnya, anggota Komisi X DPR RI Sodik Mudjahid menilai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman layak menjadi calon Ketua Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
Menurutnya, TNI mempunyai budaya diklat sistematis, terukur dan berprestasi serta mempunyai budaya kompetisi yang sehat dan fair. Karena itu orang dengan latar belakang TNI, apalagi TNI modern masa kini, seperti Jenderal Dudung dkk tepat untuk memimpin PSSI.
Jika Jenderal Dudung memimpin PSSI, Sodik berharap reformasi manajemen PSSI sesuai standar FIFA, meningkatkan kualitas sepak bola Indonesia yang dicirikan terbentuknya Timnas Indonesia berprestasi serta meningkatnya ranking Timnas Indonesia dalam standar FIFA.
Tak hanya itu, Dudung juga diharapkan mejadikan sepak bola sebagai salah satu elemen untuk meningatkan persatuan bangsa bukan sebaliknya menjadi bibit perpecahan dan konflik.
Tak sampai di situ, Dudung juga diharapkan membangun kompetisi yang aman, rapi, kompetitif, prestatif dan rekreatif. (RO/OL-09)
Erick memastikan bahwa tahapan administrasi untuk naturalisasi sedang berlangsung dan akan segera dilanjutkan ke proses legislatif.
PSSI mempercepat proses sertifikasi pelatih dengan memanfaatkan teknologi digital dan menurunkan biaya pelatihan di tingkat Asosiasi Provinsi (Asprov).
Presiden Prabowo Subianto menunjukan komitmen dan dukungan tanpa henti terhadap kemajuan sepak bola nasional.
Tantangan sesungguhnya justru akan datang saat Garuda Muda menghadapi tim-tim yang lebih kuat seperti Filipina dan Malaysia.
Romeny hampir dipastikan tak akan tampil di FIFA Match Day pada September.
Jika animo masyarakat meningkat dan sponsor memberikan dukungan lebih besar, format turnamen bisa diperluas di masa mendatang.
Diyakini ketua umum PSI di masa mendatang tidak jauh dari keluarga Jokowi.
WAKIL Ketua Umum PSI, Andy Budiman mengatakan Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep dapat kembali mendaftarkan diri sebagai bakal calon ketua umum
ORMAS pendiri Partai Golkar, Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR), akan melaksanakan musyawarah besar (Mubes) pada 29-31 Agustus 2025 di Jakarta.
Selain itu kegiatan ini diikuti juga oleh peserta disabilitas tuna netra yang sangat antusias, menunjukan Tidar adalah organisasi yang inklusif untuk semua kalangan anak muda.
AHY mengungkapkan dalam pertemuan tersebut, para Ketua DPD ingin dirinya kembali maju sebagai Ketua Umum Partai Demokrat untuk periode 2025-2030.
AHY langsung membuat gebrakan saat Partai Demokrat kembali ke pemerintahan bersama Presiden Prabowo Subianto.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved