Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

GPK : Tragedi Kanjuruhan Momentum Reformasi Penyelenggaraan Sepak Bola Indonesia

Wibowo Sangkala
03/10/2022 09:01
GPK : Tragedi Kanjuruhan Momentum Reformasi Penyelenggaraan Sepak Bola Indonesia
Sekjen Pengurus Pusat Gerakan Pemuda Ka'bah (GPK) M. Thobahul Aftoni(MI/Wibowo Sangkala)

PENGURUS Pusat (PP) Gerakan Pemuda Ka'bah (GPK) menyatakan prihatin atas tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jatim yang memakan korban setidaknya 174 jiwa.

Peristiwa seperti ini sangat memperihatinkan dunia sepak bola Indonesia. Pertandingan sepak bola yang seharusnya menjadi ajang sportivitas dan menjadi salah satu hiburan masyarakat tercoreng, akibat jatuhnya korban jiwa terbesar dalam sejarah sepak bola dunia, yakni 174 jiwa melayang.

Menyikapi tragedi tersebut, Sekjen PP GPK M. Thobahul Aftoni menyatakan, Pertama: GPK menyayangkan pihak panitia pelaksana yang tetap menjalankan pertandingan tanpa mengikuti rekomendasi dari pihak kepolisian dalam hal ini Polres Malang.

"Kami menyayangkan ego dari panitia pelaksana, kami menduga pelaksanaan malam hari hanya untuk mengejar keuntungan semata dari penjualan tiket daripada melihat aspek keselamatan. Pastinya akan berbeda jika pelaksaan sore hari dibandingkan malam hari," ujar Aftoni, Senin (3/10/2022).

Kedua; PP GPK juga meminta agar dilakukan evaluasi secara total terkait pelaksanaan prosedur pengamanan yang dilakukan oleh pihak kepolisian yang masih memakai gas air mata untuk mengurai keributan di lapangan. Sebab sudah diatur oleh FIFA bahwa tidak boleh ada penggunaan gas air mata dalam upaya mengurai penonton sepak bola yang melakukan aksi keributan.

"Jatuhnya korban jiwa bukan akibat dari bentrokan supporter. Kami mendapat informasi bahwa jatuhnya korban jiwa akibat dari sesak nafas dan supporter berdesak desakan mencari jalan keluar untuk menghindari serangan gas air mata," tegas Aftoni.

Ketiga: PP GPK meminta kepada Kapolri Jenderal  Listyo Sigit Prabowo menindak tegas oknum polri yang telah mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dalam kesalahan prosedur pengamanan ini.

Keempat: PP GPK juga meminta kepada Presiden Untuk Menghentikan sementara gelaran pertandingan sepakbola hingga dilakukan reformasi besar besaran pada managemen Persepakbolaan Tanah air.

"PP GPK mengungkapkan turut berbelasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada seluruh korban jiwa dan kepada keluarga yang ditinggalkan agar tabah dan ikhlas menerima musibah ini," tutup Toni". (OL-13)

Baca Juga: PSSI Akui Tak Prediksi Bakal Terjadi Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik