Headline
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
TREN tanpa kemenangan timnas Inggris berlanjut usai bermain imbang tanpa gol melawan Italia di laga ketiga Liga Negara UEFA, Minggu (12/6) dini hari WIB. Ini adalah untuk pertama kalinya Three Lions--julukan timnas Inggris-- gagal menang dalam tiga pertandingan sejak empat tahun terakhir.
Inggris sebelumnya kalah dari Hongaria 0-1 dan bermain imbang melawan Jerman 1-1.
Pelatih timnas Inggris Gareth Southgate menilai pemainnya kurang tajam di lini depan. Dari tiga laga itu, timnas Inggris baru mencetak satu gol, dan itu pun dari penalti yang disumbang Harry Kane.
Baca juga: Imbang, Inggris Gagal Revans Atas Italia
"Ada hal-hal yang kami lakukan dengan sangat baik di Jerman dan hal-hal yang perlu kami tingkatkan. Kami meningkat aspek memecahkan tekanan di lini tengah mereka," kata Southgate.
"Kami memiliki dua atau tiga peluang bagus yang kami butuhkan untuk mencetak gol, dan kami hanya kurang tajam di sepertiga akhir lapangan," lanjutnya.
Southgate sudah mencoba mengurangi ketergantungan timnya terhadap sosok Harry Kane di laga melawan Italia dengan menurunkan Tammy Abraham sebagai starter.
Southgate tentu menganggap Abraham punya pengalaman lebih saat berhadapan dengan para pemain Italia karena dirinya kini tampil di Serie A bersama AS Roma.
Namun, Abraham gagal memanfaatkan kesempatan ini dengan maksimal. Southgate terpaksa menariknya keluar pada menit ke-65 untuk memberi tempat kepada Kane.
"Saya telah mengatakan di minggu lalu bahwa kami terlalu bergantung pada Harry (Kane) dan Raheem (Sterling) untuk tujuan kami. Pemain lain harus masuk, beberapa dari mereka melakukannya dengan baik untuk klub mereka, tetapi di level internasional saat ini mereka belum berhasil mengubahnya," jelas Southgate.
Dengan hasil ini, Inggris masih tertahan di peringkat empat atau dasar klasemen dengan 2 poin. Di sisi lain, Italia menempati puncak klasemen grup dengan 5 poin. Sementara Hongaria yang bermain imbang melawan Jerman ada di posisi kedua dengan empat poin di susul Jerman di urutan ketiga. (Eurosport/OL-1)
Di usia 33 tahun, delapan bulan, dan 30 hari, Lucy Bronze adalah pemain tertua timnas Inggris di Piala Eropa Putri 2025 dan bermain 598 menit sepanjang Piala Eropa Putri.
Kemenangan di Piala Eropa Putri ini menegaskan dominasi timnas Inggris di kancah sepak bola putri Eropa, sekaligus menambah koleksi gelar mereka menjadi dua kali berturut-turut.
Kemenangan ini menandai sejarah bagi timnas Inggris sebagai tim kedua setelah Jerman yang mampu menjuarai Piala Eropa Putri secara beruntun (2022 dan 2025).
INGGRIS kembali menciptakan kisah heroik di Euro Putri 2025. Chloe Kelly mencetak gol penentu kemenangan di menit ke-119 saat Lionesses bangkit dari ketertinggalan.
Chloe Kelly mencetak gol penentu kemenangan timnas Inggris pada menit ke-119, menyambar bola muntah hanya setelah kiper Italia Laura Giuliani berhasil menyelamatkan tendangan penaltinya.
Inggris berhasil mengalahkan Belanda 4-0 di laga lanjutan Grup D Euro 2025.
Gareth Southgate adalah manajer sepak bola ketujuh yang mendapatkan gelar bangsawan dari kerajaan Inggris.
Meski memiliki banyak pengalaman, pelatih berusia 51 tahun itu mengaku merasa cemas di awal era baru bagi Inggris.
Southgate adalah manajer Inggris keempat yang dianugerahi gelar kesatria.
Nama-nama lain seperti Jurgen Klopp, Graham Potter, dan Eddie Howe juga sempat dipertimbangkan, tetapi FA kini fokus kepada Tuchel sebagai pilihan utama.
Selanjutnya The Three Lions akan menjamu Yunani pada 10 Oktober sebelum bertandang ke Helsinki untuk menghadapi Finlandia tiga hari kemudian.
Gareth Southgate mengundurkan diri setelah timnas Inggris kalah di final Euro 2024 dari timnas Spanyol 2-1, Juli lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved