Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
LIGA Primer Inggris mengancam suporter yang terbukti melakukan tindakan rasial akan dilarang masuk ke semua stadion sebagai tindakan hukum baru yang diumumkan operator liga, Selasa (10/8).
Bahkan, ancaman hukuman tersebut juga berlaku bagi suporter maupun individu yang melakukan tindakan rasial melalui dunia maya.
Keputusan itu diumumkan berdasar kesepakatan 20 tim Liga Primer Inggris sebagai hukuman terhadap individu yang terbukti melakukan serangan rasial kepada pegawai klub, pemain, ofisial pertandingan, pemandu di stadion, maupun suporter lainnya.
Baca juga: City Perpanjang Kontrak John Stones Hingga 2026, Gajinya Naik 2 Kali Lipat
"Liga Primer Inggris dan tim-tim kami mengutuk segala bentuk perilaku diskriminatif dan serangan rasial," kata CEO Liga Primer Inggris Richard Masters dalam laman resmi Liga Primer Inggris.
"Komitmen semua klub untuk memberlakukan hukuman berskala liga, memperlihatkan diskriminasi dalam bentuk apapun tidak punya tempat di
sepak bola dan kami akan terus bahu membahu melawan segala tindakan prejudis."
"Sepak bola adalah olahraga beragam, yang mendekatkan komunitas dari berbagai latar belakang. Kami menyerukan para suporter untuk bergandeng
tangan dengan kami dan klub untuk menghadapi diskiriminasi dengan melawannya dan melaporkan jika melihat tindakan semacam itu," tambahnya.
Liga Primer Inggris, sebelumnya, juga sudah menyatakan para pemain dari semua tim akan melanjutkan aksi berlutut jelang sepak mula semua laga musim ini, sebagai upaya mengkampanyekan isu antirasisme.
Pengumuman ini muncul hanya beberapa jam setelah pengelola media sosial Twitter, mengumumkan hasil analisa mereka bahwa sebagian besar serangan rasial terhadap pemain Inggris selepas final Piala Eropa 2020 datang dari Britania Raya. (Ant/OL-1)
PEMAIN Pachuca, Gustavo Cabral, setelah adanya tuduhan bahwa ia mengeluarkan komentar bernuansa rasial kepada pemain Real Madrid, Antonio Rudiger.
BEK Real Madrid, Antonio Rudiger, mengaku menjadi korban pelecehan rasial dalam laga Piala Dunia Antarklub melawan klub Meksiko, Pachuca, yang dimenangkan Madrid 3-1,
Keempatnya dinyatakan bersalah karena menggantung boneka yang mirip Vinicius Junior dari sebuah jembatan di dekat fasilitas latihan Real Madrid pada Januari 2023.
KETUA Umum PSSI Erick Thohir berharap tak ada tindakan rasisme dalam pertandingan Indonesia vs Tiongkok
Vinicius Junior menjadi sasaran aksi rasisme dalam laga La Liga melawan Real Valldolid pada September 2022 saat dia meninggalkan lapangan saat digantikan di Stadion Jose Zorrilla.
Aksi rasisme itu dialamatkan kepada Yance dan Yakob Sayuri selepas kemenangan 1-0 Malut United atas Persib Bandung dalam pertandingan pekan ke-31 Liga 1 2024/25, Jumat (2/5).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved