Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
STRIKER Tim Nasional (Timnas) Brasil Gabriel Jesus mengkritik keputusan Federasi Sepak Bola Amerika Selatan (Conmebol) yang memutuskan mengeluarkannya dari pertandingan Final Copa Amerika 2021 yang akan menpertemukan Timnas Brasil vs Timnas Argentina, Minggu, (11/7) pagi WIB.
Dalam keterangan resmi Conmebol, pemain Manchester City itu dipastikan tidak akan diperbolehkan membela timnas Brasil pada laga Final menyusul insiden pelanggarang yang dilakukan Jesus terhadap pemain Timnas Cile Eugenio Mena dalam laga perempat final, Sabtu, (3/7) pagi WIB.
Ini merupakan kali kedua Jesus tidak dapat membela Timnas Brasil, setelah yang pertama pesepak bola berusia 24 tahun itu dilarang bertanding bersama Brasil di babak semifinal akibat insiden yang sama.
"Larangan dua perrandingan dan tidak ada banding? Selamat CONMEBOL saya pikir anda tidak melihat apa yang terjadi dengan benar," tulis Jesus dalam unggahan di media sosial Instagramnya, Rabu, (7/7) WIB.
Dapat diketahui, dalam pertandingan perempat final antara Brasil vs Cile, Jesus mendapat kartu merah pada menit ke-48 dua menit setelah gol pertama untuk brasil tercipta.
Pada insiden itu, Jesus secara tidak sengaja melakukan aksi tendangan tinggi yang keras sehingga mengenai wajah dan bahu Eugenio Mena. Dan pemain Brasil itu telah meminta maaf.
Selain tidak diperbolehkan membela Brasil, imbas dari insiden tersebut Conmebol juga mendenda Jesus sebesar US$ 5.000.
Baca juga : Leicester City dan AC Milan Disebut Ingin Datangkan Coutinho
"Sangat menyedihkan berada di tangan orang-orang yang membuat keputusan seperti ini," tulis Neymar di Instagramnya, seraya memberi dukungan untuk Jesus.
Adapun Final Copa Amerika 2021 akan mempertemukan dua tim pemuncak klasemen grup yakni timnas Brasil dan timnas Argentina. Di mana kedua tim telah tampil luar biasa sepanjang turnamen dengan pencapaian masing-masing yakni merebut 5 kemenangan, dan 1 imbang.
Seperti diketahui, pertandingan terakhir antara timnas Brasil dengan timnas Argentina di Copa Amerika terjadi pada tahun 2007 lalu yang berlangsung di Venezuela. Yang mana saat itu Brasil berhasil keluar sebagai juara dengan kemenangan 3-0.
Ini juga diperkirakan akan menjadi pertarungan sengit antara Neymar dengan Lionel Messi, yang mana keduanya telah tampil impresif sepanjang turnamen Copa Amerika musim ini. Berdasarkan catatan Conmebol Neymar telah mencetak dua goal dan tiga assist sepanjang turmamen, sementara Messi mencetak empat gol dan empat assist. (AFP/OL-2)
Dikutip dari laman resmi Google, kompetisi sepak bola Copa America dan UEFA European Championship memimpin penelusuran tren teratas secara global.
Kiper Argentina itu akan bertahan di Villa Park hingga 2029.
Pelatih Inter Miami (klub yang dibela Messi saat ini) Gerardo Martino mengaku masih belum tahu kapan Messi akan kembali bugar sepenuhnya.
Timnas Indonesia naik satu peringkat meski tidak menjalani pertandingan yang masuk dalam kalender FIFA disebabkan pergerakan peringkat selepas Euro 2024 dan Copa America.
Inter Miami yang tidak diperkuat Lionel Messi berhasil meraih kemenangan 3-1 atas Toronto FC pada laga lanjutan MLS 2024 di Stadion Chase, Florida, Kamis (18/7).
Dengan tambahan 90,47 poin, Timnas Spanyol, yang sudah mengumpulkan 1.820,39 poin naik lima setrip ke peringkat tiga FIFA, dari sebelumnya di posisi kedelapan FIFA World Ranking.
Dalam laga di Neo Quimica Arena, Sao Paulo itu, gol Vinicius Junior menjadi penentu sekaligus memberikan kemenangan perdana bagi pelatih baru Brasil, Carlo Ancelotti.
Laga melawan timnas Ekuador ini merupakan kali pertama Carlo Ancelotti menukangi timnas Brasil usai didatangkan dari klub La Liga Real Madrid.
Sejak melakukan debut di Piala Dunia 2022 Qatar, Vinicius Junior menjadi pemain reguler dalam skuad Selecao, tetapi kerap gagal mereplikasi penampilan gemilangnya di level klub.
Carlo Ancelotti mendapatkan tantangan besar lainnya yaitu membuat Brasil menjadi juara dunia setelah terakhir kali melakukannya pada 2002.
"Ini benar-benar kesempatan yang menantang, karena Brasil pernah 4 kali juara dunia U-17, terakhir 2019, serta 14 kali juara CONMEBOL U-17, dengan gelar terbaru tahun ini,"
Carlo Ancelotti akan resmi menukangi timnas Brasil setelah La Liga musim 2024/2025 tuntas. Tim Samba mengalami penurunan performa sejak ditinggal Tite pada Desember 2022.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved