Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
DUEL Italia dan Spanyol di semi final Piala Eropa 2020 akan menyajikan persaingan ketat di lini tengah. Kemiripan formasi kedua tim menjadi tantangan pelatih meramu taktik demi lolos ke puncak untuk menjadi jawara Eropa.
Di Wembey, London, Inggris, Rabu (7/7), ini akan menjadi laga ulangan Final Piala Eropa 2012. Saat itu Spanyol menumbangkan Italia 4-0.
Namun, Italia penuh percaya diri menatap duel dengan Spanyol kali ini. Tim asuhan Roberto Mancini selalu menang dalam 5 pertandingan yang dijalani.
Menariknya, baik Italia dan Spanyol sama-sama menggunakan formasi pakem 4-3-3. Formasi 4-3-3 Italia asuhan pelatih Roberto Mancini sejauh ini belum terkalahkan.
Soliditas pertahanan mereka ditambah permainan menyerang cepat telah menjadi ciri khas Italia di bawah asuhan Roberto Mancini.
Dalam 5 laga, ada 3 clean sheet yang dicatatkan Italia. Leonardo Bonucci dan kawan-kawab baru kebobolan sebanyak 2 gol. Italia tampil produktif dengan mencatatkan 11 gol.
Di sisi lain, Spanyol sedang on fire setelah start lambat. Mereka mencatatkan tiga kemenangan dan dua hasil imbang. Dari tiga pertandingan terakhir, Spanyol mampu mencatatkan 11 gol. Namun, lini belakang La Furia Roja masih rapuh dengan kebobolan 4 gol dalam 3 laga.
Baca juga: Mourinho Minta Pelatih Timnas Inggris Tidak Pakai Formasi Tiga Bek
Penyerang Timnas Italia, Federico Chiesa menilai, kedua tim memiliki kemiripan formasi. Meski begitu, Chiesa tetap yakin Gli Azurri bisa mengatasi perlawanan Tim Matador di laga nanti.
"Spanyol memainkan 4-3-3 sementara kami lebih dinamis di lapangan. Kami mengubah posisi dan peran di fase menyerang dan bertahan," ujar Chiesa.
"Kami hampir memiliki ideologi yang sama, menjaga penguasaan bola, high press, berusaha mendominasi lawan. Kemudian jelas, permainan di lapangan berkembang dengan cara yang berbeda," tambahnya
Spanyol sangat gemar dengan permainan yang mengandalkan penguasaan bola. Operan-operan pendek melalui lini tengah untuk dialirkan ke depan menjadi satu ciri khas yang hingga kini masih diperagakan La Furia Roja.
Tiga gelandang Spanyol yang beroperasi di tengah akan mendapat dukungan dari Pablo Sarabia dan Ferran Torres yang sering melakukan pergerakan masuk ke area tengah. Artinya, ada lima pemain yang akan cenderung bergerak ke area tengah lapangan saat menyerang.
Sementara, Gli Azzurri bermain sangat fleksibel dengan beberapa kali mengubah formasi saat pertandingan berlangsung. Ketiga melawan Belgia, peran vital Jorginho di lini tengah yang sesekali dapat bermain sebagai gelandang bertahan, tapi bisa tiba-tiba berada di barisan pertahanan.
Jorginho bersama Marco Verratti bisa dibilang adalah kunci dari performa mengesankan timnas Italia sejauh ini.
"Dia (Jorginho) mempunyai kualitas penting, dia suka menguasai bola dan mengendalikan pertandingan. Andai kami membatasi gerakannya di lapangan, kami akan mempunyai peluang untuk lolos ke final," kata bek La Spanyol, Cesar Azpilicueta.
Spanyol yang biasa merancang serangan dari tengah untuk dialirkan ke depan kali ini harus menghadapi banyak gangguan dari trio lini tengah Italia.
"Ini akan menjadi pertandingan yang sulit. Kami mirip dengan mereka, sama-sama ingin mendominasi penguasaan bola, dan ini akan menjadi laga yang bagus, kami ingin menikmatinya di stadion yang fantastis.” kata gelandang Italia, Nicolo Barella
Sementara itu, Italia harus kehilangan Leonardo Spinazzola yang mengalami saat melawan Belgia di perempat final. Ini menjadi kerugian untuk skuad Roberto Mancini.
Pasalnya, Spinazzola adalah salah satu pemain terbaik timnas Italia di Piala Eropa 2020. Spinazzola berada di urutan teratas dalam daftar pemain tercepat dengan rekor 33,8 km/jam.
Spinazzola memuncaki daftar teesebut bersama dengan pemain timnas Hungaria, Loic Nego, yang juga mencatatkan angka yang sama dengannya.
Mancini kemungkinan akan mengisi pos yang ditinggalkan bek berusia 28 tahun dengan memasang bek kiri lainnya, Emerson Palmieri. (UEFA/Sportsmole/OL-4)
Gennaro Gattuso ditunjuk sebagai pelatih dengan misi meloloskan Azzurri ke Piala Dunia 2026, setelah sudah dua kali gagal menembus Piala Dunia 2018 dan 2022.
Terakhir kali, Gattuso menjadi pelatih adalah pada musim lalu di Liga Kroasia bersama HNK Hajduk Split.
Roberto Mancini meninggalkan Timnas Italia pada Agustus 2023 dan sempat menukangi Timnas Arab Saudi.
Kemenangan timnas Italia atas timnas Moldova itu merupakan kado perpisahan bagi pelatih Luciano Spalletti yang akan meninggalkan Azzurri selepas laga di Stadion Mapei itu.
Luciano Spalletti mendapat kritik tajam setelah timnas Italia kalah telak 0-3 dari timnas Norwegia dalam laga pembuka kualifikasi Piala Dunia, pekan lalu.
Norwegia mencatat kemenangan besar dalam laga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Eropa kontra Italia di Stadion Ullevaal, Oslo, Jumat (6/6) malam waktu setempat.
Cristiano Ronaldo, kapten timnas Portugal, yang kini berusia 40 tahun, menjadi sosok sentral dalam perjuangan tim. Meski sempat ditarik keluar akibat kram, kontribusinya dinilai krusial.
Ruben Neves menjadi eksekutor penentu kemenangan timnas Portugal atas timnas Spanyol di final Liga Negara UEFA usai Diogo Costa menahan eksekusi penalti Alvaro Morata.
Dengan kemenangan tersebut, Spanyol akan menantang Portugal, juara Nations League 2019 dalam perebutan trofi tahun ini.
Timnas Spanyol melaju ke final Liga Negara UEFA setelah mengalahkan timnas Prancis lewat drama sembilan gol, 5-4, Jumat (6/6) dini hari WIB.
Pepe Reina mengakhiri musim terakhirnya bersama klub Serie A Como dan kini dikabarkan tengah menjajaki peluang bergabung kembali dengan Villarreal sebagai pelatih kiper
Ketika memasuki babak sudden death, Donyell Malen gagal menjalankan tugasnya. Setelahnya Pedri dengan tenang menceploskan bola ke gawang Belanda.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved