Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
PELATIH timnas Spanyol Luis Enrique menyegani kepaduan penampilan Swiss jelang pertemuan kedua tim dalam laga perempat final Piala Eropa 2020 di Saint Petersburg, Jumat (2/7) malam.
Menurut Enrique, walau hanya sedikit pemain kesohor di skuat Swiss, ia menilai lawannya itu sebagai salah satu tim yang paling kohesif dan pekerja keras sepanjang Piala Eropa 2020.
Bukti terkininya adalah Swiss mampu menahan imbang Prancis 3-3 sebelum menyingkirkan juara dunia itu di babak 16 besar, demi melangkah ke perempat final Piala Eropa untuk pertama kalinya.
Baca juga: Schick Pilih Rep Ceko Terus Melaju Ketimbang Jadi Topskorer
"Mereka akan menjadi lawan sulit bagi kami. Mereka mungkin tidak punya banyak pemain bernama besar yang dikenal suporter tetapi sebagai tim
mereka adalah salah satu yang paling solid di turnamen ini," kata Enrique, Kamis (1/7).
"Mereka ada di level yang sama dengan kami, itu jelas, dengan cara mereka melakukan kawalan dan menyerang. Mereka juga punya pelatih hebat
dalam diri Vladimir Petkovic dan akan menimbulkan banyak masalah bagi kami," tambahnya.
Enrique sudah merasakan sendiri kepaduan Swiss ketika Spanyol dua kali menghadapi mereka di ajang Liga Negara UEFA 2020/21.
Menang 1-0 di laga pertama di Madrid, Spanyol harus berjibaku meraih hasil imbang 1-1 di pertemuan kedua berkat gol larut Gerard Moreno, itupun setelah Swiss harus menuntaskan pertandingan hanya dengan 10 pemain.
"Kami superior melawan mereka di Madrid walau skornya tidak mencerminkan itu dan Swiss cuma menciptakan satu peluang sepanjang
laga," katanya.
"Tapi kedua pertandingan itu sangat berat, karena mereka melakukan kawalan hingga di area pertahanan Anda sendiri, berlari tanpa lelah, dan saya rasa hal itu akan kembali terjadi besok."
"Di turnamen ini, mereka memberi gambaran penuh kemampuan sebagai tim yang sulit dikalahkan dan bisa melangkah sejauh mungkin, sebagaimana
kami," lanjut Enrique.
Kendati Spanyol punya prestasi gemilang dibandingkan Swiss dengan menjuarai Piala Eropa 2008 dan 2012 serta Piala Dunia 2010, Tim Matador juga baru menemukan raihan kebangkitan setelah mengalahkan Kroasia 5-3 lewat babak tambahan waktu yang merupakan kemenangan pertama mereka di babak gugur turnamen bergengsi sejak menjadi juara Piala Eropa 2012.
Sebagaimana Swiss, Spanyol juga harus bermain 120 menit untuk meraih kemenangan tetapi Enrique mengaku tidak kuatir dengan kondisi kebugaran para pemainnya.
"Dampak fisik tidak akan berpengaruh, kami punya pelatih kebugaran yang hebat dan data yang muncul sungguh luar biasa," katanya.
"Faktor mental justru lebih penting karena jika Anda yakin dengan yang dilakukan dan punya pemikiran bagus, Anda bisa tampil gemilang di atas
lapangan. Saya pikir kondisi fisik kami dalam keadaan terbaik," tutup Enrique.
Bila mampu meredam kejutan Swiss dan melangkah ke semifinal, Spanyol akan bertemu Belgia atau Italia. (Ant/OL-1)
Kedua tim kalah dalam pertandingan pembuka secara dramatis. Ceko kebobolan di waktu tambahan saat kalah 1-2 dari Portugal sedangkan Georgia takluk di tangan Turki dengan skor 1-3
Inggris diharuskan memainkan dua pertandingan tingkat Eropa tanpa penonton serta dibebani denda senilai 100 ribu euro (Rp1,6 miliar).
Mbappe berharap mendapatkan dukungan yang lebih banyak dari rekan setimnya setelah kegagalannya dalam adu penalti melawan Swiss.
Di daftar pencetak gol terbanyak Bundesliga, Schick hanya kalah dari penyerang Borussia Dortmund Erling Braut Halland dan striker Bayern Robert Lewandowski.
Spanyol kalah dalam laga semifinal Piala Eropa 2020, Juli lalu, disingkirkan Italia lewat adu penalti. Italia kemudian melaju ke abbak final dan sukses menjadi juara.
Pengumuman itu muncul setelah UEFA dan CONMEBOL menentang keras rencana FIFA menggelar Piala Dunia dua tahun sekali.
Timnas Islandia menjadi tim pertama yang tersingkir dari Piala Eropa Putri 2025 setelah gol dari Geraldine Reuteler dan Alayah Pilgrim di babak kedua membawa tuan rumah, timnas Swiss menang 2-0.
Timnas Swiss kebobolan dua kali dalam tempo lima menit di babak kedua dan tidak mampu bangkit untuk mengalahkan timnas Norwegia di laga Piala Eropa Putri.
Saat laga tampaknya akan berakhir imbang, Bryan Zaragoza mencetak gol dari titik putih di masa injury time untuk memastikan kemenangan timnas Spanyol atas timnas Swiss.
Timnas Spanyol harus bermain dengan 10 pemain ketika Robin le Normand diusir wasit pada menit 20 usai melakukan pelanggaran profesional terhadap Breel Embolo.
Xherdan Shaqiri, yang kini bermain untuk klub MLS Chicago Fire, merupakan pemain dengan catatan penampilan terbanyak kedua di timnas Swiss.
Di babak adu tendangan penalti, timnas Inggris keluar sebagai pemenang dengan skor 5-3 setelah tendangan penendang pertama timnas Swiss Manuel Akanji dihalau Pickford.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved