Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
ENAM klub Inggris yang ambil bagian dalam pendirian Liga Super Eropa telah menyepakati denda dari otoritas Liga Primer Inggris sebesar total 22 juta pound sterling. Hal itu diungkapkan Liga Primer Inggris, Rabu (9/6).
Arsenal, Chelsea, Liverpool, Manchester City, Manchester United, dan Tottenham Hotspur mengumumkan mereka ambil bagian dalam pendirian kompetisi saingan Liga Champions itu pada April namun proyek itu langsung batal karena mendapatkan perlawanan dari banyak pihak.
"Keenam klub yang terlibat dalam pembentukan Liga Super Eropa, hari ini, kembali mengakui bahwa aksi mereka salah dan menegaskan kembali komitmen mereka pada Liga Primer Inggris dan masa depan sepak bola Inggris," ungkap Liga Primer Inggris dalam sebuah pernyataan resmi.
Baca juga: UEFA Hentikan Langkah Hukum Terhadap Pencetus Liga Super
"Mereka meminta maaf kepada para pendukung, klub lain, Liga Primer Inggris, dan Asosiasi Sepak Bola Inggris."
"Sebagai itikad baik, keenam klub sepakat memberi kontribusi sebesar 22 juta pound sterling untuk kebaikan sepak bola termasuk dukungan bagi para pendukung, sepak bola akar rumput, dan program komunitas," imbuh Liga Primer Inggris.
Keenam klub itu juga sepakat mendukung perubahan aturan yang akan membuat aksi serupa di masa depan berujung pada hukuman pemangkasan 30 poin.
Selain itu, jika ada dari enam klub yang melakukan aksi serupa, mereka akan diganjar denda sebesar 25 juta pound sterling.
"Liga Primer Inggris dan FA telah bekerja sama selama proses ini. Dengan kesepakatan ini penyelidikan terkait kasus ini ditutup," kata Liga Primer Inggris. (AFP/OL-1)
Menurut jajak pendapat yang digelar OpinionWay berdasarkan permintaan A22, 72% responden di delapan negara Eropa mendukung pembentukan Liga Super Eropa.
Sejumlah klub yang disebut Laporta akan bergabung dengan Liga Super Eropa tersebut menegaskan mereka tidak tertarik bergabung dengan kompetisi baru itu.
"Sepak bola adalah kebebasan. Bebas dari monopoli UEFA, bebas untuk mengejar ide terbaik tanpa takut sanksi," kata CEO A22, Bernd Reichart.
Antonio Guterres memperingatkan tentang ancaman yang ditimbulkan oleh kelompok sayap kanan ekstrim dan supremasi kulit putih di Barat.
"Sejak awal, untuk klub pendiri, ada bonus awal 1 miliar euro, dan per musim, kami bisa mendapatkan sekitar 300 juta euro dari kompetisi itu."
"Semua orang berhak menciptakan sesuatu, menwarkan kepada para penonton apa yang lebih baik dari yang sudah ada. Itu namanya kompetisi."
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved