Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

FIFA Pelajari Kemungkinan Gelar Piala Dunia Setiap 2 Tahun

Basuki Eka Purnama
22/5/2021 09:35
FIFA Pelajari Kemungkinan Gelar Piala Dunia Setiap 2 Tahun
Logo FIFA terlihat di markas besar federasi sepak bola dunia itu di Zurich.(AFP/MICHAEL BUHOLZER)

FIFA akan melakukan studi kelaikan wacana penyelenggaraan Piala Dunia dan Piala Dunia Putri tiap dua tahun sekali.

Wacana itu diajukan perwakilan federasi sepak bola Arab Saudi, SAFF, dalam kongres tahunan FIFA yang dilangsungkan Jumat (21/50 malam tadi.

"Kami percaya masa depan sepak bola menghadapi persimpangan penting. Ada banyak isu yang dihadapi sepak bola yang semakin parah karena pandemi ini," kata Presiden SAFF Yasser Al-Misehal, Sabtu (22/5) WIB.

Baca juga: Timnas Indonesia Masih Adaptasi Dengan Cuaca di UEA

"Ini saatnya meninjau bagaimana olahraga global ini terstruktur dan mempertimbangkan apa yang terbaik bagi masa depan olahraga kita ini. Termasuk dengan mempertimbangkan apakah format kompetisi empat tahunan saat ini bisa optimal dari segi kompetisi maupun aspek komersial," tambahnya.

Proposal studi kelaikan yang diajukan SAFF itu mendapat dukungan dari 166 federasi anggota FIFA, sedangkan 22 lainnya menolak.

Presiden FIFA Gianni Infantino menyebut proposal itu 'fasih dan terperinci' dan menyatakan studi kelaikan akan meliputi apakah turnamen dua tahunan bisa masuk dalam kalender pertandingan internasional secara menyeluruh.

"Tidak penting apa sikap saya sekarang, yang penting adalah apa hasil studi ini nantinya," kata Infantino.

"Kita harus bisa meninjau studi ini dengan pikiran terbuka. Kami tahu nilai Piala Dunia, percayalah, sebagaimana kami juga tahu apa dampak yang bisa ditimbulkan Piala Dunia," imbuhnya.

Kendati demikian, Infantino mempertanyakan apakah sistem yang berlaku saat ini terkait fase kualifikasi yang berlangsung setahun sebelum turnamen kontinental maupun Piala Dunia masih format terbaik.

"Apakah ini cara terbaik bagi sepak bola, karena kami mendengar banyak fan mengatakan mereka ingin melihat lebih banyak pertandingan yang
menentukan, kurangi yang tidak bermakna, poin-poin ini harus dipertimbangkan," katanya.

"Kami akan membicarakannya, menganalisanya, tetapi dalam semua diskusi akan tetap memprioritaskan aspek persaingan olahraga ketimbang
komersial," tutup Infantino.

Wacana Piala Dunia dua tahunan sama kontroversialnya di mata publik dengan inisiatif Liga Super Eropa serta format baru Liga Champions mulai
2024/25 karena sarat dengan muatan kepentingan komersial. (Ant/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya