Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
PELATIH Inter Milan Antonio Conte, yang klubnya merupakan bagian dari 12 yang terlibat dalam pembentukan Liga Super Eropa, mengatakan UEFA harus melakukan perubahan dalam pembagian revenue bagi klub-klub di Benua Biru itu.
Inter Milan, AC Milan, dan Juventus, Rabu (21/4), mengikuti jejak enam klub Inggris serta Atletico Madrid mundur dari turnamen tertutup itu, namun tetap mendesak perubahan di dunia sepak bola.
Conte mengatakan, saat olahraga tetap harus berdasarkan meritokrasi dan tradisi, dia meyakini sistem distribusi pendapatan oleh UEFA harus berubah.
Baca juga: Perez Bersikeras Liga Super Eropa tidak Mati, Hanya Tertunda
"Klub yang berpartisipasi dalam kompetisi hanya mendapatkan sebagian kecil keuntungan," ujar mantan pelatih Chelsea dan Juventus itu selepas laga Serie A melawan Spezia yang berakhir imbang 1-1.
"Meritokrasi harus selalu yang terdepan. Mengacu pada hal itu, UEFA juga harus berpegang pada hal itu."
"Klub berinvestasi pada pemain dan pelatih. UEFA tidak, meski mereka memeras pemain seperti lemon. Karenanya, klub harus diberi imbalan yang setimpal," lanjutnya. (AFP/OL-1)
Menurut jajak pendapat yang digelar OpinionWay berdasarkan permintaan A22, 72% responden di delapan negara Eropa mendukung pembentukan Liga Super Eropa.
Sejumlah klub yang disebut Laporta akan bergabung dengan Liga Super Eropa tersebut menegaskan mereka tidak tertarik bergabung dengan kompetisi baru itu.
"Sepak bola adalah kebebasan. Bebas dari monopoli UEFA, bebas untuk mengejar ide terbaik tanpa takut sanksi," kata CEO A22, Bernd Reichart.
Antonio Guterres memperingatkan tentang ancaman yang ditimbulkan oleh kelompok sayap kanan ekstrim dan supremasi kulit putih di Barat.
"Sejak awal, untuk klub pendiri, ada bonus awal 1 miliar euro, dan per musim, kami bisa mendapatkan sekitar 300 juta euro dari kompetisi itu."
"Semua orang berhak menciptakan sesuatu, menwarkan kepada para penonton apa yang lebih baik dari yang sudah ada. Itu namanya kompetisi."
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved