Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
ASOSIASI Sepak Bola Eropa (UEFA) mengatakan pandemi covid-19 telah menyebabkan rencana menggunakan asisten wasit video (VAR0 di kualifikasi Piala Dunia 2022 terpaksa dibatalkan.
Hal itu diungkapkan UEFA setelah Cristiano Ronaldo dengan jelas memperlihatkan kemarahannya setelah golnya untuk Portugal di menit akhir laga melawan Serbia tidak disahkan karena tidak adanya VAR.
"Pada 2019, UEFA mengusulkan kepada FIFA penggunaan VAR di laga kualifikasi Piala Dunia saat ini. Namun, pengaruh pandemi pada operasional dan logistik membuat UEFA menunda penggunaan VAR di laga Liga Europa dan kualifikasi Piala Dunia," ungkap UEFA dalam pernyataan resmi mereka.
Baca juga: Bale Berencana Pensiun dari Timnas Selepas Piala Dunia
"VAR juga tidak digunakan di Liga Negara UEFA sehingga hingga kini tidak pernah digunakan di laga UEFA," imbuh lembaga itu.
Tidak adanya VAR di laga UEFA menjadi sorotan setelah insiden Ronaldo.
Penyerang Portugal itu merasa mencetak gol di masa injury time namun wasit Danny Makkelie menyatakan tidak ada gol dan laga berakhir dengan skor imbang 2-2. Ronaldo pun melemparkan ban kaptennya seusai laga sebagai bentuk kemarahan.
Harian olahraga Portugal A Bola, Senin (29/3), merilis wawancara dengan Makkelie yang mengaku telah meminta maaf kepada pelatih Fernando Santos dan timnas Portugal. (AFP/OL-1)
Skandal pengaturan skor itu terjadi di dua leg pertandingan kualifikasi Liga Konferensi UEFA musim 2023/2024 antara Arsenal Tivat dan klub Armenia, Alashkert FC, pada Juli 2023.
Crystal Palace sebelumnya lolos ke Liga Europa berkat kemenangan 1-0 atas Manchester City di final Piala FA.
Lima klub yang terkenda denda dari UEFA itu karena FFP adalah Chelsea, Barcelona, Lyon, Aston Villa, dan AS Roma.
Chelsea dijatuhi denda €31 Juta oleh UEFA, karena pelanggaran finansial.
IFAB menegaskan bahwa jika penalti menghasilkan gol setelah terjadi sentuhan ganda yang tidak disengaja, tendangan tersebut harus diulang, bukan dibatalkan.
Perubahan ini muncul setelah kritik atas sistem undian terbuka di perempat final dan semifinal Liga Champions musim ini yang dianggap mengabaikan performa klub di fase liga.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved