Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
LIMA belas tahun menjadi pelatih nasional Jerman menempatkan Joachim Loew sebagai pelatih terlama kedua yang menangani Die Mannschaft setelah Sepp Herberger.
Satu gelar juara dunia yang ia persembahkan pada 2014 membuat namanya sejajar dengan Herberger, Helmut Schoen, dan Franz Beckenbauer.
Kegagalan di ajang Piala Dunia 2018 memang membuat tinta emas yang dituliskan Loew agak memudar. Belum pernah dalam sejarahnya Jerman tersingkir di babak awal sebuah kejuaraan sepak bola besar. Tak mengherankan apabila Loew pun merasa masa-masa bersama Die Mannschaft sudah waktunya berakhir. Apalagi di ajang kompetisi Liga Negara-Negara Eropa, prestasi Jerman pun terus terpuruk. Terakhir mereka dipermalukan Spanyol enam gol tanpa balas.
Pada awal Maret lalu, Loew pun memutuskan untuk segera mundur sebagai pelatih nasional Jerman. Piala Eropa 2021 yang akan bergulir mulai 11 Juni hingga 11 Juli mendatang menjadi kiprah terakhir Loew bersama Die Mannschaft.
Kapten kesebelasan Jerman, Manuel Neuer, mengajak rekan-rekannya untuk memberikan penghargaan tinggi kepada Loew. “Sepantasnya kita memberikan penghargaan dengan mempersembahkan gelar terbaik kepada Loew di ajang Piala Eropa nanti,” ajak kiper andalan Jerman itu.
Sebagai orang yang dibesarkan juga oleh Loew, kiper berusia 35 tahun itu menilai sang pelatih sebagai seorang manajer yang luar biasa. Loew pantas meninggalkan posisi sebagai pelatih secara terhormat dan mendapatkan karpet merah ketika hendak pergi.
“Tiga pertandingan penyisihan Piala Dunia 2022 merupakan ajang pemanasan yang baik sebelum kami menjalani kompetisi di ajang Piala Eropa 2021. Kami pun melihat Loew sangat termotivasi untuk memberikan yang terbaik sebelum ia pergi,” kata pemain asal Bayern Muenchen itu.
Giliran Rumania
Setelah menjalani pertandingan pembukaan penyisihan Piala Dunia 2022 melawan Islandia kemarin, pada Senin (29/3) Loew harus bersiap untuk menghadapi Rumania di National Arena, Bukares. Kemenangan 3-0 yang diraih di pertandingan perdana menjadi bekal yang baik bagi Loew untuk menutup pengabdiannya dengan cerita yang indah.
Warisan yang diharapkan ditinggalkan Loew ialah sebuah tim Jerman yang baru. Ia sudah memutuskan untuk tidak tergantung lagi kepada nama-nama besar, seperti Thomas Mueller, Mats Hummels, Jerome Boateng, dan Mesut Oezil. Sekarang era generasi baru, seperti Jamal Musiala, Kai Havertz, Timo Werner, Leroy Sane, dan Serge Gnabry.
Generasi tim Piala Dunia 2014 yang tersisa tinggal Neuer, Matthias Ginter, dan Toni Kroos. Menghadapi Rumania besok malam, Loew masih belum bisa mendapat dukungan dari Kroos yang masih terbelit cedera.
Namun, ia puas dengan penampilan trio Leon Goretzka, Joshua Kimmich, dan Ilkay Guendogan yang solid untuk menggalang lapangan tengah. Guendogan yang sedang dalam grafik permainan yang meningkat bersama Manchester City, mampu mempertahankan performanya. Ia bukan hanya kuat dalam membantu pertahanan, melainkan juga piawai untuk memanfaatkan kesempatan dan tampil sebagai false nine yang mematikan.
Loew juga pantas berterima kasih kepada Pelatih Chelsea Thomas Tuchel yang mampu mengembalikan permainan terbaik Kai Havertz dan Timo Werner. Mereka mampu menjadi pilihan untuk menggantikan duet Bayern Muenchen, Serge Gnabry dan Leroy Sane, yang selalu tampil istimewa ketika tampil untuk klubnya.
Kimmich juga mampu memainkan peran sebagai jenderal lapangan menggantikan Kroos. Pelatih Bayern Muenchen Hans-Dieter Flick mampu mengubah Kimmich dari seorang bek kanan menjadi pengatur permainan tim.
Seperti halnya Kroos, Kimmich luas visi permainannya. Umpan-umpan yang diberikan baik pada saat permainan maupun bola-bola mati begitu matang. Dua dari tiga gol Jerman ke gawang Eslandia berawal dari inisiatif yang dirancang Kimmich.
Satu lagi yang menarik sedang dilakukan Loew ialah tampil tanpa seorang ujung tombak murni. Die mannschaft memang belum menemukan seorang penyerang tengah andalan, seperti halnya Gerd Mueller, Rudi Voeller, atau Miroslav Klose. Loew memilih menempatkan Gnabry atau Havertz untuk bergantian sebagai false nine.
Strategi ini berhasil untuk mengagetkan Eslandia. Akibatnya dalam 7 menit pertama mereka harus kebobolan dua kali karena tidak menyangka Gnabry bisa tiba-tiba berada di depan gawang untuk memberikan umpan tarik kepada Goretzka dan sekali lagi Sane memberikan umpan matang kepada Havertz yang bebas di kotak penalti.
Di belakang, Loew kini mengandalkan center-back asal Borussia Moenchengladbach, Ginter sebagai komandan. Duetnya bersama center-back asal Chelsea, Antonio Ruediger, berjalan cukup apik.
Dua bek sayap Lukas Klostermann dan Emre Can bukan hanya mampu meredam ancaman lawan dari sayap. Mereka aktif untuk menopang serangan sehingga mesin permainan bisa bergerak secara optimal.
Keberanian Loew dalam membangun die mannschaft yang baru Rabu lalu ialah ketika ia memberi kesempatan kepada Musiala untuk melakukan debut di tim nasional Jerman. Meski hanya tampil sekitar 20 menit, Musiala yang baru berusia 18 tahun bisa menjadi andalan baru seperti yang sudah terjadi di klubnya, Bayern Muenchen.
Tim baru
Seperti halnya Jerman, Rumania juga sedang membangun tim baru untuk bisa mengembalikan kebesaran mereka. Setelah berakhirnya era Gheorghe Hagi dan Dan Petrescu di Piala Dunia 1994, Rumania tenggelam dalam era kegelapan. Pelatih Mirel Radoi harus membangun dari nol untuk menjadikan Tricolorii kembali disegani.
Kemenangan 3-2 atas Makedonia Utara membuat Rumania pantas lebih percaya diri untuk menjamu Jerman. Ada empat pemain muda yang menjadi andalan Radoi, yakni Ianis Hagi yang bermain di Glasgow Rangers, Valentin Mihalia dan Dennis Man yang bergabung di AS Parma, serta George Puskas yang bermain di Reading.
Dengan pola 4-2-3-1 Radoi berharap bisa membuat Jerman tidak mendominasi permainan. Ia bisa menempatkan Puskas sebagai ujung tombak tunggal atau kembali menurunkan pemain veteran, Claudiu Keseru sebagai starter.
Tiga gelandang serang yang menjadi kekuatan Rumania bisa dipilih dari empat pemain andalan, yaitu Man, Florin Tanase, Hagi, atau Mihaila. Keempat pemain ini mempunyai kemampuan sebagai second striker untuk menjebol gawang lawan seperti mereka lakukan ke gawang Makedonia Utara.
Radoi tinggal berpikir untuk membenahi barisan belakang agar tidak mudah kebobolan. Razvan Marin dan Nicolae Stanciu harus lebih disiplin bermain sebagai double-six. Ini penting agar tugas duet center-back Vlad Chiriches dan Andrei Burca tidak terlalu berat untuk membantu mengamankan gawang Florin Nita.
Kekuatan utama Jerman terletak pada penyerang sayap Sane dan Gnabry atau Havertz yang mempunyai kecepatan dan kemampuan menggiring bola yang istimewa. Radoi membutuhkan kehadiran bek kiri naturalisasi Portugal, Camora, dan bek kanan Ovidiu Popescu untuk mengamankan serangan dari sayap. Sekali mereka gagal menutup pertahanan sayap, Jerman akan sangat berbahaya, meski mereka menjadi tamu besok malam.
Setidaknya bisa mencuri satu angka dari Jerman merupakan sukses besar bagi Radoi. Rumania pantas berharap untuk setidaknya menjadi second best di Grup J agar bisa tampil di Qatar tahun depan.
Warisan yang diharapkan ditinggalkan Loew ialah sebuah tim Jerman yang baru. Ia sudah memutuskan untuk tidak tergantung lagi kepada nama-nama besar, seperti Thomas Mueller, Mats Hummels, Jerome Boateng, dan Mesut Oezil. Sekarang era generasi baru, seperti Jamal Musiala, Kai Havertz, Timo Werner, Leroy Sane, dan Serge Gnabry.
Generasi tim Piala Dunia 2014 yang tersisa tinggal Neuer, Matthias Ginter, dan Toni Kroos. Menghadapi Rumania besok malam, Loew masih belum bisa mendapat dukungan dari Kroos yang masih terbelit cedera.
Namun, ia puas dengan penampilan trio Leon Goretzka, Joshua Kimmich, dan Ilkay Guendogan yang solid untuk menggalang lapangan tengah. Guendogan yang sedang dalam grafik permainan yang meningkat bersama Manchester City, mampu mempertahankan performanya. Ia bukan hanya kuat dalam membantu pertahanan, melainkan juga piawai untuk memanfaatkan kesempatan dan tampil sebagai false nine yang mematikan.
Loew juga pantas berterima kasih kepada Pelatih Chelsea Thomas Tuchel yang mampu mengembalikan permainan terbaik Kai Havertz dan Timo Werner. Mereka mampu menjadi pilihan untuk menggantikan duet Bayern Muenchen, Serge Gnabry dan Leroy Sane, yang selalu tampil istimewa ketika tampil untuk klubnya.
Kimmich juga mampu memainkan peran sebagai jenderal lapangan menggantikan Kroos. Pelatih Bayern Muenchen Hans-Dieter Flick mampu mengubah Kimmich dari seorang bek kanan menjadi pengatur permainan tim.
Seperti halnya Kroos, Kimmich luas visi permainannya. Umpan-umpan yang diberikan baik pada saat permainan maupun bola-bola mati begitu matang. Dua dari tiga gol Jerman ke gawang Eslandia berawal dari inisiatif yang dirancang Kimmich.
Satu lagi yang menarik sedang dilakukan Loew ialah tampil tanpa seorang ujung tombak murni. Die mannschaft memang belum menemukan seorang penyerang tengah andalan, seperti halnya Gerd Mueller, Rudi Voeller, atau Miroslav Klose. Loew memilih menempatkan Gnabry atau Havertz untuk bergantian sebagai false nine.
Strategi ini berhasil untuk mengagetkan Eslandia. Akibatnya dalam 7 menit pertama mereka harus kebobolan dua kali karena tidak menyangka Gnabry bisa tiba-tiba berada di depan gawang untuk memberikan umpan tarik kepada Goretzka dan sekali lagi Sane memberikan umpan matang kepada Havertz yang bebas di kotak penalti.
Di belakang, Loew kini mengandalkan center-back asal Borussia Moenchengladbach, Ginter sebagai komandan. Duetnya bersama center-back asal Chelsea, Antonio Ruediger, berjalan cukup apik.
Dua bek sayap Lukas Klostermann dan Emre Can bukan hanya mampu meredam ancaman lawan dari sayap. Mereka aktif untuk menopang serangan sehingga mesin permainan bisa bergerak secara optimal.
Keberanian Loew dalam membangun die mannschaft yang baru Rabu lalu ialah ketika ia memberi kesempatan kepada Musiala untuk melakukan debut di tim nasional Jerman. Meski hanya tampil sekitar 20 menit, Musiala yang baru berusia 18 tahun bisa menjadi andalan baru seperti yang sudah terjadi di klubnya, Bayern Muenchen.
Secara statistik sebenarnya Jerman dapat tampil dominan pada pertandingan ini dengan 56% penguasaan bola dan melepaskan 20 tendangan, namun Prancis dapat tampil lebih efektif.
Aset eksternal bersih Jepang pada akhir 2024 meningkat hampir 13% menjadi 533,5 triliun yen, atau lebih dari US$3,7 triliun. Sementara Jerman memiliki 569,6 triliun yen.
Penemuan fosil sikada Eoplatypleura messelensis berusia 47 juta tahun di Jerman ungkap evolusi awal serangga penyanyi.
Di perempat final, Zverev akan berhadapan dengan petenis Belanda Tallon Griekspoor.
JERMAN mencapai semifinal UEFA Nations League untuk pertama kalinya setelah pertandingan perempat final yang menegangkan di Dortmund.
Negara-negara anggota UE akan melanjutkan dukungan politik dan militer mereka untuk Ukraina.
LEANDRO Paredes menjadi pembobol gawang timnas Indonesia pada laga FIFA Matchday dengan timnas Argentina di Jakarta, Senin (19/6) malam. Berikut profil Leandro Paredes.
PSSI resmi mengumumkan tiket pertandingan tim nasional Indonesia melawan juara Piala Dunia 2022 Argentina akan mulai dijual pada 5 Juni mendatang.
Pemain belakang Chelsea berusia 26 tahun itu mengalami cedera hamstring sebelum Piala Dunia 2022 sehingga tidak bisa membela tim besutan Gareth Southgate itu di turnamen di Qatar itu.
Berhalter memimpin timnas AS meraih sukses di Piala Dunia 2022 dengan berhasil mencapai babak 16 besar.
Sebuah sumber mengatakan kepada NZZ aksi spionase itu dilakukan Qatar untuk mengumpulkan data yang bisa digunakan untuk menekan jaksa.
Aplikasi PINTU kembali menambahkan benefit di fitur Pintu Token (PTU) Staking yang bisa didapatkan oleh user yang memanfaatkan fitur staking.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved