Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Pemain Skotlandia Pilih Berdiri untuk Lawan Rasisme

Basuki Eka Purnama
23/3/2021 06:40
Pemain Skotlandia Pilih Berdiri untuk Lawan Rasisme
Para pemain timnas Skotlandia(AFP/JACK GUEZ)

PARA pemain Skotlandia akan berdiri sebagai simbol perlawanan terhadap rasisme ketimbang berlutut dalam laga kualifikasi Piala Dunia melawan Austria.

Sejumlah klub Liga Skotlandia, termasuk Rangers dan rival sekota mereka Celtic, memutuskan untuk tidak berlutut sebelum laga mereka, akhir pekan lalu.

Para pemain Rangers, Celtic, Dundee United, dan Motherwell memutuskan berdiri sebelum kickoff setelah menilai hal itu merupakan langkah yang lebih tepat untuk menuntut perubahan.

Baca juga: Kembali ke Timnas Swedia, Ibrahimovic Diliputi Emosi

Timnas Skotlandia akan melakukan hal yang serupa saat mereka mengawali petualangan di kualifikasi Piala Dunia di Hampden Park, Kamis (25/3) mendatang.

Para pemain Celtic dan Rangers memilih berdiri sebagai solidaritas kepada Glen Kamara setelah gelandang Rangers itu melaporkan dirinya menjadi korban aksi rasisme dalam laga Liga Europa.

UEFA tengah menyelidiki masalah itu setelah pemain Slavia Praha Ondrej Kudela membantah tudingan Kamara tersebut.

Penyerang Crystal Palace Wilfried Zaha menjadi pemain Liga Primer Inggris pertama yang memilih berdiri ketimbang berlutut.

Aksi berlutut dimulai pada tahun lalu oleh para pemain sepak bola sebagai bentuk dukungan mereka pada gerakan Black Lives Matter selepas kematian George Floyd di tangan polisi Amerika Serikat (AS).

"Saya rasa kejadian saat ini dan di masa lalu mengingatkan kita untuk terus mengubah pandangan orang dan mengingatkan mereka," ujar manajer timnas Skotlandia Steve Clarke, Senin (22/3).

"Berlutut, ketika pertama kali dilakukan, merupakan simbol yang sangat kuat. Namun, saat ini, sepertinya hal itu menjadi hal biasa."

"Hingga kini masih terjadi kasus rasisme dan hal itu tidak bisa diterima. Mungkin, dengan berdiri, bukan berlutut, kami akan menyadarkan semua orang," lanjutnya. (AFP/OL-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya