Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
PEMAIN legendaris Inggris Geoff Hurst mengatakan anak-anak harus dilarang menyundul bola seiring meningkatnya tekanan pada otoritas sepak bola untuk bertindak mengatasi cedera otak akibat olahraga itu.
Sejumlah rekan Hurst di timnas Inggris yang menjadi juara Piala Dunia 1966 telah didiagnosa menderita demensia.
Nobby Stiles meninggal karena dementsa, bulan lalu. Adapun legenda Manchester United Bobby Charlton juga didiagnosa menderita penyakit itu.
Baca juga: Uji Covid-19 Salah Kembali Tunjukkan Hasil Positif
Saudara Charlton, Jack, Ray Wilson, dan Martin Peters juga didiagnosa mengalami demensia. Ketiganya meninggal dalam tempo tiga tahun terakhir.
Menyundul bagi anak di bawah usia 12 tahun telah dilarang di Inggris. Hurst kini menuntut agar menyundul dilarang untuk semua anak tanpa batas usia.
"Ini adalah usulan kuat yang masuk akal," ujar Hurst, salah satu dari empat pemain Inggris yang menjadi juara Piala Dunia 1966 yang tersisa kepada Daily Mirror.
"Saya rasa mencegah menyundul pada akan, saat otak mereka belum berkembang sempurna, harus ditegaskan lagi. Menurut saya, itu tidak akan merusakan kenikmatan bermain sepak bola," lanjutnya.
Sebuah penelitian yang dilakukan Willie Stewart dan diterbitkan tahun lalu menemukan pesepak bola memiliki risiko lebih tinggi mengalami gangguan neurogeneratif ketimbang populasi umum. (AFP/OL-1)
Penelitian jangka panjang menunjukkan pola makan Mediterranean dapat menurunkan risiko demensia hingga 35%, khususnya pada orang dengan gen APOE4.
Keterkaitan terletak pada penumpukan amiloid-beta yang merupakan protein toksik yang merupakan salah satu ciri khas penyakit Alzheimer.
Temuan ini mereka dapatkan setelah melakukan pengamatan pada 25 otak post-mortem kucing yang sudah mati, beberapa di antaranya menunjukkan gejala demensia saat masih hidup
Penelitian mengungkapkan kucing yang menderita demensia mengalami perubahan otak, mirip dengan manusia.
Demensia menyerang jutaan orang di seluruh dunia, menyebabkan penurunan fungsi kognitif yang mengganggu aktivitas sehari-hari
Berbeda dari Alzheimer, FTD lebih sering menyerang usia muda, biasanya antara 40 hingga 65 tahun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved