Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PRESIDEN Barcelona Josep Maria Bartomeu mengatakan klubnya mengalami guncangan hebat secara finansial selama pandemi covid-19.
Ia mengatakan semua klub mengalami krisis, tapi ia mengaku tak ada yang kehilangan pendapatan seperti Barcelona yang mencapai 200 juta euro atau Rp3,4 miliar dalam empat bulan terakhir.
"Sejak 14 Maret kami tidak mendapatkan uang. Kami kehilangan 200 juta euro (Rp3,4 triliun). 200 juta euro! Kami telah terbantu dengan memotong gaji dan menggunakan ERTE (pemerintah membayar 70% dari upah pegawai," ujar Bartomeu, kepada Mundo Deportivo.
Bartomeu mengatakan pihaknya kehilangan pendapatan dari ditutupnya toko pernak-pernik klub dan museum. Selain itu, tidak ada juga pendapatan melalui tiket. Lebih parahnya, Barcelona harus mengembalikan uang tiket musiman yang tidak bisa dihadiri oleh penggemar.
Baca juga : Tandang ke Manchester, Pemain Madrid tak Perlu Karantina
"Kehilangan 200 juta euro adalah pukulan telak bagi kami," ujar Bartomeu.
Ia mengatakan dampak dari pandemi covid-19 akan berlangsung lama, bahkan hingga dua atau tiga musim ke depan. Meski demikian, Bartomeu menegaskan klubnya tidak terbebani dengan utang yang membengkak untuk menyiasati kehilangan pendapatan itu.
"Meskipun mengalami kerugian, kami akan terus menjadi pemimpin dalam pendapatan. Tingkat hutang klub tidak terlalu tinggi. Ketika audit berakhir pada pertengahan Agustus, wakil presiden ekonomi Jordi Moix akan menjelaskannya dan kami akan melihat bahwa kami berada pada tingkat utang yang normal," pungkas Bartomeu. (Goal/OL-7)
Teknologi vaksin mRNA, yang pernah menyelamatkan dunia dari pandemi covid-19, kini menghadapi ancaman.
Menteri Kesahatan AS Robert F. Kennedy Jr. membuat gebrakan besar dengan mencabut kontrak dan membatalkan pendanaan proyek vaksin berbasis teknologi mRNA, termasuk untuk covid-19.
Studi Nature Communications ungkap pandemi Covid-19 mempercepat penuaan otak rata-rata 5,5 bulan, meski tanpa infeksi. Siapa yang paling terdampak?
Studi terbaru mengungkapkan vaksinasi anak mengalami stagnasi dan kemunduran dalam dua dekade terakhir.
Diary, merek perawatan kulit (skin care) asal Bekasi, sukses menembus pasar Vietnam dan Jepang berkat inovasi produk, strategi digital, dan semangat pantang menyerah.
Produksi masker ini. bersamaan dengan produk lain seperti kopi, keripik udang dan coklat lokal membawa Worcas mendapatkan perhatian pasar domestik internasional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved