Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Bundesliga Kembali Bergulir, Kesehatan Pemain Dipertaruhkan

Rahmatul Fajri
15/5/2020 18:07
Bundesliga Kembali Bergulir, Kesehatan Pemain Dipertaruhkan
Pesepak bola Daniel Caligiuri menggunakan masker saat menjalani latihan jelang kompetisi Bundesliga.(AFP/Tim Rehbein )

BUNDESLIGA Jerman kembali bergulir pada akhir pekan ini, setelah ditunda sejak pertengahan Maret akibat pandemi covid-19.

Liga Sepak Bola Jerman (DFL) telah menerapkan sederet protokol medis. Mulai dari tes covid-19 yang dilakukan dua kali dalam seminggu, termasuk sehari sebelum pertandingan.

Kemudian, meminimalkan kontak sebelum dan selama pertandingan. Seperti, menghindari berjabat tangan dan berpelukan saat selebrasi gol. Berikut, menggelar laga tanpa penonton dan hanya dihadiri 322 orang. Mulai dari pemain, pelatih, ofisial, wasit, operator kamera, petugas anti-doping, petugas lapangan dan anak gawang.

Baca juga: Berkaca dari Bundesliga, Ligue 1 Harusnya Bisa Bergulir

Meski menerapkan protokol medis dengan ketat, namun pemain tetap di bawah ancaman covid-19. Profesor Wilhelm Bloch dari Universitas Cologne berpendapat menggelar laga di tengah pandemi mengancam kesehatan pemain. Bahkan, bisa mengakhiri karir pesepak bola.

Para pemain memang memiliki fisik dan kekebalan tubuh yang cukup baik, namun tidak rentan terinfeksi. "Hingga saat ini kami tidak tahu apakah infeksi ringan atau gejala ringan tidak menyebabkan kerusakan kecil di paru-paru. Tetapi, kerusakan ini mampu bertahan lama di tubuh dan butuh waktu lama kembali pulih," jelas Bloch, Jumat (15/5).

Baca juga: UEFA Rekomendasikan Penyelesaian Kompetisi

Dia menegaskan tidak ada jaminan bagi pemain, meski telah melalui protokol pencegahan covid-19. Selama ini, para pemain menjalani karantina di tengah pandemi yang merenggut nyawa 7.700 warga Jerman. Akan tetapi, pemain tidak benar-benar mengisolasi diri dan tetap tinggal bersama keluarga. Hal itu membuat potensi penularan virus masih ada.

Selain itu, melakukan tes covid-19 sebelum pertandingan juga masih menyisakan tanda tanya. Pasalnya, tes covid-19 hingga saat ini belum sempurna dan masih terdapat celah kesalahan.

"Mereka semua akan diuji, tetapi tidak semua tes covid-19 bekerja dengan sempurna. Ada margin of error yang relatif besar," ungkapnya.(AFP/OL-11)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya