Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PEMAIN naturalisasi asal PS Tira Persikabo Ikpefua Osas Marvelous antusias akan mengikuti pesta demokrasi Indonesia yang berlangsung lima tahun sekali atau Pemilu pada Rabu (17/4) esok.
"Saya senang. Yang penting saya tahu harus pilih siapa. Itu sesuatu yang penting buat saya juga," kata pemain yang dikenal dengan nama Osas Saha dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa (16/4).
Pemain kelahiran Warri Nigeria, 20 Oktober 1986, ini mengaku sudah mengetahui latar belakang calon presiden yang maju pada pemilu 2019. Hal itu, karena ia sudah cukup lama tinggal di Indonesia hingga terjadi proses naturalisasi.
"Sebenarnya waktu saya cukup buat tahu tentang negara ini, karena sudah cukup lama di sini. Semoga (calon presiden) yang saya pilih itu bisa memajukan negara ini ke depan," kata mantan pemain Persija Jakarta itu.
Baca juga: Dua Pesepak Bola Naturalisasi Ikut Nyoblos
Osas yang mengawali karir sepak bola profesional di Indonesia bersama salah satu klub asal pulau Sumatra medio 2008-2009 ini berencana menyalurkan hak pilihnya di salah satu tempat pemungutan suara (TPS) di wilayah Jakarta Timur.
"100% saya ikut pemilu, saya nyoblos di Pondok Gede," ungkap pemain yang pernah menggunakan seragam timnas U-20 Nigeria itu.
"Yang penting siapa pun yang menjadi presiden semua berjalan lancar dan tidak ada ribut-ribut," pungkas Osas Saha.
Pada persepakbolaan nasional saat ini memang banyak dihuni pemain naturalisasi. Untuk gelombang pertama ada nama Cristian Gonzales. Berikutnya muncul nama-nama baru sebut saja Beto Goncalves, Esteban Viscara, Stefano Lilipaly hingga Greg Nwokolo.(OL-5)
Persija mempunyai pemain yang tidak ber-KTP DKI Jakarta di antaranya adalah Stefanus Alua (Papua), Danny Saputra (Depok), Tony Sucipto, Sandi Sute, dan Nugroho Fatchur Rochman.
Persija berikan kesempatan untuk pemain menggunakan hak suara pada 17 April
United ingin memperkuat lini belakang mereka dan de Ligt dianggap bisa menjadi solusi yang dibutuhkan tim saat ini.
PEMILU 2019 akan segera digelar. Penyelenggara pemilu, yaitu KPU dan Bawaslu pun dituntut untuk menyiapkan pesta demokrasi tersebut dengan sebaik mungkin. Persiapan yang matang amat diperlukan.
WAKTU pemilihan presiden/wakil presiden dan anggota legislatif tinggal tiga minggu lagi.
INDONESIA memiliki sejarah panjang kompetisi liga sepak bola, bahkan sejak sebelum merdeka.
Jumlah personel yang diturunkan untuk mengamankan Kongres PSSi berjumlah 220 personel yang berasal dari Polda Bali, Polresta Denpasar, dan Polres Gianyar.
Sambil melempar senyum dia menjawab, itu tidak mustahil terjadi meski kontrak kerjanya dengan Shanghai SIPG belum berakhir.
Edy Rahmayadi menjabat sebagai Ketua Umum PSSI sejak 2016.
Edy Rahmayadi minta maaf karena tidak bisa memenuhi harapan pecinta sepak bola nasional.
Edy Rahmayadi menyatakan mundur dari jabatan Ketua Umum PSSI.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved