Headline
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
TERSANGKA baru Joko Driyono atau Jokdri telah menjalani pemeriksaan pada Senin (18/2) kemarin. Dalam pemeriksaan tersebut, kepolisian menanyakan hal-hal yang bersangkutan pada perusakan barang bukti dalam kasus pengaturan skor sepak bola.
"(Jokdri) Ditanya seputaran menyuruh orang untuk mengamankan laptop dan dokumen lain yang dalam posisi di-police line," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (19/2).
Baca juga: Lusa, Jokdri Akan Kembali Diperiksa
Seperti diketahui, Jokdri diduga menjadi dalang atas perusakan barang bukti yang terjadi pada Februari silam. Hal itu diketahui dari pemeriksaan tiga tersangka kasus perusakan yang telah diperiksa sebelumnya.
Dalam pemeriksaan yang dilakukan oleh t im penyidik pada Senin (18/2), Argo menyatakan Jokdri mengaku menyuruh tiga orang yang kini menjadi tersangka tersebut untuk mengamankan barang bukti. "Yang bersangkutan jawab. Alasannya memang menyuruh orang tersebut untuk mengamankan barang," ujar Argo.
Baca juga: Penyidikan Jangan Berhenti di Jokdri Dkk
Seperti diketahui, Plt Ketua Umum PSSI tersebut resmi ditetapkan sebagai tersangka pada Kamis (14/2) lalu. Pihak kepolisian juga melakukan pencekalan terhadap Jokdri selama 20 hari ke depan.
Dalam perkembangan yang dilakukan Satgas, ditetapkan 15 tersangka dari berbagai kalangan. Selain Jokdri, petinggi PSSI lainnya yang menjadi tersangka kasus serupa adalah anggota Komite Eksekutif (exco) yang sekaligus ketua aspov PSSI Jawa Tengah Johar Lin Eng dan anggota Komisi Disiplin Dwi Irianto alias Mbah Putih. Juga mantan anggota Komite Wasit Priyanto, anak Priyanto Anik Yuni Artika Sari, wasit Persibara melawan Persekabpas Nurul Safarid, mantan penanggung jawab PSMP Vigit Waluyo, Direktur Penugasan Wasit PSSI Mansur Lestaluhu,empat perangkat pertandingan Persibara lawan Persekabpas dengan inisial P, CH, NR, dan DS, Muhammad Mardani Mogot (sopir Jokdri), Musmuliadi (OB di PT Persija), Abdul Gofur (OB di PSSI). (OL-6)
Maduka Okoye sebelumnya dituduh sengaja mencari kartu kuning pada laga melawan Lazio pada Maret 2024, yang diduga terkait dengan taruhan senilai 120.000 euro.
Skandal pengaturan skor itu terjadi di dua leg pertandingan kualifikasi Liga Konferensi UEFA musim 2023/2024 antara Arsenal Tivat dan klub Armenia, Alashkert FC, pada Juli 2023.
PELATIH Bali United Stefano Cugurra mengharapkan sanksi keras kepada oknum pelaku untuk mencegah praktik pengaturan skor atau match fixing dalam kompetisi sepak bola tanah air.
Zwayer mengungkapkan dirinya pernah mendapatkan ancaman pembunuhan sejak Jude Bellingham mengkritik kepemimpinannya dalam laga Bundesliga antara Borussia Dortmund dan Bayern Muenchen.
Dugaan terhadap adanya pengaturan pertandingan di liga sepak bola Indonesia di setiap tingkatan mulai Liga 1, Liga 2 dan seterusnya kerap terdengar.
Pada Januari 2021, Agripina dijatuhi sanksi dibekukan selama lima tahun oleh BWF karena tidak melaporkan perihal tawaran pengaturan skor tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved