Headline
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.
BULAN suci Ramadan adalah anugerah dan nikmat yang agung bagi umat Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam. Di dalamnya terdapat keutamaan dan hikmah yang Allah SWT berikan kepada hambanya yang dengan ikhlas menjalankan ibadah puasa serta ibadah-ibadah lain.
Pada bulan ini pula umat Islam sangat dianjurkan melakukan ibadah-ibadah sunah. Ini karena semua pahala ibadah sekecil apapun akan dilipatgandakan.
Lantas apa saja keutamaan bulan Ramadan, hikmah puasa, dan momen bersejarah dalam Ramadan? Berikut uraiannya sebagaimana dilansir dari buku Fiqh Puasa dan Zakat Fitrah dari LBM-NU Kota Kediri.
Ramadan merupakan bulan yang diberkahi. Ini karena pintu surga dibuka selebar-lebarnya dan pintu neraka ditutup serapat-rapatnya. Bahkan setan pun dibelenggu dan diikat pada bulan suci ini.
Rasulullah SAW bersabda, "Telah datang kepadamu bulan Ramadan, bulan yang diberkahi. Allah mewajibkan kepadamu puasa di dalamnya. Pada bulan ini pintu-pintu
surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan para setan diikat. Juga terdapat pada bulan ini malam yang lebih baik daripada 1.000 bulan. Barangsiapa tidak memperoleh kebaikannya, dia terhalang mendapat sesuatu yang besar." (HR Ahmad dan An-Nasai).
Begitu penting dan mulianya bulan Ramadan, orang yang berpuasa dengan ikhlas akan memperoleh ampunan.
Nabi Muhammad SAW bersabda, "Barang siapa berpuasa Ramadan karena percaya kepada Allah dan hanya mengharapkan (rida) kepada Allah, akan diampuni semua dosa
yang telah dilakukannya." (HR Bukhari dan Muslim).
Umat Islam ingin sepanjang tahun menjadi bulan Ramadan, jika mengetahui keutamaannya.
Nabi Muhammad SAW bersabda, "Andaikata umatku mengetahui keutamaan di dalam bulan Ramadan, niscaya mereka akan mengharapkan sepanjang tahun menjadi bulan Ramadan." (HR Ibnu Abi Dunya).
Setiap amal ibadah sejatinya untuk manusia sendiri. Namun, khusus puasa itu hanya untuk Allah yang akan langsung membalasnya.
Dalam hadis qudsi dikatakan, "Setiap amal yang dilakukan anak Adam adalah untuknya, kecuali puasa. Itu untuk-Ku dan Aku yang langsung membalasnya. (HR Bukhari).
Karena itu, sudah seyogianya dalam bulan puasa, umat Islam lebih meningkatkan amal ibadah dan kebersihan hatinya dengan melaksanakan segala bentuk kewajiban dan kesunahan. Namun yang tak kalah penting diperhatikan bahwa selain amal ibadah yang dilipatgandakan pahalanya, amal buruk pun dilipatgandakan dosanya.
Untuk itu, selain meningkatkan amal baik, hendaknya dalam bulan Ramadan umat Islam berusaha menjauhi segala larangan dan kemakruhan.
Berikut beberapa hikmah diwajibkan puasa Ramadan. Ini dikutip dari Syekh Sulaiman al-Jamal, Hasyiyah al-Jamal, juz 2, halaman 302.
a. Sebagai bekal menuju surga Firdaus.
b. Menjadi pemicu untuk mengasihi orang-orang yang kelaparan (membutuhkan).
c. Sebagai cara yang efektif untuk meluruskan hati yang menyimpang dari rel ketaatan.
Menurut Syekh Sulaiman, segala sesuatu yang bengkok seperti besi, tombak, bisa lurus dengan api. Begitu pula hati yang menyimpang dari ketaatan bisa tegak sebab panasnya rasa lapar bukan dengan panasnya azab (siksaan).
d. Mendapat ampunan Allah dan syafaat para malaikat.
Sesungguhnya malaikat mengadu atas banyaknya maksiat yang dilakukan orang mukmin. Ketika orang yang beriman menjalankan puasa, Allah berkata, "Wahai malaikatku, apabila mereka mendurhakai-Ku di luar bulan Ramadan, di dalam bulan Ramadan ini tanggunglah beban mereka karena-Ku." Dengan demikian malaikat yang mulanya mengeluh berubah menjadi memberi syafaat.
e. Dapat mengantarkan kepada sifat zuhud (menjauhi orientasi duniawi).
f. Terapi yang efektif untuk menjauhi kemaksiatan.
Dokter yang menginginkan kebaikan terhadap pasiennya memerintahkan agar menjauhi segala macam makanan ketika sakit. Begitu juga Allah SWT memerintahkan
hambanya yang terjangkit kemaksiatan agar melakukan terapi menjauhi makanan sebagai bentuk kasih sayang-Nya kepada manusia.
g. Mencegah gangguan setan.
Setan adalah musuh bagi orang beriman. Karenanya, cara untuk memepersempit jalan mereka dengan mencegah aliran makanan dan minuman.
Inilah makna sabda Nabi SAW, "Sesungguhnya setan berjalan dalam diri manusia bersamaan dengan mengalirnya darah, maka persempitlah jalannya dengan lapar dan haus."
Pada bulan Ramadan, banyak peristiwa penting dan bersejarah yang terjadi. Sudah selayaknya kita sebagai umat Islam untuk memperingati hari-hari tersebut dengan memperbanyak zikir dan beribadah kepada Allah SWT sebagai bentuk rasa syukur kita kepada Allah SWT. Berikut momen penting tersebut.
Tanggal | Momen bersejarah |
2 Ramadan | Perang Badar Kubra |
9 Ramadan | Proklamasi kemerdekaan Indonesia |
10 Ramadan | Hari berdirinya negara Indonesia |
10 Ramadan | Penaklukan Kota Mekah |
11 Ramadan | Wafatnya Sayyidah Khadijah Al-Kubra |
17 Ramadan | Al-Qur'an diturunkan |
Itulah keutamaan bulan Ramadan, hikmah puasa Ramadan, dan momemn bersejarah dalam bulan Ramadan. Semoga bermanfaat. (I-2)
Program ini menjadi bukti bahwa Ramadan tak hanya sebagai momen ritual ibadah semata, tetapi langkah nyata memperkuat solidaritas sosial.
Kesejahteraan masyarakat mengalami penurunan selama Ramadan hingga Idul Fitri 2025. Hal ini tercermin dari data Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) per Maret 2025.
Pembahasan tentang puasa Syawal terkait dalil hukum dan beda pendapat mazhab, nilainya seperti puasa setahun, orang yang tidak berpuasa Ramadan, dan niat puasa Syawal. Berikut penjelasannya.
Pada momen Ramadan dan Lebaran, kesehatan kulit harus dijaga agar tidak terpengaruh dengan pola makan, hidrasi, dan gaya hidup.
Melalui program Hampers Produk Mustahik ini, Baznas telah melakukan Kurasi Produk untuk mendukung UMKM binaannya dalam memproduksi kue-kue berkualitas.
Pernah membayangkan Ramadan terjadi dua kali dalam satu tahun? Jika melihat kalender, fenomena unik ini akan terjadi pada 2030 nanti.
Berikut jadwal buka puasa kota Medan menurut Bimbingan Masyarakat Islam di situs Kementerian Agama.
Hari ini, Kamis, 29 Maret 2025, umat Muslim di Indonesia memasuki hari ke-29 bulan suci Ramadan 1446 H.
Ramadan 1446 H telah memasuki hari ke-29. Pada Sabtu, 29 Maret 2025, waktu magrib untuk wilayah Surabaya diperkirakan jatuh pada pukul 17:39 WIB.
Ramadan memasuki hari ke-29. Berikut jadwal buka puasa untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Jadwal buka puasa Jakarta dan sekitarnya, hari ini Sabtu 22 Maret 2025.
Menurut Raden Haji Oma (Rhoma) Irama, puasa bertujuan melahirkan orang bertakwa yang mencakup tujuh ciri atau sifat yang mulia. Apa saja tujuh ciri orang bertakwa?
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved