Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
RATUSAN warga berziarah ke makam Al Habib Alwi Bin Abdillah Bin Sahil Jamalullail yang terletak di tengah Masjid Raya Desa Bonde, Kecamatan Campalagian saat Ramadan dengan harapan mencari berkah di bulan suci ini.
Ustaz Muhammad Hikman, salah seorang peziarah mengaku melakukan ziarah sebagai bentuk penghargaan kepada ulama yang telah berjuang menyebarkan agama islam di tanah Mandar dan juga menambah pengetahun tentang perjuangan ulama terdahulu dalam menyebarkan agama Islam.
"Ziarah ini agenda tahunan sebenarnya. Dan kami punya keyakinan bahwa silaturahmi bukan hanya buat orang hidup, tapi mereka yang lebih awal kembali ke Rahmatullah, tapi di khususkan kepada beliau para ulama, kyai, habaib yang nota bene adalah pejuang agama di tanah Mandar," ujarnya.
Baca juga : Doa Ziarah Kubur untuk Seluruh Keturunan Nabi Adam
Sejak awal Ramadan makam ini selalu ramai di kunjungi oleh warga untuk berziarah. Didepan makam, warga melantunkan zikir dan doa untuk mendoakan sang ulama. Warga yang datang ini berasal dari berbagai wilayah Kecamatan Balanipa mapun dari berbagai daerah lainnya.
Saba Hannur, peziarah lainnya mengaku berziarah saat Ramadan terasa berbeda, lebih tenang dan bisa lebih khusuk saat berdoa. "Ziarah saat Ramadan sangat berbeda, dan kami melakukan ziarah ke makam para ulama ini agar masyarakat lebih mengetahui syiar agama Islam pada jaman dahulu," katanya.
Al Habib Alwi Bin Abdillah Bin Sahil Jamalullail merupakan ulama penyebar agama Islam pertama di tanah Mandar pada abad ke 18 silam. Letak makamnya berada di tengah Masjid Raya Desa Bonde, Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat.
Baca juga : Panji Soeharto Berziarah ke Makam Sang Kakek Presiden Ri ke-2 Soeharto
Menurut pihak masjid, awalnya makam ini berada diluar masjid, namun karena masjid mengalami renovasi perluasaan area sehingga makam ini berada di dalamnya.
Al Habib Alwi Bin Abdillah Bin Sahil Jamalullail dikenal dengan sebutan 'Puang Towa' (orang yang dituakan), lahir di Lasem, Pati, Jawa Tengah pada tahun 1835 M, ayah beliau bernama Sayyid Abdullah bin Husain bin Sahl dan ibunya Raden Ayu Habibah, Pati Lasem Al Munawwar, yang masih memiliki garis keturun arab.
Semenjak kecil beliau belajar agama pada sang ayah di tempat kelahirannya. Kemudian ia diminta sang ayah untuk berangkat ke Timur Tengah untuk mendalami ajaran islam. Setelah kembali dari Timur Tengah, beliau sempat ke Batavia, kemudian berdagang ke pulau Sulawesi dan hingga akhirnya berlayar ke tanah Mandar.
Baca juga : Jelang Ramadan, ISN Undang Ustazah Internasional Shuaib dari Amerika Serikat
Beliau menginjakkan kakinya di tanah Mandar pertama kali di daerah Manjopai (kampung jejak peninggalan majahapahit) Pada tahun 1859 hingga 1900 M. Selain terkenal sebagai sosok pendakwah islam sejati ditanah Mandar, juga dikenal sebagai tokoh habib. Hidupnya dihabiskan dalam berdakwah.
Kedatangan Habib Alwi disambut baik oleh masyarakat Mandar, yang sebelumnya juga sudah memeluk agama islam, akan tetapi masih banyak yang berpaham 'animisme' yang bertentangan dengan akidah islam.
Dalam berdakwah dan menyebarkan agama islam di tanah Mandar beliau selalu didampingi oleh murid-muridnya, termasuk murid yang bernama Ambol, karena kesungguhannya belajar dan mengabdi. Habib Alwi memberi nama yang lengkap kepada pengawalnya, dari nama Ambol menjadi Muhammad Tahir, sekarang dikenal 'Imam lapeo' salah satu ulama karismatik yang juga sangat terkenal di pulau Sulawesi.
Jasanya dalam mensyiarkan islam di tanah Mandar kemudian di wariskan kepada muridnya yakni imam Lapeo.
Beliau wafat pada tanggal 24 Dzulhijjah 1352 Hijriayah atau 9 April tahun 1934 masehi dalam usia 99 tahun. Hingga kini makamnya masih terus ramai didatangi oleh peziarah untuk berwisata religi.(Mhd/H-2)
Ziarah kubur: Tata cara lengkap & bacaan mustajab. Pelajari adab, niat, dan doa ziarah kubur yang benar sesuai sunnah. Raih keberkahan & pahala berlimpah!
Ziarah kubur sesuai sunnah: adab, niat, & doa mustajab! Panduan lengkap ziarah kubur yang menenangkan hati & mendekatkan diri pada Allah. Klik sekarang! lihat selengkapnya
Ziarah kubur sesuai sunnah: Tata cara lengkap, adab, dan doa mustajab. Raih keberkahan & ampuni dosa almarhum. Klik & pelajari sekarang!
Ziarah kubur orang tua: Adab, doa, & tata cara lengkap sesuai sunnah! Raih keberkahan & ampunan untuk almarhum/almarhumah. Klik sekarang! lihat selengkapnya
Panduan lengkap cara membaca Yasin saat ziarah kubur: adab, urutan bacaan, dan doa mustajab. Amalkan agar ziarah lebih bermakna! Klik untuk detailnya.
Ziarah kubur sesuai sunnah: tata cara lengkap, adab, dan doa mustajab. Raih keberkahan & ampunan bagi almarhum/almarhumah. Klik sekarang! lihat selengkapnya
MAJELIS Masyayikh mengingatkan pentingnya penerapan standar mutu tinggi dalam penyusunan jenjang lanjutan pendidikan tinggi pesantren.
IMAM An-Nawawi lahir pada pertengahan bulan Muharam tahun 631 H di kota Nawa. Menurut pendapat utama, ia meninggal dunia sementara umurnya tidak lebih dari 45 tahun.
Pada satu kesempatan, Imam Syafii dan Imam Malik berdiskusi tentang konsep rezeki dan tawakal.
Bagaimanakah kisah penuh hikmah dari perjalanan Imam Syafii mencari ilmu? Berikut sekilas perjalanan Imam Syafii dalam rangka mempelajari ilmu, khususnya agama Islam.
Kali ini kita akan membahas tokoh ulama mutakallimin atau pakar teologi yang kedua dalam mazhab ahlussunnah wal jamaah yaitu Abu Mansur al-Maturidi.
Apakah kita sudah tahu tentang paham akidah ahlussunnah wal jamaah atau biasa disingkat aswaja? Kalau sudah paham tentu kita harus kenal dengan tokoh pejuangnya ya?
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved