Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
DAI milenial Habib Husein Ja'far Hadar mengatakan bulan Ramadan yang identik dengan menyucikan jiwa, silaturahmi dan saling memaafkan, juga jadi momen untuk memperkuat kerukunan dan persatuan bangsa.
Habib Husein, dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa (13/4), mengatakan seluruh umat Islam di berbagai belahan dunia sedang berbahagia menyambut datangnya bulan suci Ramadan 1442 Hijriah yang merupakan bulan ampunan dari Allah SWT.
Dengan mempersiapkan diri (menyambut ramadhan) melalui perbaikan-perbaikan diri, akan dapat fokus beribadah dan menjadi orang yang pantas mendapatkan ampunan dan rahmat Allah SWT.
“Setelah Ramadhan nanti kita akan terlahir kembali sebagai pribadi yang sudah dipenuhi oleh nilai cinta pada siapa pun,” tutur Habib Husein.
Mengaitkan pada era sosial media, dai muda yang berdakwah melalui media sosial ini menuturkan bahwa dalam Islam diajarkan untuk berbicara dengan cara yang baik, dengan kata yang baik, penyampaian yang baik dan bijaksana agar jangan sampai ilmu atau informasi yang benar tidak diterima karena disampaikan dengan cara yang tidak baik.
"Apapun isu yang ada di tengah kita hendaknya dikelola secara sehat, masyarakat dibiarkan berdiskusi tanpa harus diarahkan dan merasakan ketakutan di social media,” ujarnya.
Lebih lanjut Habib Husen Ja’far juga menyampaikan bahwa media sosial harusnya menjadi tempat diskusi secara sehat, sehingga dari sana bisa lahir gagasan dan ide konstruktif untuk kemajuan bangsa.
Ia juga menjelaskan, Ramadhan juga merupakan bulan cinta saat umat Islam diajarkan untuk menahan lapar dan haus untuk sesuatu yang lebih besar.
Pada bulan Ramadhan juga bisa belajar untuk merelakan hak kita untuk kemaslahatan yang lebih luas.
"Ada dua semangat Ramadan yang dapat kita ambil yaitu Ramadhan sebagai bulan cinta dan menjadi pribadi yang dermawan yang mampu merelakan sesuatu hilang dari diri (hak) kita untuk kemaslahatan yang lebih luas,” tukasnya.
Di momen Ramadhan ini, Habib Husein mengajak kaum milenial untuk belajar memahami Islam yang rahmatan lil alamin.
Hal ini terkait dengan serentetan aksi teror di Indonesia yang dilandasi pemahaman agama yang salah. Ia mengaku tidak habis pikir, seorang yang mengaku beragama Islam dan memiliki iman, melakukan aksi terorisme seperti bom bunuh diri.
“Siapa saja yang meledakkan rumah ibadah orang lain, maka yang hangus sejatinya iman mereka sendiri. Artinya dalam semua agama, apalagi dalam konteks Islam, teror bukan hanya tidak sesuai dengan nilai-nilai islam, tapi meneror nilai-nilai islam itu sendiri,” jelas Habib Husein.
Menurut dia, aksi terorisme itu sama saja meneror agamanya sendiri, apalagi kata Islam sendiri artinya keselamatan dan kedamaian, sehingga siapa yang tidak memberikan keselamatan dan kedamaian, dia tidak layak disebut seorang muslim.
Bahkan yang menyebabkan ketidaknyamanan atau teror, itu musuh Islam.
“Yang terpenting, generasi milenial harus menciptakan ceruk-ceruk, tokoh inspiratif atau guru, agar mereka tidak salah paham. Mereka juga harus tetap semangat belajar sesuatu yang positif. Jangan sampai dimanfaatkan teroris yang mengatasnamakan agama. Dan momen Ramadhan sangat tepat untuk melakukan itu,” kata Habib milenial itu.(Antara/OL-09)
DIREKTORAT Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama (Kemenag) RI untuk pertama kalinya menggelar Musabaqah Qira'atil Kutub (MQK) tingkat Internasional.
MAJELIS Masyayikh mengingatkan pentingnya penerapan standar mutu tinggi dalam penyusunan jenjang lanjutan pendidikan tinggi pesantren.
IMAM An-Nawawi lahir pada pertengahan bulan Muharam tahun 631 H di kota Nawa. Menurut pendapat utama, ia meninggal dunia sementara umurnya tidak lebih dari 45 tahun.
Usulan pengalokasian dana zakat untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) harus dikaji dan didasarkan pada pendapat para ulama. Itu harus dibahas hukumnya dari sisi agama.
Para ulama yang tergabung dalam Lembaga Persaudaraan Ormas Islam (LPOI) meminta Presiden Prabowo Subianto menurunkan pajak.
MENTERI Agama, Nasaruddin Umar mengatakan bahwa di era post-truth atau era di mana kebohongan dapat menyamar menjadi kebenaran saat ini, menjadi ulama sangat tidak mudah.
Keberagaman adalah kerukunan yang harus terus dijaga semua pemuka agama, maupun masyarakat yang ada di Tangerang Selatan (Tangsel)
Organisasi Banom Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini dihadiri oleh Pengurus DPP PKB, Daniel johan
Sebuah gagasan yang dinilai baik bagi pemerintah, penerapannya pun harus benar dengan mempertimbangan obyek yang akan terkena kebijakan negara. Jangan sampai justru kontraproduktif.
Isra Mikraj bukan hanya peristiwa sejarah, tetapi menjadi sumber inspirasi untuk menjaga kerukunan umat beragama.
Kemenag menghimbau para aktor dakwah dan layanan keagamaan serukan seluruh umat dan jemaahnya menjaga kerukunan dan kedamaian pada Pemilu 2024.
Ketua KWI Mgr Antonius Subianto Bunjamin berharap para calon presiden tidak saling menjelekkan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved