Makna Takjil Dari 'Ajila Kini Jadi Makanan Buka Puasa

SALAH satu yang ditunggu saat berbuka puasa adalah makanan ringan sebagai hidangan pembuka seperti kolak, kue atau kurma, ditambah minuman manis entah teh hangat atau es sirup dan lainnya. Awam menyebutnya takjil.

Padahal berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), takjil berarti mempercepat berbuka puasa. Bukan hidangan pembuka saat bedug Maghrib ditabuh.

Kata takjil berakar dari kata ‘ajila dalam bahasa Arab yang memiliki arti menyegerakan. Jadi takjil bermakna untuk menyegerakan berbuka puasa, bukan hidangan yang disajikan saat berbuka puasa.

Namun dalam perkembangannya justru takjil kini dimaknai sebagai hidangan pembuka saat berbuka puasa. Dan biasanya makanan ringan disertai minuman baik minuman manis atau air putih.

Mengapa menyegerakan berbuka berpuasa ketika azan Maghrib sudah berkumandang?

"Orang akan selalu baik (sehat) apabila ia menyegerakan berbuka" demikian kutipan H.R. Bukhari dan Muslim yang diriwayatkan dari Sahl bin Sa'ad tentang sabda Nabi Muhammad SAW agar umat Islam menyegerakan berbuka puasa (takjil).

baca juga: Jelang Ramadan, Pemahaman Warga Soal Vaksin Harus Ditingkatkan

Tujuannya agar bermanfaat besar bagi tubuh yang sudah lebih dari 12 jam tidak mendapat asupan makanan maupun cairan. Bila tidak menyegerakan minum air setelah azan berkumandang, dikhawatirkan tubuh akan sakit karena dehidrasi.

Dan sangat dianjurkan agar berbuka puasa dengan makanan atau minuman manis seperti kurma, susu atau air. (OL-3)