Headline
Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.
INDONESIA Corruption Watch (ICW) secara resmi mendesak dan mengirimkan surat kepada Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) untuk menunjukkan keterbukaan informasi publik mengenai rincian pendapatan anggota dewan.
Langkah tersebut diambil menyusul kontroversi besaran kenaikan gaji dan tunjangan pimpinan rakyat yang dinilai fantastis di tengah daya beli yang lemah dan kesulitan ekonomi yang dialami masyarakat.
Kepala Divisi Advokasi ICW, Egi Primayogha mengatakan bahwa surat tersebut bertujuan untuk mendorong DPR agar segera membuka data terperinci kepada publik mengenai seluruh komponen penerimaan yang diterima oleh anggota legislatif.
“ICW telah menyampaikan permohonan informasi kepada Setjen DPR RI dan DPD RI untuk meminta sejumlah dokumen, yakni seluruh surat maupun regulasi terkait yang memuat besaran gaji, tunjangan, uang harian, uang representasi, uang pensiun, uang kunjungan ke dapil, dana aspirasi, serta dana reses bagi anggota legislatif,” kata Egi, Jumat (22/8).
Selain itu, Egi menekankan bahwa pihaknya meminta agar DPR juga membuka secara transparan terkait laporan pertanggungjawaban penggunaan dana reses pada tahun sidang 2024–2025 dan laporan pertanggungjawaban penggunaan uang kunjungan dapil pada tahun sidang 2024–2025.
“Kami menduga para anggota DPR dan DPD menerima uang dalam jumlah besar di samping gaji dan tunjangan. Sehingga, DPR dan DPD perlu membuka informasi besaran uang yang diterima selama mereka menjabat,” jelasnya.
Egi menjelaskan, permintaan ini merupakan eskalasi dari diskursus publik yang kembali memanas mengenai gaji anggota DPR yang dianggap tidak proporsional. Hal ini mendorong ICW untuk menelusuri secara komprehensif berapa sebetulnya total pendapatan yang diterima oleh para wakil rakyat.
“Permohonan informasi ini kami lakukan untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas dari para anggota DPR dan DPD dalam menikmati tunjangan maupun fasilitas yang bersumber dari anggaran negara,” imbuhnya.
Egi menekankan bahwa isu ini bukanlah yang kali pertama diangkat karena sejak tahun lalu, ICW telah menyoroti tunjangan perumahan bagi anggota dewan yang berjumlah sekitar Rp50 juta hingga Rp70 juta sebagai pengganti rumah dinas di Kalibata.
“Belakangan isu ini muncul kembali bersamaan dengan permasalahan kesulitan warga yang saat ini sedang dialami, misalnya kenaikan pajak di berbagai daerah, lalu juga pengangguran,” ungkap Egi.
Lebih lanjut, ICW juga memperkirakan adanya potensi pemborosan anggaran hingga Rp1,74 triliun selama lima tahun dari kebijakan tersebut. Ia merasa keputusan terkait pendapatan fantastis anggota dewan tidak patut dilanjutkan di tengah kesulitan yang dihadapi warga.
Sementara itu, Staf Divisi Advokasi ICW, Seira, menuturkan bahwa akuntabilitas penggunaan dana laporan pertanggungjawaban (LPJ) atas penggunaan dana reses dan dana aspirasi sangat krusial mengingat jumlahnya yang begitu besar dan perannya yang vital dalam menunjang fungsi-fungsi kedewanan.
“Kenapa ini penting? Karena selama ini juga kita tidak bisa mendapatkan informasinya begitu ya. Kita tidak mengetahui secara terbuka bagaimana pertanggungjawaban terhadap dana reses, sedangkan ini jumlah dananya sangat besar dan juga penting untuk melakukan fungsi-fungsi DPR,” katanya. (Dev/P-2)
"Dari DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) disuruh jadi CPNS DPR pusat. Tapi (saya) belum mau, masih mau kuliah dulu,"
Diharapkan langkah ini menjadi pintu masuk bagi penguatan perlindungan hak cipta, sekaligus memastikan penarikan royalti dilakukan secara transparan
Respons DPR atas kritik publik terkait tunjangan rumah tampak tak mengaku salah atau keliru.
ANGGOTA Komisi IV DPR RI, Ananda Tohpati, meminta Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk segera mengatasi kenaikan harga beras agar tidak menyusahkan masyarakat.
Piyu mengaku tergerak memperjuangkan hak para pencipta lagu. Karena sebagian dari pencipta lagu tidak mendapatkan hak yang layak.
SEPANJANG 2024, pendapatan premi PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) mencapai Rp4,02 triliun atau naik 21,65%.
Laba bersih 2024, sambung Heru, mencapai 61% dari target yang ditetapkan yang menunjukkan pengelolaan bisnis yang tetap sehat dan berdaya tahan.
Pendapatan yang didapatkan oleh sopir truk sangat rendah dan sudah tidak ada kernet yang mendampingi sopir jika melakukan trip. Indonesia tidak mendapatkan sopir-sopir truk yang berkualitas
Ia juga menyampaikan target perbaikan sistem penyaluran bantuan dalam empat bulan ke depan untuk memastikan tidak ada bantuan yang salah sasaran.
Daftar Fortune Southeast Asia 500 adalah pemeringkatan tahunan yang dirilis oleh Fortune, mencakup 500 perusahaan terbesar di Asia Tenggara berdasarkan pendapatan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved