Headline
Istana minta Polri jaga situasi kondusif.
MASYARAKAT Indonesia sebentar lagi merayakan Hari Kemerdekaan yang ke-80. Hari kemerdekaan selalu diisi dengan beragam kegiatan positif yang membakar semangat.
Untuk menyalakan semangat kebangsaan, pidato kerap menjadi momen penting yang disampaikan pada perayaan Hari Kemerdekaan. Umumnya, pidato ini dilakukan setelah pengibaran bendera Merah Putih oleh sosok yang berpengaruh seperti guru ataupun pejabat setempat.
Menyampaikan pidato tak hanya soal keyakinan, tetapi juga kemampuan memilih diksi yang baik agar dapat mempengaruhi pendengar. Berikut 3 referensi pidato dengan kutipan dari tokoh berpengaruh di dunia.
(Salam)
Hadirin yang saya hormati,
Hari ini, kita berdiri di bawah langit merdeka. Delapan puluh tahun yang lalu, para pendiri bangsa bersatu bukan hanya untuk mengusir penjajah, tapi untuk membuka jalan masa depan masa depan yang penuh harapan, harga diri, dan kerja sama.
Kemerdekaan bukanlah titik akhir, melainkan titik awal. Seperti kata Nelson Mandela dalam pidato pelantikannya tahun 1994:
"Freedom is not just the absence of chains, but the presence of dignity."
Hari ini, kita merayakan bukan hanya bebas dari penjajahan. Tapi juga perjuangan terus-menerus untuk membebaskan rakyat kita dari belenggu ketidakadilan, kemiskinan, dan ketertinggalan.
Hari ini bukan hanya tentang mengenang perjuangan. Ini tentang menghidupi perjuangan itu. Kita bukan generasi yang hanya menikmati hasil, tapi generasi yang mencipta sejarah.
Bapak Ibu yang saya muliakan, Kemerdekaan adalah warisan. Tapi mempertahankannya adalah pilihan.
Mari kita pastikan bahwa 80 tahun Indonesia merdeka bukan sekadar angka, tapi tonggak untuk merdeka sepenuhnya, secara ekonomi, pendidikan, lingkungan, dan martabat manusia.
Dirgahayu Republik Indonesia.
(Salam)
(Salam)
Yang saya hormati Bapak/Ibu hadirin sekalian, dan yang saya banggakan seluruh generasi muda Indonesia.
Hari ini, di tengah kibaran Sang Saka Merah Putih, kita kembali mengenang momen agung dalam sejarah bangsa.
Delapan puluh tahun yang lalu, para pahlawan kita mengangkat suara dan senjata demi satu kata yang kini menjadi identitas kita bersama, merdeka. Sebuah kata yang lahir dari penderitaan, tumbuh dalam perlawanan, dan kini hidup dalam semangat kita.
Saya ingin mengutip pernyataan dari Mantan Presiden Amerika Serikat, John F. Kennedy:
“Leadership and learning are indispensable to each other.”
Pemimpin dan pembelajaran adalah dua hal yang tak terpisahkan.
Kutipan ini sangat relevan bagi kita semua, terutama dalam konteks membangun Indonesia pascakemerdekaan. Karena kemerdekaan bukan akhir, melainkan awal.
Seorang pemimpin harus terus belajar, kepemimpinan atas diri sendiri, atas komunitas, dan atas masa depan bangsa.
Maka hari ini, mari kita jadikan momentum kemerdekaan ini sebagai ajakan untuk belajar tanpa henti dan memimpin dengan nurani.
Mari kita rawat kemerdekaan ini bukan hanya dengan seremoni, tetapi juga dengan aksi.
Menjadi pemimpin yang mau mendengar dan terus bertumbuh. Karena sejatinya, setiap kita adalah pemimpin, setidaknya bagi diri sendiri dan keluarga.
Dirgahayu Republik Indonesia ke-80!
(Salam)
(Salam)
Salam sejahtera bagi kita semua,
Hari ini, kita kembali mengenang detik-detik yang menggugah sejarah. saat bangsa ini menyatakan kemerdekaannya dengan penuh keberanian dan tekad. Namun, lebih dari sekadar perayaan, kemerdekaan adalah pengingat bahwa kepemimpinan sejati tidak lahir dari gelar atau jabatan.
Sebagaimana dikutip dari John C. Maxwell, "Leadership is not about titles, positions, or flowcharts. It is about one life influencing another."
Kemerdekaan Indonesia adalah hasil dari jiwa-jiwa pemimpin yang berani memengaruhi sesama, menggerakkan rakyat, dan menyalakan semangat perjuangan dari satu hati ke hati lainnya.
Hari ini, tugas kepemimpinan itu ada pada kita semua. Siapapun yang mau berbuat, yang mau menyalakan harapan, dan yang mau memengaruhi orang lain ke arah yang lebih baik.
Mari kita rayakan kemerdekaan ini dengan semangat saling menguatkan, saling menginspirasi, dan bersama melangkah menuju Indonesia yang lebih maju.
Dirgahayu Republik Indonesia ke-80!
(Salam)
(Pragati Leadership/Z-2)
RANGKAIAN perayaan HUT ke-80 RI di Bontang yang digelar PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) bukan hanya menyisakan euforia kemerdekaan, tetapi juga meninggalkan kontribusi ke warga.
INDONESIA memasuki usia 80 tahun kemerdekaan.
Penghargaan ini merupakan bentuk pengakuan negara dan pemerintah terhadap eksistensi DPD RI sebagai lembaga legislatif dalam sistem ketatanegaraan Indonesia.
Program pemberdayaan bagi sobat jiwa digelar demi menghilangkan stigma, memberikan pelatihan, dan membuka peluang kerja. Dampaknya sudah nyata.
PULUHAN nelayan di wilayah Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, mengikuti lomba balap perahu ketinting atau perahu tradisional, yang diadakan di Sungai Porong.
MESKI sudah sepekan peringatan HUT ke-80 RI, namun kemeriahan masih berlangsung di berbagai daerah.
Sebelum upacara hari kemerdekaan indonea dimulai, panggung seni terlebih dahulu dibuka dengan penampilan Gita Bahana Nusantara (GBN), dilanjutkan penampilan Endah Laras dengan Tanah Airku.
Peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia membawa pesan penting bahwa persatuan menjadi kunci dalam menjaga kedaulatan dan mewujudkan kemajuan bangsa.
Upacara Peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia dipimpin Inspektur Jenderal Kemensos, Dody Sukmono, yang tampil mengenakan pakaian adat Dayak.
Merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia bisa dilakukan dengan mengikuti upacara bendera, lomba 17an, hingga mengunjungi wisata sejarah dan edukasi.
Kejaksaan Agung menggelar upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 2025.
Menteri Kebudayaan, Fadli Zon hadir untuk membuka Tapak Tilas Proklamasi sebagai rangkaian dari perayaan Bulan Proklamasi untuk memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved