Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
KAPOLDA Metro Jaya Irjen Karyoto menyebut pihaknya belum bisa menyimpulkan penyebab tewasnya Diplomat Ahli Muda Direktorat Perlindungan Warga Negara Indonesia, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Arya Daru Pangayunan, 39. Kesimpulan disampaikan dalam sepakan ini.
Irjen Karyoto mengatakan banyak bukti yang perlu dipelajari penyelidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya dan Tim Forensik. Baik CCTV, hasil autopsi, dan alat bukti digital.
"Digital itu dari laptop dan lain-lain. Mungkin seminggu lagi selesai, nanti ada kesimpulan, insya Allah mudah-mudahan seminggu lagi selesai ya," kata Karyoto kepada wartawan dikutip Jumat, 11 Juli 2025.
Sementara terkait hasil Visum et Repertum (VeR), Karyoto mengaku belum membacanya. Menurutnya, visum juga masih dipelajari oleh tim penyelidik di tingkat Polda. Hasil visum tersebut, kata dia, akan disimpulkan oleh ahli.
"Kan dia ditemukan sendirian, nanti dari forensik barangkali membuka HP bisa di-trace (dilacak), ke mana, jam berapa, dia berhubungan dengan siapa, ya," ungkap mantan Deputi Penindakan KPK itu.
Jenderal polisi bintang dua itu memastikan Polda Metro sudah banyak pengalaman menangani kasus seperti ini. Menurutnya, penyelidikan harus dilakukan secara komprehensif. Tidak hanya dengan satu alat bukti saja lalu disimpulkan.
"Oh enggak. Semua biar kita pelajari dulu, setelah waktunya kita bisa membuat kesimpulan final, kita katakan ini, ini, ini, ini," jelas Kapolda.
Sebelumnya, mayat pria ditemukan dengan kondisi kepala hingga wajah terbungkus lakban kuning oleh penjaga indekos di Jalan Gondangdia Kecil, Menteng Jakarta Pusat pada Selasa pagi 8 Juli 2025. Korban diketahui bernama Arya Daru Pangayunan, 39 asal Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Polisi melakukan penyelidikan dengan memeriksa saksi dan mengolah tempat kejadian perkara (TKP). Polisi juga memeriksa kamera CCTV di lokasi kejadian.
Dalam rekaman CCTV, terlihat dua pria membobol jendela indekos korban pada Selasa pagi pukul 07.37 WIB. Setelah membuka paksa jendela, lalu membuka pintu kamar karena korban tak ada kabar kepada sang istri di kampung halaman.
Lalu, mendapati korban dalam keadaan meninggal dengan wajah hingga kepala terlilit lakban. Namun, polisi belum menemukan indikasi tindak pidana.
Bahkan, dalam rekaman CCTV lainnya, memperlihatkan Arya masih beraktivitas membuang sampah dalam kantong plastik hitam pada Senin malam, 7 Juli 2025 sekitar pukul 23.24 WIB. Ia mengenakan kemeja dan celana panjang.
Kemudian, Arya kembali sekitar pukul 23:25 WIB dengan seluruh kancing kemeja dibuka. Ia memasuki kamar. Setelah itu, Arya tak terlihat lagi dari rekaman CCTV keluar dari kamar hingga ditemukan tewas keesokan paginya.
Jenazah korban telah diautopsi di RSCM Jakarta Pusat. Kini, jenazah korban telah dibawa keluarga ke kampung halaman untuk dimakamkan.(H-2)
Investigasi ini dilakukan Komnas HAM, melalui tugas dan kewenangan dalam Pasal 89 ayat (3) UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM.
Ia mengatakan, jika memang tidak ditemukan unsur pidana, maka wajar bila kepolisian memilih diksi 'almarhum meninggal bukan akibat perbuatan pidana'.
Penyidik membutuhkan waktu untuk memastikan apakah bukti-bukti dan petunjuk yang telah dikumpulkan sejauh ini mengarah pada dugaan tindak pidana atau tidak.
Polisi mengungkap perkembangan terkini terkait kasus kematian diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan.
Komisioner Kompolnas, Choirul Anam, menyebut ada tiga lokasi penting yang menjadi kunci untuk mengungkap misteri di balik kematian diplomat Kemenlu
Ketiga lokasi itu telah ditelusuri penyidik Polda Metro Jaya. Maka itu, ia mendorong polisi segera merilis kasus kematian Diplomat Arya Daru ke publik.
Hal itu terlihat dari kondisi lilitan lakban yang menutupi semua wajah dan posisi tubuh yang tidak menunjukkan ada tanda-tanda gelagapan akibat pernafasan tersumbat.
IKLAN rasial tentang robot pembersih lantai yang melecehkan tenaga kerja Indonesia (TKI) di Malaysia terus menuai kecaman. Kunjungan kenegaraan Presiden Joko Widodo diharapkan bisa menuntaskan masalah tersebut sehingga tidak terulang kembali.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved