Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Malaysia Diminta Hargai TKI

Anshar Dwi Wibowo
06/2/2015 00:00
Malaysia Diminta Hargai TKI
(MI/ANGGA YUNIAR)
IKLAN rasial tentang robot pembersih lantai yang melecehkan tenaga kerja Indonesia (TKI) di Malaysia terus menuai kecaman. Kunjungan kenegaraan Presiden Joko Widodo diharapkan bisa menuntaskan masalah tersebut sehingga tidak terulang kembali.

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna H Laoly minta pemerintah Malaysia menghargai tenaga kerja Indonesia yang bekerja di negara itu, mengingat keberadaan mereka juga memberikan sumbangan positif.

"Kejadian seperti ini sebenarnya bukan yang pertama kali, tetapi sudah berulang kali," kata Yasonna kepada pers di Kantor Wakil Presiden Jakarta, kemarin.

Hal tersebut disampaikan menanggapi iklan perusahaan pembuat alat pembersih, RoboVac, yang mencantumkan tulisan 'Fire your Indonesian maid now' (Pecat pembantu Indonesia sekarang).

Menurut Yasonna, sekalipun iklan yang merendahkan martabat bangsa Indonesia tersebut dilakukan pihak swasta, pemerintah Malaysia hendaknya bisa memberi teguran kepada perusahaan tersebut.

Dikatakan, kunjungan Presiden Joko Widodo ke Malaysia saat ini diharapkan bisa mempercepat penyelesaian soal itu. "Waktunya pas dengan kedatangan Presiden," katanya.

Anggota Komisi I DPR RI Prananda Paloh mengutuk keras iklan tersebut. "Secara langsung menyakiti bangsa Indonesia dan (Malaysia) sangat tidak sensitif," kata Prananda di Jakarta, kemarin.

Prananda mencatat iklan di Malaysia yang menyinggung rakyat Indonesia pernah tayang juga pada 2012 dengan kutipan kata 'Indonesian maids now on sale'.

Lawatan ke negeri jiran
Presiden Jokowi, kemarin, bertolak dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, menuju Kuala Lumpur, Malaysia, dalam rangka kunjungan kenegaraan ke tiga negara di ASEAN, yakni Malaysia, Brunei Darussalam, dan Filipina.

"Kunjungan ke Kuala Lumpur merupakan kunjungan silaturahim karena PM Najib waktu pelantikan Presiden Jokowi datang juga. Demikian juga dengan kunjungan ke Filipina dan Brunei Darussalam," kata Kepala Protokol Negara Ahmad Rusdi.

Presiden Jokowi akan berada di Kuala Lumpur selama dua hari (5-6 Februari). Selama kunjungan, Presiden dijadwalkan bertemu Perdana Menteri Malaysia Nadjib Razak.

Presiden juga akan meninjau lokasi industri otomotif Malaysia serta mengadakan pertemuan dengan masyarakat Indonesia di Kedutaan Besar Indonesia di Kuala Lumpur. Selain itu, Presiden dijadwalkan bertemu ratusan WNI di Malaysia.

Beberapa pejabat negara ikut dalam kunjungan ini, yakni Menko Perekonomian Sofyan Djalil, Menakertrans Hanif Dhakiri, Menteri Perdagangan Rahmat Gobel, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Kepala BNP2TKI Nusron Wahid.

Keberangkatan Presiden Jokowi ke negera tetangga yang tidak diantar oleh Wakil Presiden M Jusuf Kalla di Bandara Halim Perdanakusumah mengundang pertanyaan. Pasalnya, hal itu bukan pemandangan yang lazim.

Wapres Jusuf Kalla mengatakan, sesuai protokol perjalanan presiden ke negara di kawasan Asia tak harus diantar oleh wapres. (Ant/X-6)

[email protected]



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya