Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KOMISI Nasional Perlindungan Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) turut menyelidiki insiden ledakan amunisi kedaluwarsa yang terjadi saat di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Pasalnya, insiden ini menewaskan 13 orang yang terdiri dari 4 anggota TNI dan 9 warga sipil.
"Untuk terkait dengan kejadian pemusnahan amunisi di Garut, Kecamatan Pamengpeuk, itu kami sedang melakukan pemantauan dan penyelidikan," kata Komisioner Komnas HAM, Uli Parulian, di kantornya, Jumat (16/5).
Ia menjelaskan, penyelidikan sudah dilakukan sejak Kamis (15/5) kemarin dan masih berproses. Uli mengatakan, Komnas HAM tengah meminta keterangan dari sejumlah pihak yang terkait.
"Ada beberapa saksi yang kami minta keterangan. Termasuk dari aparat pemerintah, kemudian dari saksi di lapangan, dan juga keluarga korban, seperti itu. Nah itu yang sedang kami lakukan.," ujar dia.
Bukan hanya saksi yang ada di lokasi kejadian, ia juga akan memintai keterangan dari aparat, baik TNI maupun Polri.
"Kami juga meminta keterangan dan berkoordinasi dengan yang akan dilakukan ya dengan TNI, TNI Angkatan Darat dan juga dengan Kodam Siliwangi dan juga dengan Polres Garut serta Polda Jawa Barat. Jadi kami masih tahapan penyelidikan sekarang," pungkasnya. (h-3)
Rekomendasi Komnas HAM kepada TNI untuk menutup permanen lokasi pemusnahan amunisi tidak layak pakai di Garut menjadi langkah penting untuk memastikan kondisi keamanan masyarakat
Rustiawan menyarankan agar detonator sisa tersebut ditenggelamkan ke dasar laut untuk mempercepat proses disfungsi.
Kejadian tersebut menyebabkan 13 orang meninggal dunia, dengan sembilan orang di antaranya adalah warga sipil yang bekerja membantu TNI AD membongkar amunisi yang sudah kadaluwarsa.
Detik-detik ledakan pemusnahan amunisi itu pun masih teringat jelas di benak dua orang pemuda merupakan korban selamat atas peristiwa tersebut.
Pangdam III Siliwangi, Mayjen TNI Dadang Arif Abdurahman menyatakan proses investigasi ledakan amunisi kedaluwarsa di Garut menentukan apakah lokasi itu akan digunakan lagi nantinya
TIM gabungan TNI, Polri masih menjaga ketat lokasi ledakan amunisi kedaluwarsa di kawasan Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
AMNESTY International Indonesia mendesak Komisi I DPR RI untuk membentuk tim pencari fakta dalam menginvestigasi insiden ledakan amunisi kedaluarsa di Garut.
TNI menelusuri penyebab masuknya warga sipil ke lokasi peledakan amunisi afkir di kawasan Garut, Jawa Barat.
ANGGOTA Komisi I DPR Oleh Soleh mendesak adanya investigasi menyeluruh terhadap kasus ledakan dalam kegiatan pemusnahan amunisi kedaluwarsa di Garut. Komisi I ingin memanggil panglima TNI
Ledakan amunisi kedaluwarsa yang menewaskan 13 orang di Garut, Jawa Barat, harus menjadi momentum bagi TNI untuk melakukan reformasi mendalam terkait penanganan amunisi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved