Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana mengatakan pihaknya akan menelusuri penyebab masuknya warga sipil ke lokasi peledakan amunisi afkir di kawasan Garut, Jawa Barat.
"Sementara masih dalam penyelidikan, mohon waktu," kata Wahyu saat dikonfirmasi Antara, Selasa.
Wahyu pun belum bisa menjelaskan secara rinci apa peran warga sipil saat proses pemusnahan amunisi itu. Walau demikian, dapat dipastikan hingga saat ini tercatat ada sembilan warga sipil yang tewas akibat ledakan amunisi tersebut.
Sebelumnya, Kadispenad mengatakan bahwa peristiwa nahas itu terjadi ketika TNI AD melakukan pemusnahan amunisi. Pemusnahan ini dilakukan oleh jajaran Gudang Pusat Amunisi III Pusat Peralatan TNI AD di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (12/5) pukul 09.30 WIB.
"Pada awal kegiatan secara prosedur telah ada pengecekan terhadap personel maupun yang berkaitan dengan lokasi peledakan. Semuanya dinyatakan dalam keadaan aman," kata Brigjen TNI Wahyu.
Personel lantas membuat dua lubang sumur untuk dimasukkan amunisi milik TNI AD yang akan dimusnahkan. Setelah lubang tersebut dibuat, amunisi yang akan dimusnahkan dimasukkan ke dalamnya, lalu lubang tersebut diledakkan oleh personel TNI AD dengan detonator.
"Peledakan di dua sumur ini berjalan dengan sempurna dalam kondisi aman," kata Brigjen TNI Wahyu.
Setelah itu, personel mengisi satu lubang yang telah disiapkan untuk menghancurkan detonator yang sebelumnya dipakai untuk meledakkan dua lubang sumur. Detonator itu dimasukkan ke dalam lubang, lanjut Brigjen TNI Wahyu, untuk dimusnahkan dengan cara yang sama dengan pemusnahan amunisi sebelumnya.
"Saat tim penyusun amunisi menyusun detonator di dalam lubang tersebut, secara tiba-tiba terjadi ledakan dari dalam lubang," kata Kadispenad.
Ledakan amunisi kedaluwarsa itu menyebabkan 13 orang meninggal dunia. Dari 13 orang itu, empat orang merupakan anggota TNI dan lainnya warga sipil.
(Ant/E-3)
TIM gabungan TNI, Polri masih menjaga ketat lokasi ledakan amunisi kedaluwarsa di kawasan Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Sembilan orang dari 13 korban ledakan amunisi kedaluwarsa di Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, berhasil teridentifikasi.
Ledakan amunisi kedaluwarsa yang menewaskan 13 orang di Garut, Jawa Barat, harus menjadi momentum bagi TNI untuk melakukan reformasi mendalam terkait penanganan amunisi.
ANGGOTA Komisi I DPR Oleh Soleh mendesak adanya investigasi menyeluruh terhadap kasus ledakan dalam kegiatan pemusnahan amunisi kedaluwarsa di Garut. Komisi I ingin memanggil panglima TNI
AMNESTY International Indonesia mendesak Komisi I DPR RI untuk membentuk tim pencari fakta dalam menginvestigasi insiden ledakan amunisi kedaluarsa di Garut.
KOTA Scranton di Negara Bagian Pennsylvania, AS, lokasi pabrik pembuat amunisi untuk Angkatan Bersenjata Ukraina, mendapatkan manfaat ekonomi dari konflik di Ukraina dengan Rusia.
KEMENTERIAN Dalam Negeri Spanyol pada Selasa (29/10) mengumumkan akan membatalkan kontrak pembelian amunisi dengan perusahaan Israel.
Presiden Serbia Aleksandar Vucic memutuskan untuk menghentikan penjualan amunisi ke Israel. Langkah itu dilakukan menyusul semakin panasnya konflik Iran vs Israel.
Empat anggota TNI AD telah berhasil diidentifikasi dan langsung dibawa dari RSUD Pameungpeuk menuju Jakarta menggunakan ambulan sekitar pukul 02.30 WIB.
Korban dari masyarakat sekitar juga akan diserahkan ke keluarga masing-masing setelah mendapat izin dari tim medis.
Tim identifikasi dari RSUD Pameungpeuk, TNIm maupun Polri berhasil mengidentifikasi 13 korban tewas ledakan amunisi di Cibalong, Garut, Jawa Barat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved