Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
ANALIS Komunikasi Politik Hendri Satrio (Hensa) menilai ada beberapa kemiripan gaya kepemimpinan antara Presiden ke-7 Joko Widodo dengan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
Hensa menyebut keduanya memiliki kemiripan dalam hal memikat hati rakyat, mulai dari memanfaatkan drama hingga pendekatan kebijakan yang cenderung populis.
Menurutnya, baik Jokowi dan Dedi Mulyadi atau yang akrab disapa KDM piawai dalam memainkan seni bercerita, dalam arti cerita-cerita yang mereka sajikan, baik melalui pidato hingga konten di media sosial, selalu punya daya tarik yang membuat publik terpikat.
“Kesamaan Jokowi dan Dedi Mulyadi adalah satu, memanfaatkan kesenangan atau hobinya sebagian masyarakat Indonesia, yaitu nonton drama dan sandiwara. Dan sinetron, drama, sandiwara ini dimanfaatkan betul. Jadi selalu ada storytelling yang disampaikan oleh Jokowi dan Dedi Mulyadi,” ujar Hensa.
Hensa menuturkan keduanya juga dikenal sebagai figur yang mengedepankan populisme. Ia berpendapat, aksi dan gestur Jokowi dan Dedi di hadapan publik seperti sudah dirancang untuk menyasar masyarakat kecil.
“Keduanya pun terlihat sama-sama mengedepankan hal-hal populis untuk mendapatkan simpati rakyat," terang Hensa.
Hensa juga mengemukakan keduanya kerap tampil lebih santai sehingga menjadi pembeda dari pendahulu-pendahulunya yang cenderung kaku dan birokratis.
"Dan selain itu, keduanya banyak melakukan perbedaan-perbedaan dengan pejabat sebelumnya. Dari segi penampilan hingga gaya komunikasi, jadi keduanya diuntungkan karena pejabat sebelumnya yang lebih birokratis, lebih kaku, ini lebih santai," tuturny.
Meski begitu, lanjut Hensa, gaya kepemimpinan seperti ini bukan tanpa kritik. Hensa berpendapat, pendekatan populis rawan mengesampingkan visi jangka panjang, atau narasi drama yang berlebihan bisa mengaburkan substansi.
"Namun, tak bisa dihindari, formula yang dijalankan Jokowi dan Dedi Mulyadi terbukti efektif menjaga dukungan publik, dan kemampuan mereka untuk tetap “nyambung” dengan rakyat menjadi pelajaran tersendiri," tandas Hensa. (Ykb/P-3)
Menurut dokter spesialis kulit I Gusti Nyoman Darmaputra, kondisi yang dialami Presiden tergolong ringan hingga sedang dan masih dalam batas aman.
Dokter spesialis kulit, I Gusti Nyoman Darmaputra, menyebut kondisi kulit yang dialami Presiden Joko Widodo bukan tergolong berat dan diperkirakan akan segera pulih.
Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, menegaskan bahwa dirinya sedang dalam masa pemulihan .Sebelumnya beredar foto di media sosial yang menunjukkan wajahnya tampak membengkak dan memerah
PENGAMAT politik Adi Prayitno menyebut Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi akan total mendukung dan mengamankan jalan anaknya Kaesang Pangarep dalam perebutan kursi Ketua Umum PSI.
Kaesang Pangarep memastikan sang ayah, Presiden ke-7 RI Joko Widodo, tidak akan mendaftar sebagai calon ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) 2025.
DEMAM batu akik seolah menjadi epidemi yang melanda masyarakat Indonesia saat ini
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved