Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Danantara Jangan Sampai jadi Bancakan

Fachri Audhia Hafiez
19/2/2025 10:57
Danantara Jangan Sampai jadi Bancakan
Presiden Prabowo Subianto.(Sekretariat Presiden)

PENGELOLAAN Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara atau Danantara harus profesional.  Jangan sampai, Badan yang diimpikan Presiden Prabowo Subianto itu jadi 'pelabuhan' bahkan bancakan untuk bagi-bagi kue.

"Jangan sampai jadi 'pelabuhan' para mantan pejabat, atau bahkan buzzer, untuk bagi-bagi kue," kata Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago, dalam diskusi yang dikutip Rabu, 19 Februari 2025.

Menurut dia, Presiden Prabowo mesti memastikan Danantara diisi orang-orang yang kompeten. Operasionalnya juga harus berbeda dengan BUMN yang sarat dengan birokrasi.

Pangi menyoroti peran BUMN saat ini, yang lebih sarat akan muatan politik. Banyak komisaris diisi tokoh politik, atau bahkan mantan pejabat.

"Kalau sama dengan BUMN, enggak ada gunanya Danantara. Ujungnya jadi kavling politikus, pelabuhan para mantan dan buzzer," kata Pangi.

Prabowo, kata Pangi, mesti hati-hati dan mengukuhkan DNA Danantara. Jangan sampai, badan tersebut serupa dengan BUMN.

"Karena nanti sama, rohnya sama, hanya ganti nama," kata dia.

Memastikan pengelolaan profesional dianggap Pangi sangat penting, untuk Danantara. Sebab, dana yang dikelola sangat besar, yakni Rp1.000 triliun di awal beroperasi.

"Hati-hati mengelola keuangan yang begitu besar tapi enggak ada transparansi. Bisa jadi bancakan politik, relawan, atau jadi dana untuk kampanye nanti. Itu sangat berbahaya," kata Pangi. (H-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indriyani Astuti
Berita Lainnya