Headline
Lashing kendaraan di atas kapal sudah diatur oleh pemerintah.
Lashing kendaraan di atas kapal sudah diatur oleh pemerintah.
Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) dituntut untuk mampu menarik banyak investasi serta memberikan laba yang optimal serta dividen tinggi untuk negara. Hal itu disampaikan Wakil Ketua MPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono selepas DPR mengesahkan RUU BUMN sekaligus meresmikan BPI Danantara .
Dengan modal awal yang ditetapkan paling sedikit Rp1.000 triliun berdasarkan laporan modal konsolidasi BUMN tahun buku 2023 yang mencapai Rp1.135 triliun, Danantara dinilai memiliki potensi besar untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional hingga 8%.
“Kita bicara tentang institusi yang mengelola ribuan triliun rupiah. Maka, saya menekankan pentingnya strategi investasi yang agresif namun tetap prudent dan kolaboratif, sehingga Danantara tidak hanya menjadi lembaga yang mengamankan aset, tetapi juga yang menghasilkan laba dan dividen tinggi untuk negara,” ujar pria yang akrab disapa Ibas itu.
Ibas menyoroti bahwa keberhasilan Danantara akan sangat ditentukan oleh efektivitas dalam menjalankan enam tugas pokoknya. Dari mengelola dividen holding investasi dan BUMN, menyetujui restrukturisasi, hingga membentuk holding investasi dan operasional, setiap kebijakan Danantara harus berorientasi pada optimalisasi keuntungan dan efisiensi.
“Dengan skala dan mandat sebesar ini, Danantara harus dikelola dengan transparansi dan akuntabilitas yang tinggi. Jangan sampai kewenangan besar ini malah menciptakan ketidakefisienan atau tumpang tindih regulasi. Kita ingin melihat BUMN tumbuh sehat, menghasilkan dividen maksimal, dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat,” ucap Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI itu.
.Lebih lanjut, Ibas, MPR RI, dan Partai Demokrat, akan terus mengawal kinerja Danantara agar investasi yang dikelola mampu mendorong daya saing nasional dan membuka peluang kolaborasi strategis dengan investor global.
Dengan strategi investasi yang solid, Danantara diharapkan mampu menjadi motor utama dalam meningkatkan stabilitas ekonomi serta mempercepat transformasi ekonomi Indonesia menuju negara maju.
Saat ini membawahi tujuh BUMN besar dan Indonesia Investment Authority (INA), total aset kelolaan Danantara ditaksir mencapai Rp600 miliar dollar AS atau sekitar Rp9.480 triliun. Hal ini menjadikan Danantara sebagai Sovereign Wealth Fund (SWF) terbesar keempat di dunia. (Z-11)
Danantara membuka peluang untuk terlibat dalam proyek besar pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik (EV)
RUU BUMN Perubahan diajukan karena adanya urgensi nasional pembentukan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).
PT Chandra Asri Pacific resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) dan Indonesia Investment Authority
BPI Danantara menegaskan bahwa hingga saat ini belum terlibat dalam rencana akuisisi PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (Goto) oleh Grab.
Kabar keterlibatan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) dalam rencana akuisisi GoTo oleh Grab menandai fase baru peran negara dalam menjaga kedaulatan digital.
Isu mengenai mundurnya Ray Dalio dari perannya sebagai penasihat Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara belakangan mencuat ke publik.
HINGGA akhir April 2025, data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menunjukkan jumlah investor saham di pasar modal hampir menyentuh angka 6,9 juta investor.
investasi yang gagal masuk ke Indonesia senilai Rp1.500 triliun pada 2024. Itu disebabkan antara lain oleh permasalahan pelayanan perizinan, kemudahan berusaha, hingga daya saing.
Investor reksa dana mencatatkan pertumbuhan hingga Mei 2025 menjadi 15,6 juta, naik hampir 30% daripada periode sama 2024 sebesar 12,1 juta investor,
KEK Industropolis Batang menutup semester pertama 2025 dengan membukukan nilai investasi sebesar Rp1,1 triliun. Angka itu diperoleh dari masuknya dua tenant strategis.
Survei YouGov di Indonesia tentang resolusi tahun baru 2025 mengungkapkan 74% responden ingin mengelola keuangan dengan lebih baik.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, Indonesia membutuhkan pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan investasi yang tinggi guna mencapai target pertumbuhan ekonomi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved