Terpidana Mati Asal Filipina Mary Jane Veloso Tiba di Filipina

Khoerun Nadif Rahmat
18/12/2024 14:12
Terpidana Mati Asal Filipina Mary Jane Veloso Tiba di Filipina
Terpidana mati, MARY Jane Veloso.(Dok. Antara)

MARY Jane Veloso, terpidana mati yang menerima penangguhan hukuman pada menit-menit terakhir dari eksekusi mati oleh regu tembak atas kasus perdagangan narkoba di Indonesia pada tahun 2015, tiba di Filipina pada Rabu dini hari (18/12) setelah negosiasi selama bertahun-tahun antara kedua negara di Asia Tenggara tersebut.

Veloso ditangkap di Yogyakarta pada tahun 2010 setelah ditemukan membawa 2,6 kg heroin yang disembunyikan di dalam koper. Ia mengatakan bahwa pihaknya sama sekali tidak mengetahui barang yang telah dibawanya itu.

Setibanya di Filipina, Veloso diapit oleh penjagaan ketat pada saat kedatangannya di bandara Manila dan langsung dibawa ke fasilitas penjara untuk wanita. Keluarga dan puluhan pendukungnya yang menunggu di luar terminal gagal menyambut Veloso pada saat kedatangannya.

Penjaga penjara kemudian mengizinkan keluarga Veloso untuk menghabiskan waktu bersamanya. Kedua putra Veloso berlari ke arahnya dan memeluknya erat-erat saat mereka bertemu di dalam kompleks penjara.

"Saya sangat senang bisa pulang ke negara kami. Saya memohon kepada presiden agar saya diberi grasi," kata Veloso dilansir Channel News Asia, Rabu (18/12).

Kedua pemerintah, sepakat untuk memindahkan Veloso kembali ke Manila dalam sebuah kesepakatan yang mencakup Filipina menghormati hukuman pengadilan terhadap Veloso dan statusnya sebagai tahanan.

Keputusan apapun mengenai grasi Veloso akan tergantung pada Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. Namun, seorang pejabat kementerian kehakiman mengatakan pada hari Rabu bahwa pemimpin Filipina itu akan mempertimbangkan kasusnya.

"Tentu saja, itu ada di atas meja," kata Wakil Menteri Kehakiman Raul Vasquez.

Indonesia sebelumnya mengatakan akan menghormati keputusan apapun yang diambil oleh Filipina, termasuk jika Veloso diberi grasi.

Menteri Luar Negeri Filipina Enrique Manalo berterima kasih kepada pemerintah Indonesia atas "tindakan yang tulus dan tegas" untuk mengizinkan Veloso kembali ke Filipina tepat pada waktunya untuk liburan Natal.

"Kemurahan hati mereka telah memungkinkan hari penting kembalinya Veloso ke Filipina," kata Manalo dalam sebuah pernyataan. (Z-9)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya