Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Gus Miftah Mundur, Pengamat : Prabowo Jangan Asal Angkat Pejabat

Yakub Pratama Wijayaatmaja
08/12/2024 10:01
Gus Miftah Mundur, Pengamat : Prabowo Jangan Asal Angkat Pejabat
Miftah Maulana(Dok.MI)

 

Miftah Maulana Habiburahman atau Gus Miftah, mengumumkan pengunduran dirinya dari posisi Utusan Khusus Presiden untuk Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan. Pakar politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Lili Romli menilai kesalahan yang dilakukan Gus Miftah harus jadi pembelajaran Presiden RI Prabowo Subianto dalam memilih pejabat setingkat menteri. 

“Ya saya kira itu menjadi pembelajaran, sebagai pejabat publik yang digaji dari uang publik harus hati-hati dalam bertutur dan berprilaku,” tegas Lili kepada Media Indonesia, Minggu (8/12). 

“Harus memberi teladan, seperti yang dikatakan oleh pak Prabowo dalam sambutannya: ingarso sung tulodo,” tambahnya. 

Dengan adanya kasus Gus Miftah, Lili menyebut momen tersebut harus menjadi bahan refleksi dan evaluasi Presiden Prabowo dalam memilih pejabat dari tingkat menteri sampai pejabat eselon.

“Harus selektif, jangan asal angkat. Selain harus punya kapasitas, harus juga disertai integritas dan moral atau akhlakul karimah,” tandasnya. 

Pendakwah Miftah  memutuskan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden Prabowo Subianto untuk bidang Kerukunan Umat Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.

“Hari ini, dengan segala kerendahan hati dan ketulusan, dan dengan penuh kesadaran, saya ingin sampaikan sebuah keputusan yang telah saya renungkan dengan sangat mendalam. Setelah berdoa, bermuhasabah, dan istighfar, saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari tugas saya sebagai Utusan Khusus Presiden bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan," ucap Gus Miftah saat konferensi pers di Ponpes Ora Aji, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Juma t (6/12).
 
Miftah dengan suara bergetar menuturkan bahwa keputusan itu bukan karena tekanan maupun permintaan siapa pun, akan tetapi didasari rasa cinta, hormat, dan tanggung jawab mendalam kepada Presiden Prabowo Subianto serta seluruh masyarakat.

Seperti diberitakan, ketika mengisi suatu pengajian di Magelang, Jawa Tengah Miftah melontarkan pernyataan yang  dinilai telah melecehkan seorang warga penjual es teh. Bahkan, di media sosial X dan Instagram, masyarakat mengecam ucapan Miftah karena dinilai tidak mencerminkan seorang penceramah/dai yang semestinya memberikan kesejukan. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indriyani Astuti
Berita Lainnya