Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan dirinya tidak ikut campur dalam penyusunan kabinet Presiden terpilih Prabowo Subianto. Pemilihan menteri menjadi hak prerogratif dari Prabowo.
"Jangan tanya ke saya yang berkaitan dengan itu (menteri-menteri), karena orang akan langsung negativisme tadi, saya ikut-ikut (campur), intervensi, ndak," ujar Presiden Jokowi saat memberikan sambutan acara CEO Forum, di Istana Garuda, disiarkan melalui Youtube Sekretariat Presiden, hari ini.
Jokowi juga memastikan enggan mengomentari calon-calon menteri. Ia baru buka suara ketika ditanya langsung oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto. "Kalau ditanya, kalau gak ditanya saya gak akan jawab. Pak gimana ini menurut bapak, Pak Andre Rosiade, nah saya jawab," tuturnya.
Baca juga : Kabinet Gemuk Prabowo Jangan Sampai Bebani Anggaran Negara
Presiden pun menjelaskan dirinya juga enggan diintervensi hak prerogratifnya. Sehingga, ia memilih untuk menghormati hak prerogratif Prabowo dalam pemilihan menteri.
Oleh karenanya, Jokowi meminta kepada peserta CEO Forum tidak bertanya ihwal susunan kabinet ke depan. Ia meminta mereka bisa bertanya kepada Ketua MPR Ahmad Muzani yang turut hadir.
"Nanti tunggu saja hari Senin (21 Oktober) seminggu lagi, menteri-menterinya akan dilantik kalau mau tau menterinya siapa-siapa tanya ke Pak Ahmad Muzani," tandasnya. (Bob/P-2)
Presiden Prabowo Subianto menanggapi kritik masyarakat perihal kabinet pemerintahannya yang disebut gemuk. Kali ini, ia tidak merespons dengan mengatakan "ndasmu".
PRESIDEN Prabowo Subianto yang juga Ketua Umum Partai Gerindra tidak menghiraukan tudingan mengenai kabinet gemuk yang ditujukan pada Kabinet Merah Putih.
Prabowo mengatakan bahwa negara Timor Leste yang jumlah penduduknya hanya 2 juta jiwa bahkan memiliki kabinet berjumlah 28 orang.
DIREKTUR Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Esther Sri Astuti mendorong agar pemerintah memperluas dan memperdalam efisiensi penggunaan anggaran.
100 hari hingga satu tahun pertama masa kerja pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka hanya berkutat persoalan administrasi
Apalagi pengambil kebijakan masih menghadapi permasalahan lama yang tampaknya tak mampu diselesaikan, yaitu perihal koordinasi.
GURU besar bidang ilmu Kebijakan Publik Universitas Brawijaya, Andy Fefta Wijaya mengatakan pemangkasan anggaran yang dilakukan Presiden Prabowo Subianto berdampak pada pemda.
Dia menekankan bahwa reshuffle merupakan hak prerogatif presiden. Termasuk soal waktu perombakan kabinet menjadi ranah Kepala Negara
Pemerintahan Prabowo-Gibran akan masuk dalam 100 hari, Peneliti senior Pusat Riset Politik BRIN Lili Romli menyoroti soal kabinet Prabowo-Gibran gemuk dinilai menyedot anggaran negara.
Secara koalisi pemerintahan yang dibentuk Prabowo setelah Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 tidaklah gemuk
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved