Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
LEMBAGA survei Indikator Politik mencatat 75 persen masyarakat Indonesia puas, dengan kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal tersebut dikarenakan Jokowi mampu menjaga inflasi.
"Mayoritas merasa puas dengan kinerja Presiden Jokowi 75 persen," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi, dalam paparan survei, Jumat, 4 Oktober 2024.
Rinciannya, sebanyak 15,04 persen masyarakat merasa sangat puas dan 59,92 persen masyarakat cukup puas terhadap kinerja Presiden Jokowi. Kemudian, ada sekitar 20,21 persen yang merasa kurang puas dan 4,23 persen tidak puas sama sekali, lalu ada 0,60 persen masyarakat yang tidak tahu/tidak menjawab.
Baca juga : Tekan Laju Inflasi Lewat Bantuan Pangan Beras
Salah satu faktor naik turunnya kepuasan terhadap kinerja Presiden sangat dipengaruhi tingkat inflasi. Burhanuddin membandingkan angka inflasi dicatat di era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden Jokowi.
"Pertama, kita survei Oktober 2014 Pak Jokowi punya approval rating 64 persen bulan Januari 2015, terlihat ada semacam honeymoon period, meski nggak terlalu tinggi. Beda dengan SBY pada November 2004 itu langsung 80 persen," ujarnya.
Menurutnya, angka Jokowi tak setinggi SBY karena pertama, saat pertama dilantik Jokowi langsung menaikkan harga BBM.
Baca juga : RAPBN 2025: Pertumbuhan Ekonomi Diproyeksi Stagnan di 5,2 Persen
"Jadi masa bulan madu dengan publik cepat selesai, kenaikan BBM punya dampak ke inflasi," imbuhnya.
Dalam survei tersebut, Burhanuddin juga menampilkan tren inflasi yang berhasil dijaga di bawah 5 persen di era kepemimpinan Jokowi sejak November 2014 hingga Agustus 2024.
Berdasarkan data tersebut, ada penurunan rata-rata angka inflasi tahun ke tahun (YoY) dari 5,14 persen di periode pertama Jokowi memimpin kemudian menjadi rata-rata 2,84 persen sampai akhir masa jabatan Jokowi.
Baca juga : Presiden Jokowi : Ekonomi Negara Lain Melambat, RI Mampu Jaga di Level 5%
Data inflasi tersebut kemudian juga dibandingkan dengan catatan inflasi di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Di era SBY, angka inflasi tahun ke tahun (YoY) tercatat rata-rata di 9,90 persen pada periode pertama Presiden SBY, kemudian di angka rata-rata 5,62 persen di periode kedua SBY.
Survei Indikator Politik memaparkan data soal kondisi ekonomi hingga penegakan hukum. Periode survei Indikator Politik ini mulai dilakukan pada 22 sampai 29 September 2024.
Jumlah responden sebanyak 1.200 warga Indonesia yang diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secara angkat bertingkat (multistage random sampling).
Sampel tambahan diambil dari 11 provinsi terbesar yakni Sumut, Riau, Sumsel, Lampung, Banten, Jakarta, Jabar, Jateng, Jatim dan Sulsel. Masing-masing wilayah jumlah respondennya 300, sementara Sumbar menjadi 200 responden. Margin of error kurang lebih 2,3 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. (M-4)
Gigih mengatakan merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Mei silam, perekonomian Jatim pada Triwulan I-2025 tumbuh sebesar 5,00%.
Ekonom Bright Institute Awalil Rizky menilai inflasi yang rendah hingga terjadinya deflasi berulang merupakan indikasi negatif bagi perekonomian Indonesia.
KAD ini menurutnya untuk menjaga stabilitas pasokan khususnya untuk cabai dan bawang merah.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi deflasi sebesar 0,37% pada Mei 2025. Angka ini berbanding terbalik dengan yang terjadi di April 2025 yang mengalami inflasi 1,17%.
Salah satu pengendalian inflasi dengan mendirikan Pabrik Saus Tomat dan Cabai di dalam gedung sentra Industri Kecil Menengah (IKM) Pengolahan Produk Holtikultura di Kecamatan Salimpaung.
Kebijakan Tarif Resiprokal Dibuat karena Adanya Kekhawatiran AS pada Kekuatan Tiongkok
Tingkat kepuasan masyarakat terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menurun di masa akhir kepemimpinannya akibat persoalan negatif.
Hasil survei tingkat kepuasan masyarakat terhadap presiden Joko Widodo yang menurun, tidak akan berdampak kepada pemerintah baru presiden Prabowo Subianto.
Hal itu disampaikan Ari terkait penilaian publik dan juga hasil evaluasi publik dari lembaga-lembaga survei atas 10 tahun pemerintahan Presiden Jokowi.
LEMBAGA survei Indikator Politik mencatat sekitar 75% masyarakat Indonesia merasa puas dengan kinerja Presiden RI Joko Widodo
Mayoritas masyarakat beretnis Jawa dan Madura memiliki tingkat kepuasan tinggi atas kinerja Jokowi selama 10 tahun memimpin Indonesia
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved