Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
LEMBAGA survei Indikator Politik mencatat 75 persen masyarakat Indonesia puas, dengan kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal tersebut dikarenakan Jokowi mampu menjaga inflasi.
"Mayoritas merasa puas dengan kinerja Presiden Jokowi 75 persen," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi, dalam paparan survei, Jumat, 4 Oktober 2024.
Rinciannya, sebanyak 15,04 persen masyarakat merasa sangat puas dan 59,92 persen masyarakat cukup puas terhadap kinerja Presiden Jokowi. Kemudian, ada sekitar 20,21 persen yang merasa kurang puas dan 4,23 persen tidak puas sama sekali, lalu ada 0,60 persen masyarakat yang tidak tahu/tidak menjawab.
Baca juga : Tekan Laju Inflasi Lewat Bantuan Pangan Beras
Salah satu faktor naik turunnya kepuasan terhadap kinerja Presiden sangat dipengaruhi tingkat inflasi. Burhanuddin membandingkan angka inflasi dicatat di era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden Jokowi.
"Pertama, kita survei Oktober 2014 Pak Jokowi punya approval rating 64 persen bulan Januari 2015, terlihat ada semacam honeymoon period, meski nggak terlalu tinggi. Beda dengan SBY pada November 2004 itu langsung 80 persen," ujarnya.
Menurutnya, angka Jokowi tak setinggi SBY karena pertama, saat pertama dilantik Jokowi langsung menaikkan harga BBM.
Baca juga : RAPBN 2025: Pertumbuhan Ekonomi Diproyeksi Stagnan di 5,2 Persen
"Jadi masa bulan madu dengan publik cepat selesai, kenaikan BBM punya dampak ke inflasi," imbuhnya.
Dalam survei tersebut, Burhanuddin juga menampilkan tren inflasi yang berhasil dijaga di bawah 5 persen di era kepemimpinan Jokowi sejak November 2014 hingga Agustus 2024.
Berdasarkan data tersebut, ada penurunan rata-rata angka inflasi tahun ke tahun (YoY) dari 5,14 persen di periode pertama Jokowi memimpin kemudian menjadi rata-rata 2,84 persen sampai akhir masa jabatan Jokowi.
Baca juga : Presiden Jokowi : Ekonomi Negara Lain Melambat, RI Mampu Jaga di Level 5%
Data inflasi tersebut kemudian juga dibandingkan dengan catatan inflasi di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Di era SBY, angka inflasi tahun ke tahun (YoY) tercatat rata-rata di 9,90 persen pada periode pertama Presiden SBY, kemudian di angka rata-rata 5,62 persen di periode kedua SBY.
Survei Indikator Politik memaparkan data soal kondisi ekonomi hingga penegakan hukum. Periode survei Indikator Politik ini mulai dilakukan pada 22 sampai 29 September 2024.
Jumlah responden sebanyak 1.200 warga Indonesia yang diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secara angkat bertingkat (multistage random sampling).
Sampel tambahan diambil dari 11 provinsi terbesar yakni Sumut, Riau, Sumsel, Lampung, Banten, Jakarta, Jabar, Jateng, Jatim dan Sulsel. Masing-masing wilayah jumlah respondennya 300, sementara Sumbar menjadi 200 responden. Margin of error kurang lebih 2,3 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. (M-4)
LAPORAN Badan Pusat Statistik (BPS) Jakarta mencatat inflasi sebesar 0,13% pada Juni 2025 dibanding bulan sebelumnya.
Badan Pusat Statistik Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat laju inflasi pada Juni 2025 di wilayah ini sebesar 0,23% (month-to-month - mtm).
INFLASI bulanan pada Juni 2025 tercatat sebesar 0,19%, ditandai dengan kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 108,07 pada Mei menjadi 108,27.
Pada pertengahan Juni 2025, harga beras di beberapa pasar tradisional Kabupaten Deli Serdang naik hingga 3,4% dibanding bulan sebelumnya.
Reorientasi belanja daerah sebagai bantalan fiskal yang tangguh dapat menjadi strategi lain guna mengendalikan inflasi daerah.
BANK Indonesia(BI) mempertahankan suku bunga acuan atau BI rate di angka 5,50%. Keputusan itu diambil melalui Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 17-18 Juni 2025
Tingkat kepuasan masyarakat terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menurun di masa akhir kepemimpinannya akibat persoalan negatif.
Hasil survei tingkat kepuasan masyarakat terhadap presiden Joko Widodo yang menurun, tidak akan berdampak kepada pemerintah baru presiden Prabowo Subianto.
Hal itu disampaikan Ari terkait penilaian publik dan juga hasil evaluasi publik dari lembaga-lembaga survei atas 10 tahun pemerintahan Presiden Jokowi.
LEMBAGA survei Indikator Politik mencatat sekitar 75% masyarakat Indonesia merasa puas dengan kinerja Presiden RI Joko Widodo
Mayoritas masyarakat beretnis Jawa dan Madura memiliki tingkat kepuasan tinggi atas kinerja Jokowi selama 10 tahun memimpin Indonesia
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved