Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PENIPUAN yang mengatasnamakan Bea Cukai semakin marak dan kian mengancam masyarakat. Para pelaku memanfaatkan berbagai modus untuk menipu korbannya, mulai dari online shop fiktif hingga kisah asmara palsu.
Instansi Bea Cukai pun terus memberikan peringatan kepada masyarakat agar waspada dan mengenali modus-modus yang digunakan para penipu.
Baca juga : Waspada Penipuan Mengatasnamakan Bea Cukai, Berikut 3 Tips Menghindarinya
Pelaku menawarkan barang dengan harga sangat murah melalui media sosial seperti Facebook dan Instagram. Setelah korban melakukan transaksi, pelaku lain yang mengaku sebagai petugas Bea Cukai menghubungi korban dan menuduh bahwa barang yang dibeli ilegal. Korban diancam dengan penangkapan atau denda besar jika tidak mentransfer sejumlah uang.
Pelaku menawarkan barang-barang lelang dengan harga miring melalui media sosial, grup WhatsApp, atau SMS. Mereka mengklaim bahwa lelang ini resmi dari Bea Cukai, namun diadakan secara tertutup. Calon korban diminta mentransfer uang ke rekening yang diklaim sebagai bendahara lelang, namun ternyata rekening pribadi pelaku.
Pelaku mengaku bahwa ada barang diplomatik tertahan di Bea Cukai. Untuk meyakinkan korban, pelaku sering memalsukan dokumen resmi. Korban kemudian diminta mentransfer sejumlah uang agar paket tersebut bisa diteruskan.
Baca juga : Polisi Buru 4 DPO Kasus Penipuan Online Jaringan Internasional Berkedok Loker Paruh Waktu
Pelaku biasanya menjalin hubungan online dengan korban, mengaku berada di luar negeri, dan menjanjikan hadiah berupa uang tunai. Namun, pelaku menyatakan bahwa uang tersebut tertahan di Bea Cukai, sehingga korban harus membayar sejumlah uang agar bisa diterima.
Pelaku membangun hubungan kepercayaan dengan korban, biasanya kaum hawa, selama berbulan-bulan. Setelah kepercayaan terbentuk, pelaku mengaku mengirimkan barang berharga yang tertahan di Bea Cukai. Korban diminta mentransfer uang agar barang dapat dikirimkan, padahal itu hanya trik penipuan.
Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai Budi Prasetiyo menjelaskan bahwa penipuan mengatasnamakan Bea Cukai seringkali menggunakan nomor pribadi, mengaku sebagai pejabat Bea Cukai, mengancam jalur hukum, dan meminta transfer ke rekening pribadi.
Baca juga : Pelaku Penipuan dengan Modus Like Video Youtube Kirim 15 Rekening ke Kamboja Melalui Ekspedisi
Untuk mencegah korban berjatuhan, Budi memberikan beberapa tips.
"Pembayaran bea masuk dan pajak impor tidak dilakukan melalui rekening pribadi, tetapi melalui rekening penerimaan negara menggunakan kode billing," jelasnya.
Masyarakat juga diminta untuk memeriksa barang kiriman secara mandiri melalui laman resmi Bea Cukai dan selalu memverifikasi identitas oknum yang mengaku sebagai petugas Bea Cukai dengan mendatangi kantor Bea Cukai terdekat.
Dengan kewaspadaan yang tinggi, masyarakat diharapkan dapat menghindari penipuan yang merugikan ini. (RO/Z-10)
OJK telah mengendus potensi penyimpangan atau fraud dalam transaksi surat kredit ekspor (letter of credit/LC) PT Bank Woori Saudara sejak 2023.
Pelaku menghubungi korban melalui WhatsApp dan mengaku sebagai petugas dari PT Taspen.
Modus penipuan yang membuat konsumen membayar paket yang tidak pernah mereka pesan ini semakin sering terjadi dan telah memakan banyak korban.
KASUS penipuan dengan modus pengantin pesanan yang dilakukan oleh warga negara (WN) Tiongkok diungkap oleh pihak Imigrasi Kelas 1 Khusus Non TPI Jakarta Barat (Jakbar).
KETUA Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Bandung Barat (KBB), Syamsul Ma'arief melaporkan salah satu agen umrah atas dugaan pencemaran nama baik.
POLISI menangkap seorang perempuan berinisial M, 37, yang diduga melakukan penipuan dan penggelapan dengan modus investasi emas.
Modus penipuan online terus berkembang dengan kerugian capai Rp700 miliar. BRI hadir memberikan perlindungan maksimal bagi nasabah lewat edukasi dan teknologi terkini.
Dengan kemudahan mencari kos-kosan via daring atau online, banyak pihak tidak bertanggung jawab yang bisa memanfaatkan situasi tersebut untuk melakukan penipuan.
Masyarakat diimbau agar selalu melakukan double cross check dan tidak mudah mengklik link yang mencurigakan.
SEORANG pria berinisial ABS menjadi korban penipuan bermodus tabrak lari di Jalan ASEAN Blok A, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Akibat kejadian itu, handphone dan motor milik korban pun raib.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved