Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PDI Perjuangan dinilai bimbang untuk menentukan sosok calon gubernur DKI Jakarta yang akan diusung pada Pilkada 2024. Pilihannya antara Anies Baswedan yang berstatus pertahana serta memiliki elektabilitas tinggi dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang merupakan kader partai tersebut.
Direktur Eksekutif Aljabar Strategic Indonesia, Arifki Chaniago, berpendapat bahwa kebimbangan partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu didasarkan pada agenda dan tujuan PDI Perjuangan. Jika memilih Anies, ia menilai langkah PDI Perjuangan itu bakal mematikan karier politik Ahok.
Selain itu, pertimbangan lainnya adalah loyalis PDI Perjuangan yang masih memiliki luka lama dengan Anies serta proyeksi Ganjar Pranowo yang bakal kehilangan kesempatan di Pilpres 2029 mendatang.
Baca juga : PDIP tidak Masalah Hadapi Calon KIM Plus di Pilgub Jakarta
"Jika kepentingannya adalah untuk menyolidkan kader dan memberi ruang Ganjar Pranowo di Pilpres 2029, tentu PDI Perjuangan harus mendukung Ahok. Tetapi, jika ingin menang Pilkada Jakarta dan mengambil ceruk pemilih Anies di Pilpres 2024 yang kecewa dengan PKS, tentu pilihannya Anies," ujar Arifki, Senin (26/8).
Menurutnya, partai politik memiliki sisi ideologis dan pragmatis saat menentukan pilihan politik dalam konteks pemilihan. Ia meyakini, PDI Perjuangan telah membaca duet Prabowo Subianto dan Joko Widodo yang sempat berseberangan pada Pilpres 2014 dan 2019, tapi akhirnya bersatu.
Hal serupa juga dialami PKS yang menjadi loyalis Prabowo saat Pilpres 2014 dan 2019. Namun, pada Pilpres 2024, PKS justru mendukung Anies yang menjadi lawan Prabowo. Meskipun, pragmatisme PKS kembali terlihat saat Pilgub DKI Jakarta 2024 ini yang justru mengusung pasangan Ridwan Kamil-Suswono.
"Kebimbangan PDI Perjuangan tentu bakal lebih rumit jika PDI Perjuangan juga melihat peluang untuk bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran. Jika pilihan itu yang diambil, kemungkinan yang didukung oleh PDI Perjuangan bukanlah Anies, melainkan Ahok atau kader yang lain," tandas Arifki. (Z-8)
MANTAN gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyoroti masih lemahnya meritokrasi, pengisian jabatan masih dilakukan berdasarkan kedekatan atau koneksi bukan kompetensi
Tom Lembong dituntut pidana penjara selama 7 tahun dan denda Rp750 juta dengan ketentuan apabila denda tidak dibayarkan maka akan diganti (subsider) dengan pidana kurungan selama 6 bulan.
Dia menuturkan Presiden Prabowo selama hampir sembilan bulan masa jabatannya telah hadir dalam sejumlah forum penting internasional.
Anies Baswedan, eks Wakapolri Komjen (Purn) Oegroseno serta dua eks pimpinan KPK Laode M Syarif dan Saut Situmorang, Refly Harun hadir di sidang pleidoi Tom Lembong
Jika PPP ingin kembali eksis, sudah sewajarnya harus membuka diri dengan merangkul semua pihak
ANIES Baswedan turut menjadi salah satu tokoh ternama yang melayat Ibrahim Sjarief Assegaf. Sosok Ibrahim, suami Najwa Shihab meninggal dunia pada Selasa, (20/5) siang.
Ia menilai, kedekatan Anies dan Ahok menjadi simbol deklarasi oposisi terhadap pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Langkah boikot mereka seperti itu disebut bentuk protes terhadap partai politik. Karena terdapat upaya menjegal Anies untuk maju pada Pilkada Jakarta.
Kotak kosong ialah istilah calon tunggal di pilkada yang tidak memiliki saingan.
KPU Provinsi DKI Jakarta memastikan duet Anies Baswedan-Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024 tidak akan terwujud.
ANIES Baswedan dinilai tidak mungkin maju sebagai calon wakil gubernur (cawagub) Jakarta jika berduet dengan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved