Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
POLITISI PDIP Wayan Sudirta menilai pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam sidang tahunan HUT ke-79 Kemerdekaan RI terlalu irit dan tidak menyinggung berbagai masalah krusial yang terjadi.
"Yang saya tangkap kesan Pak Jokowi tidak terlalu los tidak terlalu lugas. Yang kedua materi pidatonya juga terlalu irit. Tidak menyinggung hutang luar negeri. Kurang menyinggung masalah SDM, SDA. Bahkan masalah hukum pun yang disinggung hanya soal-soal yang sangat normatif seperti komisi yudisial. Tidak memberikan masukan bagaimana agar komisi yudisial ini berperan," ujarnya, Jumat (16/8).
Menurutnya dalam pidato itu ada tiga hal sebagai produk pemerintahan Jokowi seperti KUHP dan Omnibus Law namun penjelasannya tidak memadai.
Baca juga : PDIP Klaim Absennya Megawati di Sidang Tahunan Tak Berkaitan dengan Hubungan ke Jokowi
"Sebenarnya yang kami tunggu sekarang ini penjelasan mengenai masalah persatuan. Masalah demokrasi, masalah keadilan sosial, masalah-masalah yang berkaitan dengan hukum yang disorot sebagai politisasi hukum"
Masalah yang disorot adalah ketidakadilan bagi kelompok yang berdekatan dengan kuasa. Seolah-olah mendapat perlakuan istimewa di mata hukum. Sementara kelompok lainnya seperti dicari-cari kesalahannya.
"Paling tidak kita berharap walaupun tidak klarifikasi, saya berharap tadinya mendapat pemahaman dan keyakinan bahwa ke depan, persatuan lebih terjaga, demokrasi lebih terjaga. Hak rakyat tidak dikebiri dengan kotak kosong. Tapi itu tidak memadai yang kita tangkap," ungkapnya.
Baca juga : Pakaian Adat Betawi Jokowi Tak Mengartikan Sinyal Kaesang di Pilgub Jakarta
Ia pun menyampaikan jika rekannya sesama satu partai ini dulunya, sebagai figur negarawan. Tapi sekarang predikat itu sulit untuk disematkan pada Jokowi lagi.
"Saya bilang, Jokowi adalah politisi yang negarawan. Tapi belakangan ini kata-kata itu tidak bisa saya munculkan lagi karena dasar-dasar untuk pengucapan itu, tidak didukung dengan data yang saya punya.
“Bisa jadi sebagian orang masih tetap menganggap pak Jokowi itu politisi yang negarawan. Tapi kalau saya agak sulit memilih kata-kata untuk menyatakan akhir-akhir ini beberapa kebijakannya sebagai seorang negarawan yang bisa kita terima," sambungnya.
Dalam pidatonya presiden Jokowi lebih banyak menyampaikan tentang capaian ekonomi yang digadang gadang tumbuh signifikan dalam berbagai aspek. Mantan Wali Kota Solo tersebut tidak membahas tentang kepastian hukum dan hak asasi manusia yang telah menjadi agenda prioritasnya sejak awal menjadi presiden.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia selalu terjaga di kisaran 5,0%, lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan global yang sebesar 3,4%. Penambahan tenaga kerja baru sebanyak 21,3 juta pada periode 2015–2024. Rasio utang kita juga salah satu yang paling rendah di antara kelompok negara G20 dan ASEAN. Di sisi lain, nilai ekspor Indonesia naik lebih dari 70%, mencapai 259 miliar dolar AS di tahun 2023. Neraca transaksi berjalan secara bertahap terus menguat," tegasnya. (Z-9)
SINYAL Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) bergabung ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI) kian gencar.
PENGAMAT Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi menyoroti momen akrab Presiden Prabowo Subianto dengan Perdana Menteri India Narendra Modi.
TIM Hukum DPP PDI Perjuangan (PDIP) menyatakan telah mendapat informasi bahwa Sekretaris Jenderal (Sekjen) Hasto Kristiyanto sudah ditarget agar masuk penjara
Hendri Satrio berpendapat, sudah saatnya semua misteri yang menyelimuti demokrasi bangsa ini dibuka agar tidak ada lagi penyanderaan dalam politik.
KETUA DPP PDIP Ronny Talapessy mengatakan penetapan Hasto Kristiyanto sebagai tersangka dalam kasus suap Harun Masiku kental muatan politis.
ANGGOTA Badan Legislasi (Baleg) DPR RI Muhammad Kholid menyoroti RUU perampasan aset yang saat ini belum dibahas kembali oleh DPR RI. Perlu masuk menjadi hal prioritas
POLDA Metro Jaya menjadwalkan klarifikasi terhadap Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo pada Kamis (3/7), terkait dengan tudingan ijazah palsu Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi).
Luhut Binsar Pandjaitan, menyampaikan salam dari Presiden RI Prabowo Subianto kepada Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi). Momen itu terjadi saat Luhut menjenguk Jokowi di Bali.
Luhut mengungkapkan bahwa dirinya dan Presiden Prabowo Subianto merasa sedih karena masih ada pihak-pihak yang terkesan melupakan jasa Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi).
Program hilirisasi sumber daya alam merupakan kunci sebuah bangsa untuk mendorong kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. Cita-cita itu sudah dicanangkan oleh Presiden pertama Soekarno.
Menurut dokter spesialis kulit I Gusti Nyoman Darmaputra, kondisi yang dialami Presiden tergolong ringan hingga sedang dan masih dalam batas aman.
BANK-bank yang mayoritas kepemilikan sahamnya oleh asing akan diwajibkan membangun pusat data di Indonesia
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved