Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
BANYAKNYA kasus pelanggaran kode etik oleh pejabat publik mulai dari kasus Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri, hingga kasus pelanggaran kode etik dan tindakan asusila Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari dibutuhkan suara rakyat sebagai kritik yang keras agar pejabat publik lainnya tetap pada jalur yang sesuai dengan regulasi, kode etik, dan moral.
"Saya kira pertama harus ada kritik dan suara dari masyarakat pihak-pihak yang punya suara bukan dari kelas politik tapi dari kelas masyarakat yang memiliki ketertarikan politik," kata Filsuf sekaligus rohaniwan Prof Franz Magnis Suseno saat dihubungi, Senin (8/7).
Kemudian juga harus didukung kebebasan demokratis mutlak yang harus dijaga agar masyarakat bisa menyuarakan suara, pendapat, serta kritiknya tanpa rasa takut.
"Saya berpendapat bahwa kebanyakan politis memiliki defisit etika tapi diharapkan mau bersama memajukan bangsa. Demokratis harus didukung dari masyarakat. Barangkali juga ketentuan regulasi yang lebih tajam," ujar dia.
Rontoknya pucuk kepemimpinan lembaga negara karena persoalan moral dan etika dalam beberapa waktu belakangan memicu keprihatinan akan nasib bangsa ke depan. Bergugurannya moralitas dan integritas dari figur-figur pemimpin itu mengonfirmasi bahwa bangsa ini sedang mengalami krisis keteladanan. (Iam/Z-7)
Setiap tahun, deretan pejabat publik terjerat kasus hukum. Sistem hukum dan birokrasi sering kali gagal membedakan antara kesalahan administratif dan kejahatan yang disengaja.
Kasus demi kasus menimpa para pejabat publik, dari tingkat pusat hingga daerah. Bahkan mereka yang dikenal berintegritas dan punya niat baik pun bisa terjerat perkara hukum.
Lili Romli menilai kesalahan yang dilakukan Gus Miftah harus jadi pembelajaran Presiden RI Prabowo Subianto dalam memilih pejabat setingkat menteri.
PARTAI politik sebagai institusi demokrasi mesti bertanggung jawab atas menurunnya tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada 2024. Partai harus melakukan evaluasi,
FILSUF sekaligus rohaniwan Prof Franz Magnis Suseno menilai terdapat 2 sebab mulai lunturnya keteladanan pejabat publik saat ini dalam kasus Anwar Usman, Firli Bahuri, hingga Hasyim Asy'ari.
Mahkamah Konstitusi membacakan putusan terhadap 15 perkara pengujian undang-undang.
Harimurti menambahkan ketidakpastian hukum ini dapat dilihat dari data empiris yang menunjukkan adanya variasi putusan pengadilan dalam memaknai Pasal 31 UU No 24 Tahun 2009.
GURU Besar Ilmu Media dan Jurnalisme Fakultas Ilmu Sosial Budaya UII, Masduki, mengajukan judicial review (JR) terkait UU Perlindungan Data Pribadi (UU PDP) pasal 65 ke MK.
DPC FPE KSBSI Mimika Papua Tengah mengajukan permohonan uji materi Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK) ke MK
PUTUSAN MK No.135/PUU-XXII/2024 memunculkan nomenklatur baru dalam pemilu.
Pemohon, aktivis hukum A. Fahrur Rozi, hadir langsung di ruang persidangan di Gedung MK, Jakarta.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved