Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PETUGAS dari Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Banyumas masih menemukan cacing hati pada beberapa hewan kurban. Salah satunya ditemukan saat pemeriksaan di Rumah Potong Hewan (RPH) Desa Bantarwuni, Banyumas, pada Senin (17/6).
Penemuan serupa juga terjadi di beberapa wilayah di Kabupaten Banyumas selama pemeriksaan berlangsung. Namun, masyarakat tidak perlu panik karena cacing hati pada hewan kurban tetap aman untuk dikonsumsi.
Kepala Disnakkan Banyumas, Sulistiono, mengatakan bahwa cacing hati bukanlah penyakit, melainkan parasit. Jadi, daging hewan kurban masih aman untuk dikonsumsi manusia. Cara penanganannya cukup dengan memotong bagian yang terinfeksi cacing hati dan membuangnya.
Baca juga : Ini Tips Menyimpan Daging Kurban yang Tepat dari Dokter Hewan
"Paling kalau hasil pemeriksaan menemukan cacing hati, cukup buang saja. Dagingnya masih aman untuk dikonsumsi," katanya.
Dinas telah memberikan imbauan kepada masyarakat untuk melakukan pemeriksaan sebelum membeli hewan kurban. Pemeriksaan sebaiknya dilakukan sebulan atau dua bulan sebelum pembelian. Dinas juga selalu mensosialisasikan kepada masyarakat untuk meminta surat kesehatan dari dokter hewan saat membeli hewan kurban.
Terkait Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan, Banyumas belum bisa bebas 100 persen karena penyakit tersebut merupakan jenis virus.
"Kita hanya melakukan pengendalian terhadap hewan kurban, kita pantau dan vaksinasi," kata Sulistiono. (LD/Z-7)
Dari jumlah 18.837 ekor hewan kurban yang dipotong itu ditemukan adanya cacing hati pada 368 ekor yanh terdiri dari 314 ekor sapi, 26 ekor kambing dan 28 ekor domba.
DITEMUKAN puluhan sapi hewan kurban mengandung cacing hati di tujuh kecamatan di Kabupaten Kendal, sehingga diminta daging kurban terpapar terutama bagian hati tidak dibagikan
Pemeriksaan dikakukan di 239 titik lokasi pemotongan dengan total 2.269 ekor hewan kurban yang disembelih, ditemukan 50 hewan kurban sapi mengandung penyakit cacing hati.
senjata tradisional Jawa Tengah sebagai warisan perjuangan bernilai filosofi tinggi dan kini masih bisa ditemukan di kalangan masyarakat Jawa
Pada hari biasa, perahu beroperasi dari pukul 09.00-14.00 WIB. Pada akhir pekan, termasuk libur Nataru akan ditambah hingga pukul 18.00 WIB.
DI tepi jalan provinsi di Desa Jatisaba, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, puluhan perempuan berkumpul dengan menenteng beberapa botol minuman kapucino cincau.
KEGIATAN Ramadan yang berlangsung di Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) Banyumas, Jawa Tengah, cukup semarak.
Pemilihan Bupati (Pilbup) Banyumas, Jawa Tengah, dipastikan hanya akan diikuti satu pasangan calon.
Calon pemimpin (sebenarnya) tidak peduli terhadap isu kelompok marginal. Yang mereka pikirkan hanyalah kemenangan saja.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved