Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
HARI Lahir Pancasila merupakan hari penting bagi seluruh masyarakat Indonesia. Diperingati setiap tahunnya pada 1 Juni dan masuk dalam hari libur nasional.
Namun bagaimana sebenarnya sejarah dari Hari Lahir Pancasila? Apakah tujuan dari peringatan ini?
Simak penjelasannya berikut.
Baca juga : Ini Tema, Logo, Makna Filosofis, dan Susunan Upacara Hari Lahir Pancasila 2024
Hari Lahir Pancasila berawal dari kekalahan Jepang pada Perang Pasifik. Mereka berupaya merebut hati masyarakat dengan menjanjikan kemerdekaan Indonesia dengan membentuk lembaga bernama Dokuritsu Junbi Cosakai atau Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Lembaga ini dibentuk dengan tujuan mempersiapkan kemerdekaan tersebut.
Pada sidang pertamanya yang diselenggarakan pada 29 Mei 1945 di Gedung Chuo Sangi In (sekarang Gedung Pancasila). Dalam sidang itu para anggota BPUPKI membahas persoalan-persoalan mendasar negara.
Pada sidang ke-2 (BPUPKI), Presiden pertama Indonesia Ir. Soekarno dalam pidatonya yang bertajuk “Lahirnya Pancasila” pada 1 Juni 1945 menegaskan konsep asli Pancasila yang menjadi dasar negara Indonesia.
Baca juga : Yuk Pasang Twibbon Buat Rayakan Hari Lahir Pancasila
Pada awalnya, pidato yang disampaikan Soekarno ini disampaikan secara lisan tanpa judul. Setelah itu, pidato itu diberikan judul 'Lahirnya Pancasila' yang diusulkan mantan Ketua BPUPKI Dr. Radjiman Wedyodiningrat, dalam kata pengantar buku yang berisi pidato yang dibukukan BPUPKI.
Dalam pidatonya, Soekarno menyampaikan pemikiran dan gagasannya perihal berdirinya dasar negara Indonesia merdeka yang diberi nama Pancasila. Panca yang berarti lima dan Sila yang artinya asas atau prinsip.
Untuk menuntaskan perumusan Pancasila dan membuat Undang-Undang berdasarkan kelima asas tersebut, maka Dokuritsu Junbi Cosakai membentuk sebuah panitia yang disebut sebagai panitia Sembilan. Panitia sembilan itu berisikan Ir. Soekarno sebagai ketua, Mohammad Hatta sebagai wakil ketua , dan Abikoesno Tjokroseojoso, Agus Salim, Wahid Hasjim, Mohammad Yamin, Abdul Kahar Muzakir, Mr. AA Maramis, dan Achmad Soebardjo sebagai anggota.
Baca juga : Deretan Ucapan Hari Pancasila, yang Wajib Kamu Tahu
Setelah beberapa kali melalui persidangan, Pancasila akhirnya disahkan pada sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945. Tidak hanya itu, Pancasila dimasukkan dalam pembukaan UUD 1945 sebagai dasar negara Indonesia yang sah.
Berdasarkan hal tersebut, pemerintah menetapkan tanggal 1 Juni sebagai hari lahir Pancasila.
Diperingatinya Hari Lahir Pancasila bertujuan untuk mengenang gugurnya pahlawan revolusi Gerakan 30 September 1965 (G30S). Selain itu, peringatan ini juga sebagai pengingat bangsa akan ideologi Pancasila yang tidak bisa digantikan ideologi apapun.
Baca juga : 9 Pidato Inspiratif untuk Memperingati Hari Kesaktian Pancasila 2024
Hari Lahir Pancasila juga menjadi momen untuk mengingat, menghormati, dan mengapresiasi perjuangan para pendiri bangsa dalam merumuskan dasar negara Indonesia. Sebagai generasi penerus bangsa harus mampu memaknai Pancasila sebagai dasar negara dan landasan perilaku dalam kehidupan bermasyarakat.
Pancasila sebagai dasar negara, ideologi negara, dan pandangan hidup bangsa yang dibuat dan ditetapkan para pendiri bangsa. Ini merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa kepada bangsa Indonesia.
Pancasila adalah alat pemersatu bangsa. Dengan lahirnya kelima sila tersebut, Pancasila mampu mempersatukan masyarakat dengan segala perbedaannya. Menghidupi nilai-nilai Pancasila adalah dengan mewujudkan rasa cinta Tanah Air agar dapat membangun bangsa dan negara yang lebih baik lagi.
Nilai-nilai Pancasila dapat dipraktikkan dengan cara yang sederhana seperti saling menghargai, bekerjasama dan saling menghormati. Berkat nilai-nilai Pancasila yang inklusif, toleran, dan gotong royong, keberagaman menjadi berkah menuju keberagaman yang dapat menyatu dalam jati diri bangsa, Bhinneka Tunggal Ika. (Z-3)
PENELITI senior BRIN Lili Romli menyayangkan pernyataan Menteri Kebudayaan Fadli Zon tentang tidak adanya bukti yang kuat terjadinya pemerkosaan massal pada Mei 1998.
Menurutnya, pengingkaran terhadap peristiwa tersebut adalah bentuk penghapusan jejak sejarah Indonesia.
Proyek penyusunan ulang sejarah Indonesia ini sangat problematik dan potensial digunakan oleh rezim penguasa untuk merekayasa dan membelokkan sejarah sesuai dengan kepentingan rezim.
Pegiat HAM Perempuan Yuniyanti Chizaifah menegaskan pernyataan Menteri Kebudayaan Fadli Zon yang menyebut tidak ada pemerkosaan terhadap perempuan etnis Tionghoa dalam tragedi Mei 1998
Djarot mengatakan penulisan sejarah seharusnya berdasarkan fakta, bukan berdasarkan kepentingan politik. Maka dari itu, ia mengingatkan agar sejarah tidak dimanipulasi.
KETUA DPR RI Puan Maharani menanggapi rencana Kementerian Kebudayaan untuk menjalankan proyek penulisan ulang sejarah.
Tanggal 29 Mei 2025 jatuh pada hari Kamis dan ditetapkan sebagai hari libur nasional di Indonesia. Banyak masyarakat yang bertanya-tanya, “29 Mei 2025 libur apa?” atau "hari ini libur apa?"
Memasuki pertengahan tahun, banyak masyarakat Indonesia mulai mencari tahu jadwal hari libur nasional dan cuti bersama 2025
Banyak masyarakat bertanya, “Apakah tanggal 13 Mei 2025 libur nasional?” Jawabannya: ya, tanggal 13 Mei 2025 adalah hari libur cuti bersama yang telah ditetapkan oleh pemerintah
Temukan jadwal libur nasional dan cuti bersama Mei 2025 di Indonesia! Dua long weekend yang menarik serta tips merencanakan liburan Anda. Rencanakan liburan Anda dengan tepat!
Banyak masyarakat bertanya-tanya, tanggal 18 April 2025 libur apa? Jawabannya adalah hari Jumat, 18 April 2025 merupakan Hari Libur Nasional dalam rangka Wafat Isa Almasih atau Jumat Agung
Cuti bersama dan tanggal merah pada Maret 2025 yang bertepatan saat umat muslim menjalankan ibadah puasa Ramadan telah ditetapkan dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri,
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved