Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KESIAPAN menghadapi potensi kemacetan saat mudik harus menjadi perhatian masyarakat dan aparat pemerintah untuk mewujudkan keamanan dan kenyamanan di masa mudik Lebaran.
"Potensi pergerakan masyarakat yang hampir serentak ke kampung halaman harus benar-benar diantisipasi dengan tepat oleh pemerintah dan masyarakat, agar dampak yang terjadi dapat diatasi dengan baik," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Jumat (5/4).
Pemerintah memperkirakan puncak arus mudik terjadi pada 5 - 7 April 2024 dan arus balik pada 14 - 15 April 2024.
Baca juga : Komisi V DPR: 15 Tahun Macet Cikampek Gak Selesai-Selesai
Catatan Kepolisian, tantangan yang muncul pada masa mudik 2024 adalah melonjak drastisnya perkiraan jumlah pemudik hingga mencapai 193,6 juta orang.
Berdasarkan catatan yang sama tingginya jumlah pemudik berpotensi menimbulkan efek domino seperti kemacetan panjang dan kecelakaan lalu lintas.
Menurut Lestari, berdasarkan pengalaman arus mudik tahun-tahun sebelumnya, tanpa pengelolaan yang baik, kemacetan yang parah akan berdampak pada kelelahan para pemudik hingga kematian.
Baca juga : Jasa Marga Berlakukan One Way dari Tol Japek sampai GT Kalikangkung
Sehingga, tambah Rerie, sapaan akrab Lestari,
untuk mengantisipasi kemacetan dan ancaman kecelakaan, kesiapan kendaraan dan kesehatan para pemudik harus dipastikan prima.
Karena, ujar Rerie, di tengah pergerakan jutaan orang yang hampir bersamaan bila ada kendala pada kendaraan atau pemudik yang sakit, akan berdampak pada para pemudik lainnya.
Sejumlah langkah antisipasi, tambah Rerie, yang juga legislator dari Dapil II Jawa Tengah itu, harus dilakukan seperti ketersediaan posko kesehatan dan layanan bengkel kendaraan di sejumlah titik rawan di jalur mudik
Baca juga : Pemkab Karawang Siagakan 50 Puskesmas untuk Layani Pemudik
Selain itu, ujar Rerie, kesehatan para pengemudi transportasi umum dan kendaraan yang dipakai juga harus dipastikan kelayakannya dalam melayani para pemudik.
Sehingga, tegas Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, bila para pemudik dipastikan sehat dan alat transportasi yang dipakai dalam kondisi prima, serta infrastruktur memadai, kekhawatiran terjadi kemacetan akan berkurang.
Tidak kalah penting, tambah Rerie, sosialisasi masif terkait kondisi terkini setiap jalur mudik, sehingga bila ada potensi hambatan upaya antisipasi dapat dilakukan para pemudik dengan segera.
Rerie sangat berharap aparat keamanan dan para pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah dapat mengelola arus mudik dengan baik, sehingga para pemudik dapat menikmati keamanan dan kenyamanan selama bersilaturahmi dengan keluarga di kampung halaman.
Mudik bersama anak bisa menciptakan pengalaman baru. Awas perjalanan panjang bisa membuat anak rewel. Simak tips berikut agar perjalanan si kecil nyaman.
KEPOLISIAN Daerah (Polda) Jawa Barat (Jabar) memperkirakan bakal terjadi dua kali puncak arus mudik dan balik, saat perayaan hari raya Natal dan Tahun Baru 2024 di wilayah Jabar.
Volume lalu lintas di Cipali pada arus mudik diprediksi meningkat hingga 2,2%
Sejumlah pemangku kepentingan sudah menyatakan siap memberikan kenyamanan dan keamanan masyarakat yang melakukan perjalanan mudik.
Pemudik yang akan melewati ruas tol tersebut diminta menyiapkan kondisi fisik yang prima. Kalau mengantuk silahkan berisirahat di rest area.
Jalur ini menjadi jalur mudik utama ke Tasikmalaya, Ciamis, Banjar, Pangandaran dan sejumlah wilayah di Jawa Tengah
Kemacetan di jalan menjadi salah satu tantangan bagi para pemudik. Kondisi ini kerap memicu stres. simak kiat berikut untuk mengatasinya
Jembatan yang berada di Desa Kutapohaci, Kecamatan Klari itu menghubungkan dua kecamatan, yakni Ciampel dan Klari.
Iyos Somantri mengapresiasi kolaborasi TNI bersama masyarakat atas keberhasilan pembangunan di Desa Tenjojaya melalui program TMMD ke-119 tersebut.
Wisatawan terpaksa melalui jalur alternatif karena jalan arteri Lembang kondisinya macet parah
Saat ini daya tampung lalu lintas dan akses di tempat wisata di wilayah Puncak sudah tidak bisa menampung banyaknya kendaraan pengunjung.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved