Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Survei: Jumlah Pemilih yang Tak Wajarkan Politik Uang Menurun

Kautsar Widya Prabowo
21/2/2024 19:55
Survei: Jumlah Pemilih yang Tak Wajarkan Politik Uang Menurun
Ilustrasi pelaku politik uang.(Dok. Freepik)

JUMLAH masyarakat kategori pemilih yang menggap politik uang merupakan tindakan tidak wajar, mengalami penurunan. Hal ini diungkap oleh lembaga survei Indikator.

"Yang mengatakan politik uang tidak wajar dilakukan oleh calon anggota legislatif (caleg), tim sukses (timses), dan lainnya di 2019 (sebesar) 67% sekarang tinggal 49,6%," ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam konferensi pers secara virtual, Rabu, 21 Februari 2024.

Indikator juga mendalami karakteristik masyarakat yang menerima politik uang, dengan pilihan calon ditentukan dari hati nurani. Jumlahnya pada 2019 mencapai 53% dan saat ini menurun mencapai 48,4%.

Baca juga : 60% Pemilih Pemilu 2024 Pragmatis, Tidak Bisa Bedakan Sumbangan dengan Politik Uang

Selain itu, ada pemilih yang akan memberikan hak suaranya kepada seorang calon yang memberikan uang. Jumlahnya pada 2019 sebanyak 28% dan meningkat saat ini sebanyak 35%

"Pemilih oportunis menurun tapi pemilih transaksional atau pemilih wani piro meningkat," jelas Burhan.

Sementara pemilih yang menolak politik uang justru menurun. Tercatat pada 2019 sebanyak 9,8% dan saat ini hanya 8%.

Baca juga : KPU Jangan Bikin Resah, Dong!

Survei ini dilakukan pada 14 Februari 2024 di 3.000 tempat pemungutan suara (TPS). Sebanyak 2.975 responden yang dipilih dengan stratified two stage random sampling.

Wawancara responden dilakukan dengan tatap muka. Margin of error +- 1,8% dan tingkat kepercayaan 95%.

(Z-9)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya