Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SEORANG tim sukses calon anggota legislatif (caleg) WG alias Wagino alias Gundul, 56, warga Desa Sidomukti, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di pohon rambutan di kebun karet miliknya, sekitar pukul 11.00 WIB, Kamis (15/2) lalu.
Kapolres Pelalawan Ajun Komisaris Besar (AKB) Suwinto membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya WG diduga depresi lantaran caleg yang diusungnya tidak mendapatkan suara sesuai harapan atau kalah.
"Iya ada kejadiannya," katanya, Senin (19/2).
Baca juga : KPK Ajak Masyarakat Telusuri Rekam Jejak Calon Peserta Pemilu 2024
Kasi Humas Polres Pelalawan Ajun Komisaris (AK) Edy Haryanto mengungkapkan kronologis kejadiannya. Sebelum gantung diri, korban WG dan dua pekerjanya yakni Paino dan Soleh, membagikan mesin air bantuan dari salah seorang caleg di rumahnya di Jalan Abimanyu, Desa Sidomukti, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan sekitar pukul 08.30 WIB, Kamis (15/2). Pemberian mesin air itu dilakukan setelah adanya desakan warga.
Namun, baru 30 menit menyerahkan bantuan mesin air kepada warga pendukung, korban lalu meminjam sepeda motor Soleh untuk melihat hasil penghitungan suara caleg jagoannya di Kantor Desa Sidomukti.
Tetapi hingga pukul 11.00 WIB, korban tak kunjung kembali ke rumahnya. Sehingga Soleh dan Paino menjadi khawatir dan langsung mencari keberadaan korban WG.
Baca juga : Jajaran Caleg Dapat Apresiasi Calon Legislatif Populer 2024-2029
Selanjutnya kedua pekerja itu berkeliling mencari keberadaan korban WG di seputaran wilayah Desa Sidomukti, namun korban tak kunjung ditemukan. Kemudian rekan pekerja kebun lainnya Paimun mendatangi saksi. Paimun menceritakan dirinya telah menemukan sepeda motor milik saksi Soleh yang terparkir di kebun karet milik korban.
"Ketika tiba di kebun karet, saksi terkejut karena melihat korban dalam posisi leher terikat dengan tali putih dan tergantung di pohon rambutan yang terdapat di kebun tersebut," jelas Edy.
Kemudian peristiwa itu dilaporkan ke personil Polsek Pangkalan Kuras yang langsung turun ke lokasi. Kemudian membawa jasad korban ke Puskesmas Pangkalan Kuras.
Baca juga : Apresiasi Calon Legislatif Populer 2024-2029 Siap Digelar
Adapun berdasarkan hasil visum luar oleh dokter Puskesmas Pangkalan Kuras, ditemukan jejak bekas tali yang mengikat leher korban yang membuat korban meninggal dunia. Selain itu, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan fisik lainnya.
Edy menambahkan, korban diduga murni gantung diri. Apalagi pihak keluarga telah menerima dengan ikhlas atas meninggalnya korban.
"Keluarga korban ikhlas menerima dan menolak untuk dilakukan otopsi," pungkasnya. (RK/Z-7)
Dengan banyak perbedaan, suku, agama, bahasa, dan ras menjadi modal untuk meneruskan perjuangan para terdahulu.
Lulus SMA, gadis itu melanjutkan kuliah di Universitas Indonesia dan University of Groningen di Negeri Belanda.
Potensi risiko gangguan kejiwaan di kalangan caleg menjadi atensi manajemen RSUD Sayang.
RUMAH sakit (RS) Otto, di Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung Jawa Barat menyatakan telah menyiapkan ruangan dan layanan khusus untuk para calon legislatif (caleg) yang stres.
Caleg yang mengalami gangguan mental usai pencoblosan dilayani di klinik psikiatri
dampak negatif dari efek rumah kaca yaitu kondisi yang membahayakan bumi dan sudah terasa sejak tahun 80an dan hingga kini semakin besar dampaknya
RIBUAN pohon di Kota Depok, Jawa Barat (Jabar) rusak diakibatkan pemasangan atribut seperti spanduk, banner, baliho serta iklan dengan cara dipaku ke batang pohon.
DLHK Kota Depok prihatin maraknya atribut peraga kampanye (APK) parpol Pemilu 2024 yang merusak dan mematikan pohon peneduh di penjuru wilayah tersebut.
TEBING setinggi 10 meter di Perumahan Mekar Perdana (PMP) Jalan Halmahera, Kelurahan Abadijaya, Kecamatan Sukmajaya, Depok, Jawa barat longsor hingga menimbun kali
DUA bencana tanah longsor terjadi sejak dua hari terakhir di Kota Depok, Jawa Barat (Jabar).
SEKITAR 30% pohon publik Kota Depok sudah tua dan berpotensi tumbang. Jumlah paling banyak ditemukan di Kecamatan Cimanggis, Kecamatan Sukmajaya, Kecamatan Beji, dan Kecamatan Bojongsari.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved