Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
ANGGOTA DPR RI Dapil DKI Jakarta II Christina Aryani, yang maju sebagai calon legislatif (Caleg) dari daerah pemilihan yang sama pada Pemilu 2024 mendatang, meyakini masyarakat semakin cerdas dalam memilih caleg pada pemilu mendatang. Warga akan memilih berdasarkan rekam jejak, program dan bukan karena praktek politik uang. Hal tersebut diyakini Christina setelah banyak berjumpa dengan masyarakat baik di Jakarta Pusat, Jakarta Selatan maupun luar negeri.
"Makin ke sini, saya meyakini masyarakat kita kian cerdas, tidak mudah terpengaruh politik uang. Mereka rata-rata memilih karena program, rekam jejak dan kapasitas. Makanya, sejak awal, di DPR RI saya pastikan agenda saya untuk turun ke masyarakat utamanya melalui program kerakyatan, transparansi menyampaikan capaian kerja yang sudah saya lakukan selama ini dan apalagi yang akan kita lakukan ke depannya bersama masyarakat," ungkap Christina, melalui keterangan resmi, usai bertemu WNI di Malaysia, Senin (5/2).
Christina, selama sepekan terakhir, mengelilingi beberapa tempat di Malaysia untuk menyapa pekerja migran di sektor perkebunan khususnya ladang sawit serta pekerja migran sektor konstruksi dan sektor manufaktur.
Baca juga : Caleg PSI Serap Aspirasi Warga Pulau Parumaan di NTT
Dia mengaku terharu karena dukungan dari masyarakat terus mengalir. Setelah memastikan dukungan dari warga di Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan, dukungan untuk Christina kini datang dari WNI di luar negeri, khususnya para pekerja migran dan diaspora.
Christina menemukan dari respon masyarakat yang ditemui, mereka memilih caleg karena program, rekam jejak dan kapasitasnya, bukan karena iming-iming uang.
Dalam perjumpaan bersama warga Indonesia di Malaysia kali ini, seperti juga ditemukan Christina di tempat lain di luar negeri, dia mendapat respon sangat positif karena para pekerja migran merasa diperhatikan dan disapa secara langsung.
Baca juga : Jajaran Caleg Dapat Apresiasi Calon Legislatif Populer 2024-2029
Selama duduk di DPR RI, Christina memang kerap mengunjungi konstituennya di luar negeri karena bagi dia cukup lama WNI di luar negeri merasa seperti tidak memiliki wakil di DPR RI. Bahkan ada yang datang hanya pada saat pemilu saja.
"Saya beruntung karena saya di Komisi I relatif sering mengunjungi diaspora dan PMI kita. Mereka senang karena selalu disapa secara langsung dan merasa ada wakilnya di DPR RI. Ke depan hal baik seperti ini akan kita pertahankan dan tingkatkan," sambung Christina.
Bagi Christina, masyarakat sudah mulai memahami peran dan tugas anggota DPR RI seiring sosialisasi yang terus dilakukannya dan pada saat yang sama masyarakat juga kian cerdas untuk menjatuhkan pilihan mereka bukan karena iming-iming politik uang atau intimidasi, tetapi rekam jejak calon, program yang ditawarkan serta kapasitas.
Baca juga : Parpol Pengaju Caleg Perempuan Kurang dari 30% Harus Didiskualifikasi
"Makanya kemana-mana saya bertemu warga, saya pastikan masyarakat paham tugas anggota DPR RI apa, lalu program yang saya tawarkan, semangat dan motivasi saya maju kembali seperti apa, komitmen saya pada tugas dan tentunya rekam jejak saya. Masyarakat butuh anggota DPR RI yang tulus dan ikhlas, bukan yang punya ambisi pribadi dan menghalalkan segala cara. Saya memegang teguh nilai itu," tegasnya.
Christina sendiri memiliki 4 program unggulan yang ditawarkan kepada masyarakat yaitu penguatan peran perempuan dan pelindungan anak, peningkatan peran generasi muda, pelindungan pekerja migran, dan aspirasi diaspora Indonesia.
"Selain program utama ini tentu saja saya tetap memastikan bahwa hal baik yang selama ini sudah dilakukan seperti agenda bincang warga, pasar murah, transparansi laporan sebagai anggota DPR RI, serta ketekunan dan tanggung jawab dalam menjalankan tugas akan tetap menjadi komitmen saya," pungkas Christina. (RO/Z-1)
Baca juga : KPU Dinilai tidak Independen Atur Regulasi Keterwakilan Caleg Perempuan
Baca juga : Puan dan Yasonna Maju Lagi jadi Caleg PDI Perjuangan
Usulan tersebut berkaca pada pelaksanaan Pilpres, Pileg, dan Pilkada serentak pada 2024 yang membuat penyelenggara Pemilu memiliki beban yang berat.
pada Pileg 2024, PDI Perjuangan telah ditinggal Joko Widodo yang diusung partai tersebut pada dua kali Pilpres, yakni 2014 dan 2019.
Analis Komunikasi Politik Hendri Satrio (Hensa) menilai, setiap partai politik penting untuk melakukan evaluasi secara internal.
Ward menuturkan, istrinya merupakan kader partai sekaligus anggota legislatif di Belanda.
PENGAMAT politik Hendri Satrio menilai bahwa rencana pertemuan antara presiden terpilih Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri adalah hal yang baik bila itu terjadi.
Parpol surati KPU minta caleg terpilih diganti, PKS : Ini berbahaya
Jika partai politik membangun kaderisasi hingga tingkat paling rendah, menurut dia, seharusnya yang dipercaya untuk menjadi caleg adalah kader partai yang berasal dari tempat pencalonan.
Ray menegaskan Shintia layak di PAW jika terbukti benar melakukan penggelembungan suara pada Pileg 2024 lalu. Ray menegaskan, suara dari penggelembungan suara itu tidak sah dan harus dianulir.
Surat dari DPP PDIP dibutuhkan untuk menyelesaikan perbedaan tafsir terkait penetapan caleg yang sudah meninggal pada Pamilu 2019. Dia juga menjelaskan surat balasan dari MA.
Yasonna keluar dari Gedung Merah Putih KPK sekitar pukul 16.45 WIB. Jalur pulang dia berbeda dengan saksi lainnya.
PDIP memecat calon anggota legislatif (caleg) terpilih DPR Tia Rahmania yang belum lama ini mengkritik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved