Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
ANGGOTA DPR RI Dapil DKI Jakarta II Christina Aryani, yang maju sebagai calon legislatif (Caleg) dari daerah pemilihan yang sama pada Pemilu 2024 mendatang, meyakini masyarakat semakin cerdas dalam memilih caleg pada pemilu mendatang. Warga akan memilih berdasarkan rekam jejak, program dan bukan karena praktek politik uang. Hal tersebut diyakini Christina setelah banyak berjumpa dengan masyarakat baik di Jakarta Pusat, Jakarta Selatan maupun luar negeri.
"Makin ke sini, saya meyakini masyarakat kita kian cerdas, tidak mudah terpengaruh politik uang. Mereka rata-rata memilih karena program, rekam jejak dan kapasitas. Makanya, sejak awal, di DPR RI saya pastikan agenda saya untuk turun ke masyarakat utamanya melalui program kerakyatan, transparansi menyampaikan capaian kerja yang sudah saya lakukan selama ini dan apalagi yang akan kita lakukan ke depannya bersama masyarakat," ungkap Christina, melalui keterangan resmi, usai bertemu WNI di Malaysia, Senin (5/2).
Christina, selama sepekan terakhir, mengelilingi beberapa tempat di Malaysia untuk menyapa pekerja migran di sektor perkebunan khususnya ladang sawit serta pekerja migran sektor konstruksi dan sektor manufaktur.
Baca juga : Caleg PSI Serap Aspirasi Warga Pulau Parumaan di NTT
Dia mengaku terharu karena dukungan dari masyarakat terus mengalir. Setelah memastikan dukungan dari warga di Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan, dukungan untuk Christina kini datang dari WNI di luar negeri, khususnya para pekerja migran dan diaspora.
Christina menemukan dari respon masyarakat yang ditemui, mereka memilih caleg karena program, rekam jejak dan kapasitasnya, bukan karena iming-iming uang.
Dalam perjumpaan bersama warga Indonesia di Malaysia kali ini, seperti juga ditemukan Christina di tempat lain di luar negeri, dia mendapat respon sangat positif karena para pekerja migran merasa diperhatikan dan disapa secara langsung.
Baca juga : Jajaran Caleg Dapat Apresiasi Calon Legislatif Populer 2024-2029
Selama duduk di DPR RI, Christina memang kerap mengunjungi konstituennya di luar negeri karena bagi dia cukup lama WNI di luar negeri merasa seperti tidak memiliki wakil di DPR RI. Bahkan ada yang datang hanya pada saat pemilu saja.
"Saya beruntung karena saya di Komisi I relatif sering mengunjungi diaspora dan PMI kita. Mereka senang karena selalu disapa secara langsung dan merasa ada wakilnya di DPR RI. Ke depan hal baik seperti ini akan kita pertahankan dan tingkatkan," sambung Christina.
Bagi Christina, masyarakat sudah mulai memahami peran dan tugas anggota DPR RI seiring sosialisasi yang terus dilakukannya dan pada saat yang sama masyarakat juga kian cerdas untuk menjatuhkan pilihan mereka bukan karena iming-iming politik uang atau intimidasi, tetapi rekam jejak calon, program yang ditawarkan serta kapasitas.
Baca juga : Parpol Pengaju Caleg Perempuan Kurang dari 30% Harus Didiskualifikasi
"Makanya kemana-mana saya bertemu warga, saya pastikan masyarakat paham tugas anggota DPR RI apa, lalu program yang saya tawarkan, semangat dan motivasi saya maju kembali seperti apa, komitmen saya pada tugas dan tentunya rekam jejak saya. Masyarakat butuh anggota DPR RI yang tulus dan ikhlas, bukan yang punya ambisi pribadi dan menghalalkan segala cara. Saya memegang teguh nilai itu," tegasnya.
Christina sendiri memiliki 4 program unggulan yang ditawarkan kepada masyarakat yaitu penguatan peran perempuan dan pelindungan anak, peningkatan peran generasi muda, pelindungan pekerja migran, dan aspirasi diaspora Indonesia.
"Selain program utama ini tentu saja saya tetap memastikan bahwa hal baik yang selama ini sudah dilakukan seperti agenda bincang warga, pasar murah, transparansi laporan sebagai anggota DPR RI, serta ketekunan dan tanggung jawab dalam menjalankan tugas akan tetap menjadi komitmen saya," pungkas Christina. (RO/Z-1)
Baca juga : KPU Dinilai tidak Independen Atur Regulasi Keterwakilan Caleg Perempuan
Baca juga : Puan dan Yasonna Maju Lagi jadi Caleg PDI Perjuangan
TINGKAT partisipasi pemilh pada pemungutan suara ulang (PSU) Pemilu Legislatif (Pileg) 2024 di Sumatera Barat kurang dari 40%.
PENETAPAN hasil Pemilu Legislatif (Pileg) 2024 setelah putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Minggu (28/7)
DIHADAPAN pimpinan partai politik (parpol), Wali kota Tangerang Selatan (Tangsel) Banten, Benyamin Davnie mengklaim wilayah yang dipimpinnya potensial dan 'seksi'.
Nantinya seluruh pendaftar akan diseleksi secara terbuka dan dikerucutkan menjadi sebanyak 106 nama yang akan masuk dalam surat suara dalam pemilu legislatif DPRD DKI 2024 nanti.
PEMILU serentak 2024 baru akan berlangsung setahun mendatang.
Ia berharap masyarakat bisa terus memberikan dukungan dan restu agar nantinya perwakilan anak muda bisa membawa gagasan dan aspirasi di legislatif DPRD Tangsel.
Dengan banyak perbedaan, suku, agama, bahasa, dan ras menjadi modal untuk meneruskan perjuangan para terdahulu.
Lulus SMA, gadis itu melanjutkan kuliah di Universitas Indonesia dan University of Groningen di Negeri Belanda.
Potensi risiko gangguan kejiwaan di kalangan caleg menjadi atensi manajemen RSUD Sayang.
RUMAH sakit (RS) Otto, di Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung Jawa Barat menyatakan telah menyiapkan ruangan dan layanan khusus untuk para calon legislatif (caleg) yang stres.
Caleg yang mengalami gangguan mental usai pencoblosan dilayani di klinik psikiatri
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved