Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KOORDINATOR Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menampik suasana di Kabinet Indonesia Maju berubah, terutama setelah isu serangkaian mundurnya para menteri. Ari mengatakan ada pihak yang sengaja membuat narasi bahwa kabinet tidak kompak.
"Akhir-akhir ini, terlihat ada upaya dari beberapa pihak yang sengaja menebar/mengorkestrasi narasi politik yg berlebihan dan tendensius terkait kabinet pemerintahan dibawah pimpinan Presiden Jokowi. Mulai isu kabinet tidam kompa, suasana kerja tidak nyaman, menteri tidak dilibatkan TPA (tim penilai akhir) menteri diperiksa ketat masuk istana sampai dengan wacana menteri minta mundur," ujar Ari melalui pesan, Rabu (31/1).
Ia menambahkan munculnya narasi itu membuat kesan para pembantu presiden kecewa dengan kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Ari berujar, suasana dalam sidang kabinet berjalan seperti biasa.
Baca juga : Jokowi Duga Isu Menteri Mundur terkait Kondisi Politik Terkini
"Dibangun persepsi, melalui serangkaian plot cerita/narasi, seolah-olah para Menteri pembantu Presiden, kecewa dengan kepemimpinan Presiden Jokowi," ucap Ari.
Menurutnya para menteri, yang berasal dari latar belakang partai politik beragam dan berada dalam koalisi berbeda dalam pemilihan presiden, tetap saling berkomunikasi dengan akrab dalam rapat kabinet. Silaturahmi antar menteri, sambungnua, tetap terjalin baik tidak terganggu situasi politik jelang pemilu. Ia mengatakan narasi soal tidak kabinet yang tidak kompak, tidak benar.
"Narasi politik itu jelas tidak sesuai fakta yang sesungguhnya. Kalau teman-teman media mengikuti suasana menjelang, sidang kabinet paripurna atau rapat terbatas kabinet, menteri-menteri "ngeriung", saling sapa, ngobrol, atau bercanda satu sama lain. Tidak ada suasana pemilu dalam rapat-rapat kabinet," tuturnya.
Baca juga : Bawaslu Persoalkan Netralitas Para Menteri Jokowi
Ia juga mengatakan tidak benar ada kabar pemeriksaan yang diperketat bagi para menteri untuk mengikuti sidang/rapat kabinet. Ari menegaskan semua berjalan seperti biasa sesuai pengamanan di lingkungan Istana oleh Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).
Ari membantah dalam rapat tim penilai akhir (TPA), ada menteri yang tidak dilibatkan. Proses pengambilan keputusan di kabinet, sambungnya, juga dilakukan dengan melibatkan menteri-menteri terkait, sesuai dengan tema yang dibahas.
"Rapat kabinet dan rapat TPA disiapkan oleh Sekretaris Kabinet Bapak Pramono Anung. Semua isu kebijakan dibahas diatas meja. Semua menteri punya kesempatan yang sama untuk menyampaikan pendapat dan gagasannya. Presiden juga membuka ruang perdebatan sebelum diputuskan oleh bapak presiden," ucapnya.
Baca juga : Demokrat Masuk Kabinet? Puan: Tanya Pak Jokowi
Seperti diberitakan, Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristianto mengaku telah mendengar kabar dari Menteri Sosial Tri Rismaharini soal situasi di kabinet. Menurut keterangan yang ia dengar, pengamanan di istana semakin ketat. (Z-3)
PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) akan mengumpulkan jajaran Kabinet Indonesia Maju hingga kepala lembaga di Istana Negara.
Perluasan kabinet berpotensi merusak efisiensi pemerintahan, membuka peluang korupsi, dan membebani keuangan negara tanpa manfaat yang jelas bagi rakyat.
Prabowo menyatakan atas nama dirinya sendiri sebagai Presiden Terpilih dan juga sekaligus mewakili anggota Kabinet Indonesia Maju mengucapkan terima kasih atas kepemimpinan Joko Widodo.
Presiden menekankan kepada para menteri dan kepala lembaga untuk bisa menjaga daya beli masyarakat, tingkat inflasi hingga pertumbuhan ekonomi.
Jokowi menyampaikan permintaan maaf apabila ada perilaku yang kurang bekenan khususnya selama 10 tahun memimpin Indonesia.
Tak ada pembahasan soal kursi menteri atau jabatan apa pun pada pertemuan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Presiden Prabowo secara rutin memberikan imbauan kepada para menterinya untuk menjaga kekompakan dan koordinasi dalam pemerintahan.
WACANA reshuffle atau perombakan Kabinet Merah Putih pada momen enam bulan pemerintahan menjadi hak prerogatif Presiden Prabowo Subianto.
Tujuannya guna mengevaluasi kinerja setiap departemen dan menentukan siapa yang akan lanjut menjabat sejalan dengan prioritas pemerintahannya.
Jika pemerintahan Prabowo ke depan ingin berjalan efektif, salah satu rumusnya harus memperbanyak para pembantunya di kabinet yang berkategori Mr Clean.
Idrus membeberkan, kader Golkar yang menjabat sebagai menteri dan wakil menteri menjalankan tugas dengan baik sesuai dengan konsep kekaryaan.
Meski cukup banyak yang berasal dari politisi, namun Prabowo tetap membutuhkan dari kalangan profesional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved