Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
DOSEN Universitas Paramadina Ahmad Khaerul Umam merespons penyalahgunaan wewenang dalam pemilihan umum atau Pemilu 2024. Akar masalah itu berupa gagalnya pemerintah memisahkan kepentingan.
"Ketidakmampuan memilah konteks urusan privat dan ruang publik maka dampaknya terjadi potensi mobilisasi dan politisasi kekuasaan negara," kata Ahmad dalam diskusi virtual, Senin, 29 Januari 2024.
Ahmad mengatakan hal itu juga membuat kekuasaan negara menjadi tidak netral. Politisasi lembaga-lembaga negara kian masif.
Baca juga: Surya Paloh Ajak Masyarakat Rayakan Pemilu dengan Gembira
"Mulai dari penegak hukum, jaringan militer, lembaga intelijen, penyelenggara pemilu hingga akar rumput, dan ASN (aparatur sipil negara) bisa disalahgunakan," ujar dia.
Ahmad menyebut ketidaknetralan itu akan menghasilkan efek domino negatif. Misalnya terjadi konflik kepentingan bahkan yang terparah terjadi penyalahgunaan wewenang dalam skala besar.
Baca juga: Setelah Jokowi, Ketua Umum PBNU Gus Yahya Sambangi Sri Sultan Hamengkubuwono
"Ancamannya bukan hanya legitimasi keterpilihan tapi juga bagaimana nama baik dan masa depan demokrasi Indonesia," jelas dia. (Medcom/Z-7)
Kendati demikian, Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja menyoroti permasalahan seputar infrastruktur yang menopang penerapan e-voting.
PERTUMBUHAN konsumsi pemerintah pada triwulan I 2025 tercatat tumbuh -1,38% secara tahunan (year on year/yoy) dan memiliki distribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 5,88%.
PERSYARATAN domisili calon anggota legislatif (caleg) digugat ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Pemilu serentak nasional terdiri atas pemilihan presiden dan wakil presiden, DPR RI, dan DPD RI.
Tidak hanya partai politik, tetapi juga masyarakat yang akan memilih dalam hal pemilihan presiden dan wakil presiden tentunya
PARTAI-PARTAI politik di Jepang bersaing membentuk mayoritas di parlemen setelah pemilihan umum yang memberikan pukulan telak bagi koalisi yang berkuasa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved